SKIM XIV di Malaysia Bahas Peran Perguruan Tinggi untuk
Komunitas ASEAN

Dublin Core

Judul

SKIM XIV di Malaysia Bahas Peran Perguruan Tinggi untuk
Komunitas ASEAN

Deskripsi

Dalam rangka memperkuat posisi ASEAN menghadapi persaingan global,
perguruan tinggi di Asia Tenggara perlu lebih mempererat kerja sama. Selain itu, kerja sama ini juga
diperlukan untuk mengkaji berbagai persoalan yang terjadi dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Hal tersebut diungkapkan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran, Dr.
Arry Bainus, MA., dan Guru Besar Unpad, Prof. Oekan S. Abdoellah, MA., PhD., pada pembukaan
Simposium Kebudayaan dan Kerja Sama IndonesiaMalaysia
(SKIM) XIV di Putrajaya, Malaysia. Hal senada
juga diucapkan oleh Menteri Pembangunan Wanita, Keluarga dan Masyarakat Malaysia, Dato Sri Rohani
Abdul Karim, saat membuka penyelenggaraan SKIM XIV di Hotel Everly, Putrajaya, Malaysia. SKIM XIV
yang bertema “Perguruan tinggi untuk Komunitas ASEAN: Pengetahuan Berbasis Kemakmuran, Harmoni
dan Keberlanjutan” ini dilaksanakan oleh Unpad, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dan Institut Sosial
Malaysia (ISM) pada 2527
November 2015.
“Komuniti ASEAN perlu bergerak mengikut cara kita sendiri, berpedoman nilai tradisi dan jati diri yang sekian
lama mencerminkan budaya dan adat istiadat kita dan dalam saat bersamaan kita harus lebih aktif dan
progresif, jika tidak kita akan ketinggalan jauh di belakang dibanding negaranegara
maju,” ujar Dato Sri
Rohani Abdul Karim, sebagaimana dikutip website ISM.
Sementara Prof. Oekan S. Abdoellah yang menjadi keynote speaker dengan tema “Peran Perguruan Tinggi
Menghadapi Persaingan Global” mengatakan, perguruan tinggi memiliki peran strategis. Selain mendidik dan menghasilkan sumber daya manusia berkualitas, perguruan tinggi juga dituntut menjalankan tanggung
jawab sosialnya sebagai lokomotif pembangunan melalui berbagai kegiatan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Prof. Oekan juga menekankan pentingnya kerja sama antar perguruan tinggi.
“Bukan hanya kerja sama di dalam negeri, tetapi juga dengan perguruan tinggi negara lain. Kerja sama ini
menjadi landasan yang penting untuk dapat memperkuat dukungan perguruan tinggi atas berbagai upaya
yang dilakukan oleh pemerintah di berbagai negara dalam menghadapi beragam persoalan yang dihadapi,”
ujar Prof. Oekan.
Ketua Panitia SKIM XIV dari pihak Unpad, Dra. Mudiyati Rahmatunnisa, MA., PhD., mengatakan, SKIM
telah dilaksanakan selama 30 tahun sejak 1985 oleh Universitas Padjadjaran dan Universiti Kebangsaan
Malaysia. Tahun ini, Institut Sosial Malaysia turut bergabung sebagai penyelenggara. ISM adalah perguruan
tinggi negeri yang dikelola oleh Kementerian Pembangunan Wanita, Keluarga dan Masyarakat Malaysia.
“Makalah yang dipresentasikan pada SKIM XIV berjumlah 138 makalah, yang berasal dari 26 perguruan
tinggi Indonesia dan 15 perguruan tinggi Malaysia. Alhamdulillah, seluruh delegasi dari Unpad dapat
mengikuti semua kegiatan dengan baik, dan pihak panitia memberikan pelayanan yang cukup baik pula,”
ujar Mudiyati PhD.

Pembuat

Rilis

Sumber

http://www.unpad.ac.id/2015/11/skimxivdimalaysiabahasperanperguruantinggiuntukkomunitasasean/

Penerbit

Universitas Padjajaran

Tanggal

27 November 2015

Bahasa

Indonesia

Item Relations

This item has no relations.

Document Viewer

Files

SKIM XIV di Malaysia Bahas Peran Perguruan Tinggi untuk Komunitas ASEAN - Universitas Padjadjaran.pdf

Collection

Citation

Rilis, “SKIM XIV di Malaysia Bahas Peran Perguruan Tinggi untuk Komunitas ASEAN,” Digital Share Center, accessed 5 Mei 2024, http://journals.unpad.ac.id/document/1257.