KAJIAN PENGEMBANGAN INDUSTRI GULA KRISTAL PUTIH INDONESIA
Abstrak
Abstrak
Gula merupakan salah satu bahan pokok yang diperdagangkan di seluruh dunia yang berbahan dasar tanaman tebu. Namun, saat ini produksi gula yang dihasilkan cenderung menurun setiap tahunnya dan tidak dapat memenuhi permintaan Gula Kristal Putih (GKP) masyarakat Indonesia sehingga pemerintah melakukan impor gula kristal mentah atau raw sugar untuk menutup kekurangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keragaan dan strategi pengembangan industri GKP Indonesia berdasarkan analisis matriks IFAS, EFAS, IE, dan analisis SWOT. Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kepada informan dan studi literatur yang akan dibahas secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri GKP Indonesia masih aman karena berada pada sel V, yaitu posisi hold and maintain. Faktor yang dapat dipertahankan pada industri GKP adalah sumber daya lahan yang tersedia di luar Pulau Jawa, kapasitas produksi yang besar, kebutuhan pasar gula tinggi, dan investasi pabrik gula terbuka. Sementara faktor yang harus dipelihara adalah produksi tebu, laju konversi lahan, penggunaan teknologi, serta adopsi teknologi modern. Berdasarkan posisi tersebut, industri GKP Indonesia dapat berkembang dengan menerapkan strategi W – T yaitu pembenahan sistem pendanaan dan memperbaiki sistem tata niaga gula.
Kata Kunci: produktivitas, strategi, gula kristal putih, pabrik gula, produksi.
Abstract
Sugar is one of the main commodities traded worldwide which is made from sugar cane. However, currently the production of sugar produced tends to decrease every year and cannot meet the demand for white crystal sugar for the Indonesian people, so the government closes the shortage of sugar by importing raw crystal sugar or raw sugar. This study aims to analyze the performance and development strategy of the Indonesian white crystal sugar industry (GKP) based on matrix analysis of IFAS, EFAS, IE, and SWOT analysis. The data collection method was carried out through interviews with informants and literature studies which will be discussed in a qualitative descriptive manner. Based on the results of the research, it shows that the Indonesian white crystal sugar industry is still safe because it is in cell V, namely the hold and maintain position. Factors that can be maintained in the GKP industry are available land resources outside Java Island, large production capacity, high demand for sugar market, and investment in open sugar mills. While the factors that must be maintained are sugar cane production, land conversion rate, use of technology, and the adoption of modern technology. Based on this position, Indonesia's white crystal sugar industry can develop by implementing the W-T strategy, namely improving the funding system and improving the sugar trading system.
Keywords: productivity, strategy, white crystal sugar, sugar factory, production.
Teks Lengkap:
27 - 38Referensi
Cahyani, G. (2008). Analisis Faktor Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Keanekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Agribisnis Di Kabupaten Banyumas. Thesis. Universitas Diponegoro Semarang.
Creswekk, J. W. (2016). Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
HardjomidjojoH., RaharjaS., & Chosyi’ahM. (2016). Pengukuran Indeks Keberlanjutan Industri Gula. MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah, 11(1), 89-96.
Hartanto, S. (2014). Peningkatan Mutu Produk Gula Kristal Putih Melalui Teknologi Defekasi Remelt Karbonatasi. Jurnal Standardisasi, 215-222.
Maryandani, A. (2013). Kinerja Industri Gula di Indonesia. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Nugraha, M. K., & Ernah. (2018). Strategi Pengembangan Agribisnis Buah Ciplukan (Physalis peruviana) di Waaida Farm. Jurnal Agricore.
Nuryati, Y., Wicaksena, B., & Prabowo, D. W. (2019). Dampak Penerapan Harga Acuan Pembelian (HAP) Gula di Tingkat Eceran Terhadap Harga Gula Petani dan Stabilitas Harga Gula. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan.
Purba, I. (2020). Strategi Bisnis Perkebunan The Pada Unit Usaha Kebun Bah Butong PT Perkebunan Nusantara IV, Sumatera Utara. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Suhada, B. (2012). Strategi Peningkatan Produktivitas dalam Mendukung Kebijakan Klaster Industri Gula Tebu di Indonesia. Thesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Sukirno, S. (2016). Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Yunitasari, D. (2015). Model Pengembangan Agroindustri Gula Tebu Sebagai Upaya Peningkatan Perekonomian Wilayah di Jawa Timur. Thesis. Institut Pertanian Bogor.
DOI: https://doi.org/10.24198/agricore.v8i2.44984
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##