FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN INDUSTRI HILIR DOMESTIK TERHADAP BIJI KAKAO
Abstrak
ABSTRAK
Kakao merupakan salah satu komoditas yang memiliki kontribusi terbesar terhadap perekonomian Indonesia. Kakao memiliki potensi hilirisasasi yang sangat baik, dimana produk hilir kakao sangat beragam dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Pemerintah menetapkan bubuk kakao dan lemak kakao sebagai produk hilir utama yang dihasilkan Indonesia. Perkembangan dapat dilihat pada perubahan jenis produk kakao yang diekspor. Ekspor biji kakao terus mengalami penurunan, sementara ekspor bubuk kakao dan lemak kakao terus mengalami peningkatan. Perkembangan pada industri juga dapat dilihat pada peningkatan impor biji kakao oleh Indonesia yang mengindikasikan peningkatan pada konsumsi biji kakao oleh industri hilir domestik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis trend perubahan produksi biji kakao, konsumsi biji kakao oleh industri, dan produksi produk hilir dengan menggunakan analisis trend dan grafik, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan industri hilir domestik terhadap biji kakao menggunakan analisis regresi linier berganda metode Ordinary Least Square (OLS) dengan bantuan software SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi dan volume ekspor biji kakao mengalami penurunan, sementara produksi produk hilir dan konsumsi biji kakao oleh industri meningkat. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan industri hilir terhadap biji kakao secara signifikan adalah harga biji kakao, harga lemak kakao, harga bubuk kakao, dan produksi bubuk kakao.
Kata Kunci: Bubuk Kakao, Lemak Kakao, Trend Perubahan, Permintaan Industri, Ordinary Least Square
ABSTRACT
Cocoa has one of the highest contribution towards Indonesian economy among other agricultural commodities. Cocoa has huge potential in the downstream sector, reflected by the many variations of cocoa-based products with high economic value. Government of Indonesia declared cocoa powder and cocoa butter as the main product of downstream cocoa industry. Development of the cocoa industry downstream sector is indicated in the shift of cocoa based-products exported to various countries around the world, from raw cocoa seeds to cocoa powder and cocoa butter. Increase in Indonesian import of cocoa beans shows that there is an increase in the industry’s consumption of raw cocoa beans. The purpose of this research is to analyze the trend and dynamics of Indonesia’s cocoa bean production, cocoa bean export, downstream sector’s production, and downstream sector’s cocoa bean consumption, and to identify factors that affect downstream cocoa industry’s demand of cocoa beans using Ordinary Least Squares regression analysis. The result of this research shows that Indonesia’s cocoa bean export and production is trending downward, while downstream production and consumption shows a positive developing trend. Factors that affect the cocoa downstream industry’s demand are prices of cocoa bean, cocoa butter, cocoa powder, and the amount of cocoa powder produced by the industry.
Keywords: Cocoa Powder, Cocoa Butter, Trend, Dowsntream Industry’s Demand, Ordinary Least Square
Teks Lengkap:
139 - 150Referensi
Badan Pusat Statistik. 2020. Distribusi Pdb Triwulanan Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Kerja Tahun 2016-2019. Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Perkebunan Kakao 2018. Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Industri Manufaktur 2017: Produksi. Badan Pusat Statistik.
Baltagi, B.H. 2011. Econometrics Fifth Edition. Springer Books.
Bonarriva, J., Koscielski, M., & Wilson, E. (2009). Export Control: An Overview of Their Use, Economic Effect, and Treatment in the Global Trading System. Office of Industries Working Paper U.S International Trade Commission, 23.
Center for Indonesian Policy Studies. 2019. Private Sector Initiatives To Boost Productivity of Cocoa, Coffee, and Rubber in Indonesia. Center for Indonesian Policy Studies: Jakarta.
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2018. Statistik Perkebunan Indonesia 2017-2019: Kakao. Direktorat Jenderal Perkebunan Indonesia.
Food and Agriculture Organization of The United Nations. 2010-2018. FAOSTAT Database Produksi Kakao Dunia Tahun 2010-2018.http://fao.org/faostat/en. Diakses pada tanggal 15 Mei 2020.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Henderson, J.M, dan Richard Quandt. 1980. Microeconomic Theory: A Mathematical Approach. New York: McGraw-Hill Book Company, Inc.
Jasman, Thomas. (2016). Indonesia’s cocoa industry: Lack of supply still hampers growth and investment. Global Business Indonesia Guide.
Kementerian Perdagangan. 2014. Laporan Akhir Pembebasan Bea Masuk Biji Kakao. Kementerian Perdagangan: Jakarta.
Kementerian Perindustrian Indonesia. 2007. Gambaran Sekilas Industri Kakao. Kementerian Perindustrian Indonesia.
Kementerian Pertanian Indonesia. 2016. Outlook Kakao 2016. Jakarta. Kementerian Pertanian Indonesia.
Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah. 2013. Kebutuhan Pengembangan Usaha Kakao dengan Pendekatan Rantai Nilai dan Evaluasi Gerakan Nasional Peningkatan dan Mutu Kakao. KPPOD: Jakarta.
Kutner, M.H., Nachtsheim, C.J., Neter, J., Li, W. 2004. Applied linear Statistic Model Fifth Edition. New York: McGraw-Hill Book Company, Inc.
Mankiw, N.G. 2018. Principles of Microeceonomics. Boston: Cengage Learning
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 67/PMK.011/2010 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Tarif Bea Ekspor.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 67/Permentan/OT.140/5/2014 tentang Persyaratan Mutu dan Pemasaran Biji Kakao.
Pratiwi, C.I. 2014. Analisis Permintaan Minyak Sawit Indonesia oleh Industri Minyak Goreng, Margarin, Sabun, dan Fatty Acid. [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Pyndick, R., Rubinfeld, D. 2018. Microeconomics: 9th Edition. Pearson Education.
Rifin, A. 2013. Competitiveness of Indonesia’s Cocoa Beans Export in The World Market. International Journal of Trade, Economics and Finance 4(5).
Senteri, Z. 1988. An Econometric Analysis of The United States’ Palm Oil Market. Jurnal Ekonomi Malaysia.
Siregar, T.H.S, Riyadi, S., Nuraeni, L. 2011. Budi Daya Cokelat. Depok: Penebar Swadaya.
Soeharno, T.S. 2006. Teori Mikroekonomi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung : Alfabeta.
Sukirno, Sadono. 2011. Mikroekonomi: Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali Pers.
[UN Comtrade] The United Nations Commodity Trade. 1989-2018. Database Ekspor Biji Kakao, Lemak Kakao, Bubuk Kakao, dan Pasta Kakao Tahun 2014-2018. http://comtrade.un.org/data. Diakses pada tanggal 16 Mei 2020.
DOI: https://doi.org/10.24198/agricore.v5i2.30800
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##