PROSPEK PENGEMBANGAN USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum annuum L. ) DI DESA SUKALAKSANA KECAMATAN BANYURESMI JAWA BARAT

Kuswarini Kusno, Sauma Hanuuf, Pandi Pardian, Eti Suminartika

Abstrak


Produktivitas cabai merah yang rendah menandakan terdapat masalah cukup serius pada aspek budidayanya. Perubahan iklim yang ekstrim juga menyebabkan tanaman cabai merah mengalami kerusakan. Akibatnya, produksi menurun sehingga harga produksi meningkat dan pendapatan petani menurun. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keragaan usahatani cabai merah dan menganalisis pendapatan petaninya. Desain penelitian adalah metode kuantitatif dengan teknik survey terhadap 77 responden yang ditarik secara simple random sampling. Data dianalisis menggunakan distribusi frekuensi dan analisis pendapatan serta rasio Revenue Cost (RC). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas petani di Desa Sukalaksana adalah petani gurem (berlahan sempit) yang berstatus pemilik.Rata-rata luas lahan garapan adalah 0,32 hektar. Budidaya cabai merah yang dilakukan petani berlahan sempit, sedang maupun luas melalui tahapan kegiatan yang sama dan menggunakan alat-alat pertanian yang sederhana. Tenaga kerja menggunakan buruh tani. Cabai dijual ke bandar dalam keadaan masih berwarna hijau dengan harga yang berfluktuasi setiap bulannya. Pendapatan petani berlahan sempit, sedang, dan luas per hektar per musim tanam masing-masing adalah Rp 15.750.817, Rp 43.092.359, Rp 49.091.756. Jadi, makin tinggi luas lahan, makin tinggi tingkat pendapatan petaninya. Berdasarkan analisis rasio RC, usahatani di semua kategori luas lahan adalah menguntungkan. Nilai R/C tertinggi dicapai oleh usahatani di lahan sedang yakni 2,4.

Kata kunci: cabai merah, keragaan, usahatani, analisis pendapatan

Abstract

The low productivity of red chili indicates that there is a serious problem in the cultivation aspect. In addition, extreme climate change also causes red chili plants to be damaged. As a result, production decreases so that the price of production increases and farmers' income decreases. This research was conducted to determine the performance of red chilli farming and analyze farmers' income. The research design was a quantitative method with a survey technique of 77 respondents drawn by simple random sampling. Data were analyzed using frequency distribution, income analysis and Revenue Cost (RC) ratios. The results showed the majority of farmers in Sukalaksana Village were smallholders (narrow land) who were the owners. The average area of land under cultivation was 0.32 hectares. Red chilli cultivation was carried out by farmers with narrow, medium and wide land through the same stages of activity using traditional tools. The labor used was laborers. Chili was sold to the wholesaler (‘bandar”) in green conditions with prices that fluctuate each month. The income of farmers who have narrow, medium and wide land per hectare per planting season was Rp. 15,750,817, Rp. 43,092,359, Rp. 49,091,756, respectively. So, the higher the area of land, the higher the level of farmer income. Based on the RC ratio, farming in all of categories of land area is profitable. The highest R / C value was achieved by farming on medium land, which is 2.4.

Keywords: red chili, performance, farming, income analysis


Teks Lengkap:

94-103

Referensi


Badan Pusat Statistik. 2018. Produksi Hortikultura Sayuran dan Buah Semusim Provinsi Jawa Barat 2017. Bandung: Badan Pusat Statistik Jawa Barat.

Badan Pusat Statistik. 2018. Kabupaten Garut Dalam Angka 2018. Garut: Badan Pusat Statistik Kabupaten Garut. Melalui

Badan Pusat Statistik. 2018. Kecamatan Banyuresmi Dalam Angka 2018. Garut: Badan Pusat Statistik Kabupaten Garut. Melalui

Creswell, John W. 2014. Research Design Qualitative, Quantitative and Mix method Aproach. SAGE Publications, Inc.

Forum Koordinasi Pengendali Inflasi. 2019. “Fluktuasi Harga Cabe Merah” Portal Informasi Harga Pangan. Melalui [15/01/19].

Hidayah, Abdul K. 2014. “Analisis Finansial Usahatani Cabai Merah Skala Petani di Kota Samarinda (Studi Kasus di Kelurahan Lempake Samarinda)”, 13(1): 1-11.

T Karyani, A Susanto, E Djuwendah, and H Hapsari. 2020. Red Chili Agribusiness and the Risks Faced by the Farmers. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 466 (2020) 012002. doi:10.1088/1755-1315/466/1/012002

Kementerian Pertanian RI. 2018. Laporan Tahunan Kementan 2017. Kementerian Pertanian RI. Melalui [06/01/19].

Piay, Sherly Sisca., Tyasdjaja, Ariarti., Ermawati, Yuni., Hantoro, F. Rudi Prasetyo. 2010. Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuumL.) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Ungaran.

Pusat Penyuluh Pertanian. 2019. Data kelompok Tani Provinsi Jawa Barat Kabupaten Garut, Sistem Informasi Management Penyuluh Pertanian. Melalui [05/01/19].

Prajnata, Final. 2011. Mengatasi Permasalahan Bertanam Cabai. Jakarta: Penebar Swadaya.

Ridiyanto, Taufik., Soetoro dan Tito H. 2017. Analisis Usahatani Cabai Merah (Capsicum annum L.) Varietas Hot Beauty. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh, 4(2): 132-139.

Sastraatmaja, Entang. 2010. Suara Petani. Bandung: Masyarakat Geografi Indonesia.

Soekartawi. 2016. Analisis Usahatani. Jakarta: UI Press.

Stefina Liana Sari, Rija Sudirja dan Emma Trinurani Sofyan. 2017. Aplikasi PCO Plus pada Tanah Bekas Tambang Batu Bata Merah terhadap Serapan P, Ca dan B serta Fruitset Cabai Merah Besar (Capsicum annuum L.). Jurnal Agrikultura 2017, 28 (2): 68-73.

Suratiyah K. 2015. Ilmu Usahatani Edisi Revisi. Jakarta: Swadaya.

Syamsiyah, Nur., Thoriq, Ahmad., Pardian, Pandi., Karyani, Tuti., Kusno, Kuswarini. 2017. Tingkat Pendapatan Usahatani Padi dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Petani. Jurnal Agribisnis Terpadu, 10(1): 76-88.




DOI: https://doi.org/10.24198/agricore.v5i1.28662

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##