VALUASI EKONOMI LIMBAH IKAN WADUK CIRATA MENJADI PRODUK TEPUNG IKAN
Abstrak
Mass mortality of fish in the Citarum River serial reservoir, including the Cirata reservoir has grown up to be a crucial issue for the fishing community in West Java. Fish waste due to mass death of fish in Cirata reservoir is quite high. In the context of fish mass death becomes a waste, the economic opportunity to develop fish waste into fish meal is of monetary value in terms of the availability of raw materials, nutritional composition, and marketing. In other words, the opportunity to increase fish waste into fish meal in the Cirata reservoir is fairly potential. If this happens, fish meal business has a great opportunity to enhance. Economically, economic valuation results show that: Firstly, fish meal business offers the opportunity to be developed because there is enough raw material available. Secondly, from economic analysis shows that this business is feasible, so that it has economic opportunities, this profitable opportunity will increase, if there is a mass death of fish, because production costs decrease, in this case fish prices decline. Third, the total cost required to build a fish meal home industry is Rp. 110,150,000, - with details of the initial investment costs of Rp. 63,500,000 and operational expenditure (operational costs) of 46,650,000. Finally, the economic value for the feasibility of fish flour shows that the business is feasible where BC ratio is 1.33, ROI is 6.39% and Pay Back Period is 15.63 months.
Kematian massal ikan di waduk serial Sungai Citarum, termasuk di Waduk Cirata telah menjadi isu sentral bagi masyarakat perikanan di Jawa Barat. Limbah ikan akibat kematian massal ikan di Waduk Cirata cukup tinggi. Pada konteks kematian massal ikan sehingga menjadi limbah, peluang ekonomi pengembangan limbah ikan menjadi tepung ikan cukup bernilai ekonomis ditinjau dari aspek ketersediaan bahan baku, komposisi nutrisi, dan pemasaran. Dengan kata lain, peluang untuk meningkatkan limbah ikan menjadi tepung ikan di Waduk Cirata cukup potensial. Jika ini terjadi, usaha tepung ikan, memiliki peluang besar untuk berkembang. Secara ekonomi, hasil valuasi ekonomi menunjukkan bahwa: Pertama, Usaha tepung ikan mempunyai potensi untuk dikembangkan karena cukup tersedia bahan baku. Kedua, dari analisa ekonomi menunjukkan bahwa usaha ini layak (feasible), sehingga mempunyai peluang yang ekonomis, peluang ekonomi ini akan meningkat, jika terjadi kematian massal ikan, karena biaya produksi menurun, dalam hal ini harga ikan mengalami penurunan. Ketiga,Total biaya yang dibutuhkan untuk membangun home industri tepung ikan sebesar Rp. 110.150.000,-, dengan rincian biaya investasi awal sebesar Rp 63.500.000 dan biaya rutin sebesar 46.650.000,-. Keempat,Perhitungan valuasi ekonomi untuk kelayakan tepung ikan menunjukkan bahwa usaha tersebut adalah layak dimana BC Ratio sebesar 1,33, ROI sebesar 6,39 % dan dan pay back periode selama15,63 bulan.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Agus Wibowo dan Sri Wartini. 2012. Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas, dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Dinamika Manajemen (JDM) Vol. 3, No. 1. Pp: 49- 59.
Barine, Michael Nwidobie. 2012. Working capital management efficiency and corporate profitability: Evidences from quoted firms in Nigeria. Journal of Applied Finance & Banking. Vol. 2, No. 2. pp. 215-237.
Bedecarratz, PC., Daniel, AL, Boris AL, Oscar AM. 2011.Economic Feasibility of Aquaculture of the Giant Barnacle Austromegabalanus psittacus in Southern Chile. Journal of Shellfish Research, 30(1):147-157.
Ceyhan V., M. Emir. 2015. Struktural and Economic Analysis of Turkish Fishmeal and Fish oil Industry. Turkish Journal of Fisheries and Aquatic Sciences, Vol. 15, December 2015, page. 835-844 DOI: 10.4194/1303-2712-v15_4_07
Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bandung Barat. 2017. Laporan Tahunan Perikanan Kabupaten Bandung Barat. Kabupaten Bandung Barat.
