POTENSI PENGEMBANGAN DESA MEKARWANGI SEBAGAI AGROWISATA PANDANWANGI DALAM UPAYA MENINGKATKAN POTENSI UMKM MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Abstrak
One of the villages that was developed as a tourist village is the Pandanwangi tourist village which is equipped with Jl. Jambudipa, Mekarwangi, Warungkondang, Cianjur Regency, West Java 43261. Pandanwangi tourist village also has procedures for environmental management, spatial concepts, and strong traditional rules, environmental development, food diversification patterns, food, and other activities that it strictly adheres to. Based on this, the research aims to explore the potential development of Pandanwangi Tourism Village in Tegalega Village, Warungkondang Sub-District as a location for agricultural education, based on studies of preparation aspects and demand aspects that provide support for the development of the future Pandanwangi tourism village. The information used in this study is a mixed method, including qualitative methods to assess aspects of stocks (inventory), community characteristics and policies, and quantitative methods to assess aspects of tourism demand. The results of the study indicate that the pandanwangi tourist village has the potential to be developed as a tourist village for nature and educational culture. However, the pandanwangi tourism village needs to be optimized to become a tourist village, namely in the field of stocks that require repairs and development, namely on the elements of accessibility, convenience, information and protection.
Salah satu desa yang dikembangkan sebagai kampung wisata adalah Desa Wisata Pandanwangi yang berlokasi Jl. Jambudipa, Mekarwangi, Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat 43261. Desa Wisata Pandanwangi juga memiliki tata cara pengelolaan lingkungan, konsep tata ruang, dan aturan adat yang cukup kuat, khususnya dalam pembangunan kawasan, pola diversifikasi pangan, makanan pokok, dan kegiatan lainnya yang ditaatinya secara ketat secara turun temurun. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi pengembangan Desa Wisata Pandanwangi di Desa Tegalega Kecamatan Warungkondang sebagai lokasi edukasi pertanian, berdasarkan kajian aspek sediaan dan aspek permintaan sehingga mampu memberi rekomendasi bagi pengembangan Desa Wisata Pandanwangi ke depan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran, meliputi metode kualitatif untuk mengkaji aspek sediaan (supply), karakteristik masyarakat dan kebijakan, serta metode kuantitatif untuk mengkaji aspek permintaan (demand) wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Wisata Pandanwangi memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai desa wisata alam desa budaya dan edukasi. Akan tetapi, Desa Wisata Pandanwangi perlu dioptimalkan untuk menjadi sebuah desa wisata yakni dalam aspek sediaan yang memerlukan perbaikan dan pengembangan, yakni pada elemen aksesibilitas, amenity, informasi dan kelembagaan.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Camilleri, M. A. (2018). Strategic planning and the marketing effectiveness audit. In Travel marketing, tourism economics and the airline product. Tourism, Hospitality & Event Management (pp. 117–135). Cham, Switzerland: Springer Nature
Chatkaewnapanon, Yuthasak, Kelly, Joan (2019) Community arts as an inclusive methodology for sustainable tourism development. DOI - 10.1108/JPMD-09-2017-0094. Journal of Place Management and Development
Cocozza, B. (2016).La Value proposition e la co-creazione di valore negli Smart Tourism Service Systems: Un progetto integrato per il territorio casertano. Master’s dissertation, University of Salerno, Fisciano.
D.A. Tasci, A., Croes, R. and Bartels Villanueva, J. (2014), "Rise and fall of community-based tourism – facilitators, inhibitors and outcomes", Worldwide Hospitality and Tourism Themes, Vol. 6 No. 3, pp. 261-276. https://doi.org/10.1108/WHATT-03-2014-0012
Damanik, J. (2006). Strategi Promosi Menghadapi Krisis Pariwisata dan Pergeseran Psikografi Wisatawan. Jurnal Pariwisata, 8 (1)
Fajriasanti, R. (2010). Pariwisata Sebagai Sistem: Model Sistem Pariwisata di Kabupaten Klaten Propinsi Jawa Tengah. Tesis. Institut Teknologi Bandung
Gunn, C. A. & Var, T. (2002). Tourism Planning: Basics, Concepts, Cases. London: Routledge.
Haniza Mohamad, N. and Hamzah, A. (2013), "Tourism coperative for scaling up community‐based tourism", Worldwide Hospitality and Tourism Themes, Vol. 5 No. 4, pp. 315-328. https://doi.org/10.1108/WHATT-03-2013-0017
Ismayanti. (2010). Pengantar Pariwisata. Jakarta: Kompas Gramedia.Maryono, et. al., (2015). Situs Purbakala Sangiran Sebagai Sumber Ide Pengembangan Motif Batik Dalam Upaya Peningkatan Perekonomian Dan Media Penguatan Kearifan Muatan Lokal Di Kabupaten Sragen. Laporan Penelitian Prioritas Nasional Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Institut Seni Indonesia Surakarta.
Simons, I. and de Groot, E. (2015), "Power and empowerment in community-based tourism: opening Pandora’s box?", Tourism Review, Vol. 70 No. 1, pp. 72-84. https://doi.org/10.1108/TR-06-2014-0035
Spohrer, J., & Maglio, P. P. (2010). Toward a science of service systems: Value and symbols.
Susyanti, D. W. (2013). Potensi Desa Melalui Pariwisata Perdesaan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 12 (1), 33 – 3
DOI: https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v4i3.20135
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
 
 
	







