Pusat Studi ASEAN Unpad dan UI Selenggarakan NEAT Anual Conference

Dublin Core

Judul

Pusat Studi ASEAN Unpad dan UI Selenggarakan NEAT Anual Conference

Deskripsi

Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) c.q. Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kawasan Asia Pasifik dan Afrika (Pusat P2K2 Aspasaf) Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan PTRI ASEAN, Pusat Studi ASEAN (PSA) Unpad dan UI menyelenggarakan Network of East Asia Think Tanks (NEAT) Country Coordinators Meeting (CCM) ke-23 serta NEAT Annual Conference ke-13 di Bandung, 7 -8 September 2015 lalu.

*
Delegasi NEAT Thailan dan Vietnam di NEAT Annual Conference di Bandung *
Dalam rilis yang diterima Humas Unpad, Kepala BPPK, Dubes Salman Al Farisi dalam sambutannya menyampaikan bahwa salah satu pemangku kepentingan yang sangat berperan dalam memberikan sumbangsih bagi kemajuan masyarakat ASEAN dan tiga negara lainnya di Asia Timur yaitu Cina, Jepang, dan Korea (ASEAN Plus Three) adalah para akademisi.

ASEAN mendukung NEAT sebagai platform utama bagi para cendikiawan untuk menyumbangkan berbagai pemikiran dan gagasan mengenai hal-hal yang dapat dilakukan demi memajukan kerjasama regional di kawasan ASEAN Plus Three (APT).

Pertemuan tersebut berkolaborasi antara wakil NEAT Indonesia yang berasal dari PSA Universitas Indonesia, dengan wakil NEAT Thailand. Agenda pertemuan CCM mencakup pembahasan laporan working group terkait 4 isu yaitu kerja sama maritim, konektivitas, pengentasan kemiskinan dan perencanaan perkotaan. Selain itu, dibahas pula langkah ke depan bagi APT dan langkah menuju komunitas Asia Timur.

Atas prakarsa Indonesia, untuk pertama kalinya NEAT mengadopsi sebuah tema utama dalam penyelenggaraan kegiatan tahunannya. Annual Conference ke-13 dari NEAT sendiri mengangkat tema “Enhancing Maritime Cooperation in the Context of ASEAN + 3: Challenges and Opportunities”. Topik ini tidak hanya penting bagi kawasan namun juga sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi poros maritim dunia.

Deputi I Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Kemenko Maritim, Dubes Arif Havas Oegroseno, dalam keynote speech-nya menyampaikan bahwa perairan Asia yang strategis menciptakan peluang dan tantangan bagi negara-negara di kawasan. Sektor bahari memiliki potensi yang teramat besar bagi pembangunan bersama negara-negara di kawasan yang meliputi kekayaan sumber daya alam dan perannya sebagai jalur utama perdagangan dunia.

Sementara itu, tantangan seperti sengketa batas wilayah, Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) Fishing, isu kerusakan lingkungan laut, penyelundupan obat-obatan terlarang, penyelundupan manusia & pembajakan kapal-kapal menjadi hal yang harus ditangani bersama.

Isu kemaritiman ini telah menjadi perhatian besar terutama bagi Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja sebagai guru besar di Fakultas Hukum Unpad. Sehingga, kerjasama antar akademisi dan ahli ini menjadi penting bagi PSA Unpad untuk membangun kerjasama yang lebih luas di masa depan.*

Pembuat

Pusat Studi ASEAN Unpad/am

Sumber

http://www.unpad.ac.id/2015/09/pusat-studi-asean-unpad-dan-ui-selenggarakan-neat-anual-conference/

Penerbit

Universitas Padjajaran

Tanggal

14 September 2015

Format

Aplication/Pdf

Bahasa

Bahasa Indonesia

Item Relations

This item has no relations.

Document Viewer

Files

Pusat Studi ASEAN Unpad dan UI Selenggarakan NEAT Anual Conference - Universitas Padjadjaran.pdf

Collection

Citation

Pusat Studi ASEAN Unpad/am, “Pusat Studi ASEAN Unpad dan UI Selenggarakan NEAT Anual Conference,” Digital Share Center, accessed 29 April 2024, http://journals.unpad.ac.id/document/2124.