Heikal, M., Khaddafi, M., and Ummah, A. (2014). Influence Analysis of Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Debt To Equity Ratio (DER), and current ratio (CR), Against Corporate Profit Growth In Automotive In Indonesia Stock Exchange. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences. Vol. 4, No. 12. Page 101-114.
Hernanto, F. 1989. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya, Jakarta.
Heruwati ES. 2002. Pengolahan ikan secara tradisional, prospek dan peluang pengembangan. Jurnal Litbang Pertanian. 21(3): 92-99
Istiqomah T, M. Pudjihardjo, Sumarno, B. Yanuwiadi. 2019. Analisis Potensi Keberlanjutan Multi Usaha Sub Sektor Perikanan Di Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Kebijakan Sosek Kelautan Perikanan, Vol. 9, No. 1, Juni 2019, hal 1-10
Istiqomah, T., Pudjihardjo, M., Sumarno, dan Yanuwiadi, B. 2019. Analisis Potensi Keberlanjutan Multi Usaha Sub Sektor Perikanan di Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Kebijakan Vol. 9 No. 1 Tahun 2019 Balai Besar Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, Jakarta.
Kadariah. 1988. Evaluasi Proyek Analisa Ekonomi. LPEE-UI. Jakarta.
Kaliba, AR, Carole, E, David, B. 2010. Economic Analysis of Producing Fishmeal and Fish Oil from Channel Catfish, Ictalurus punctatus , Processing Wastes, February 2010, Journal of the World Aquaculture Society, Vol 4, No 1, page 49-60, DOI: 10.1111/j.1749-7345.2009.00312.x
Kostini. N, R. M. Dai, E. Andriani. 2018. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Koperasi “X” Bandung. AdBispreneur: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan, Vol. 3, No. 1, April 2018, hal. 63-72 https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v3i1.16919.
Kostini. N, R. M. Dai. 2019. Analisis Kinerja Keuangan Usaha Kecil dan Menengah Di Kota Tasikmalaya. AdBispreneur: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol.4, No. 2, Agustus 2019, hal. 81-87.
Marchi. B, S. Zanoni, L. E. Zavanella. 2017. Symbiosis between industrial systems, utilities and public service facilities for boosting energy and resource efficiency. Energy Procedia, Vol. 128, May 2017, page. 544–550. Doi: 10.1016/j.egypro.2017.09.006.
Naomasa, E., S. Arita, C. Tamaru, and P. S. Leung. 2013. Assessing Hawaii’s aquaculture farm and industry performance. Aquaculture Economics and Management, Vol 17, page:184–207.
Rizal A and Anna Z. 2019. Climate Change and Its Possible Food Security Implications Toward Indonesian Marine and Fisheries. World News of Natural Sciences (22): 119-128.
Rizal A. 2018. Reformulation of Regional Development Strategy To Strengthen Marine Sector in West Java, Indonesia. World Scientific News (107): 207-215.
Shepherd, J., Jackson A. and Mittaine, J.W. 2010. Fishmeal industry overview, IFFO, http:// www.oceanstewards.org /pdf/Fishmeal%20Industry%20Overview.pdf (diakses 19 Januari, 2019)
Shofa, S.U. & Navastara, A.M. (2015). Faktor Penentu Pengembangan Industri Pengolahan Perikanan Di Kabupaten Sidoarjo melalui Pengembangan Ekonomi Lokal. Jurnal Teknik, ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN:2337-3539 (2301-9271 Print). Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITS Surabaya
Yusra. 2016. Kajian Penerapan GMP dan SSOP Pada Pengolahan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Asap di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam. Jurnal Katalisator. Kopertis Wilayah X.
Zahidah. 2004. Evaluasi Kelayakan Kualitas Air untuk Budidaya Ikan dalam Keramba Jaring Apung di Waduk Cirata. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNPAD. Laporan Penelitian.
DOI: https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v4i3.21086
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
 
 
	







