ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PURUN DENGAN APLIKASI BERLIAN PORTER DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
Abstrak
Abstrak
Agroindustri purun merupakan usaha yang banyak dilakukan oleh kaum perempuan. Purun menjadi komoditi lokal unggulan khas gambut. Kondisi sekarang ini bahwa lahan gambut purun yang semakin berkurang karena alihfungsi lahan menjadi lahan perkebunan. Oleh karena itu, purun perlu diperhatikan dengan berbagai kebijakan yang disusun dan dianalisis dengan menggunakan metode berlian porter. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengindentifikasi kondisi agroindsutri purun 2) menganalisis faktor-faktor yang berkaitan langsung dengan daya saing agroindustri purun, dan 3) menyusun rancangan strategi pengembangan usaha agroindustri purun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) faktor yang berkontribusi terhadap agroindustri purun adalah perkembangan perkebunan kelapa sawit dengan rata-rata 4.83, untuk kondisi saat ini dan pertumbuhan daya saing agroindustri purun adalah persaingan purun dengan kelapa sawit dengan rata-rata 4.97 dan untuk faktor peningkatan daya saing agroindustri purun adalah peningkatan invetasi dan modal dengan rata-rata 4.20. 2) faktor-faktor yang berkaitan langsung dengan daya saing agroindustri purun meliputi kondisi faktor dengan rata-rata 2.88, kondisi permintaan dengan rata-rata 2.32, strategi, struktur dan rivalry usaha dengan rata-rata 2.99, industri terkait dengan rata-rata 2.41, kebijakan pemerintah dengan rara-rata 2.81 dan faktor kontribusi dengan rata-rata 3.40. 3) rancangan strategi pengembangan usaha agroindustri purun dengan menggunakan analisis SWOT.
Kata kunci : Agroindustri, Purun, Berlian Porter
Abstract
The Agroindustry of purun is a business that is mostly carried out by women. Purun is a distinctive superior local commodity for peatlands. The current condition is that purun peatlands are decreasing due to land conversion into plantation land. Therefore, purun needs to be considered with various policies compiled and analyzed using the diamond porter method. This study aims 1) to identify the condition of purun agroindustry, 2) to analyze the factors that are directly related to the competitiveness of purun agroindustry, and 3) Develop a strategy for the development of purun agroindustry business. oil palm with an average of 4.83, for the current conditions and growth in the competitiveness of purun agroindustry is purebred competition with oil palm with an average of 4.97 and for factors increasing the competitiveness of purun agroindustry is an increase in investment and capital with an average of 4.20. 2) factors that are directly related to the competitiveness of purun agroindustry include the condition of factors with an average of 2.88, demand conditions with an average of 2.32, strategy, structure and business rivalry with an average of 2.99, industries related to the average average of 2.41, government policy with an average of 2.81 and a contribution factor with an average of 3.40. 3) the design of the strategy for developing the purun agroindustry business using SWOT analysis.
Keywords: Agroindustry, Purun, Berlian Porters
Teks Lengkap:
47 - 56Referensi
Adriani, D. et al. (2017). Peningkatan Daya Saing Ekonomi Purun : Pelestarian Gambut Melalui Kearifan Lokal. Policy Brief. Laporan Kegiatan Konsorsium ‘PETUAH’ Perguruan Tinggi untuk Indonesia Hijau – MCA Indonesia. Jakarta. 1–6.
Armanto, M. E., Wildayana, E., Imanudin, M. S., Junedi, H., & Zuhdi, M. (2017). Peat Sweet Land. Journal of Wetlands Environmental Management, 5(2), 14.
Armanto, M. E., Wildayana, E., Junedi, H., & Zuhdi, M. (2016). Managing Actual Problems of Peatsoils Associated with Soil Acidity. 58(3), 58–63. https://doi.org/10.22135/sje.2016.1.3.58-63
Hakim, S. S., & Agency, D. (2018). Menganyam purun untuk kelestarian gambut. February.
Pangaribuan, W., & Silaban, R. (2017). Upaya Peningkatan Pendapatan Wanita Pengrajin Purun ( Eleocharis Dulcis ) Di Kecamatan Perbaungan. 23(2), 309–314.
Pratiwi, N. A., Harianto, H., & Daryanto, A. (2017). Peran Agroindustri Hulu dan Hilir Dalam Perekonomian dan Distribusi Pendapatan di Indonesia. Jurnal Manajemen Dan Agribisnis, 14(2), 127–137. https://doi.org/10.17358/jma.14.2.127
Porter M.E. 1990. The Competitive Advantage of Nations. Free Press. Brooklyn, Massachuset.
Royani, M. ;. W. A. (2017). Bentuk-Bentuk Geometris Pada Pola Kerajinan Anyaman Sebagai Kearifan Lokal Di Kabupaten Barito Kuala. 3(2), 105–112.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suprapto, W. (2019). Purun: Merajut Ekologi Dan Tradisi Di Kota Tikar Dalam Konteks Ips. Jurnal PIPSI (Jurnal Pendidikan IPS Indonesia), 4(2), 47. https://doi.org/10.26737/jpipsi.v4i2.1286
Wianto, T., Ishaq, I., Faisal, A. &, & A, H. (2011). Rekayasa Tumbuhan Purun Tikus (Eleocharis Dulcis) sebagai Substitusi Bahan Matrik Komposit Pada Pembuatan Papan Partikel. Jurnal Fisika FLUX, 8(2), 154–164.
Wildayana, E., Adriani, D., & Armanto, M. E. (2017a). Livelihoods , Household Income and Indigenous Technology in South Sumatra Wetlands. Sriwijaya Journal of Environment, 2(1), 25–30.
Wildayana, E., Adriani, D., & Armanto, M. E. (2017b). Pendekatan Bottom-Up Pengembangan Kerajinan Purun di Kawasan Lahan Gambut Bottom-Up Approach for Purun Handicraft Development on the Peatland Area. 978–979.
Wildayana, E., Armanto, M. E., Imanudin, M. S., & Junedi, H. (2017). Characterizing and Analyzing Sonor System in South Sumatra Tidal Wetlands. Journal of Wetlands Environmental Management, 5(2), 6. https://doi.org/10.20527/jwem.v5i2.109
Yoesran, M., Gunawansyah, & R, A. A. (2014). Usaha Peningkatan ProduktivitasTenaga Kerja dan Nilai Tambah Kerajinan Purun. Jurnal Hutan Tropis, 2, 176–188.
DOI: https://doi.org/10.24198/agricore.v7i1.39937
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##