Analisis Pengaruh Harga Bahan Pokok Penting Terhadap Inflasi di Kota Samarinda (Studi Kasus: Toko Siap Jaga Harga dan Pasokan Pasar Segiri)
Abstrak
Abstrak
Sektor pertanian berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), salah satunya subsektor tanaman pangan yang menghasilkan komoditas beras. Tingkat konsumsi komoditas beras memiliki jumlah yang cukup tinggi yang diikuti dengan beberapa bahan makanan tambahan lain seperti gula dan minyak goreng sehingga ketiganya tergolong ke dalam bahan pokok penting (bapokting). Pemerintah berupaya menstabilkan harga dan pasokan melalui inisiatif seperti Toko Siap Jaga Harga dan Pasokan (Sigap) di Pasar Segiri. Penelitian ini dilakukan pada Oktober-Desember 2024 di Kota Samarinda. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perkembangan harga bahan pokok penting dan inflasi dan menganalisis pengaruh harga bahan pokok penting terhadap inflasi. Data bulanan yang digunakan yaitu dari bulan April 2022-September 2024 diperoleh dari PIHPS Nasional dan BPS Kota Samarinda yang dianalisis menggunakan metode deskriptif dan regresi linear berganda. Harga beras menunjukkan Rp12,450/kg-Rp17,300/kg, harga gula menunjukkan Rp14,750/kg-Rp18,600/kg, dan minyak goreng menunjukkan Rp19,200/L-Rp30,500/L. Inflasi tertinggi di Samarinda mencapai 1,05%, sementara deflasi sebesar -0,2% yang dipengaruhi oleh efek dasar dari inflasi rendah pada tahun sebelumnya dan pelaksanaan operasi pasar. Secara keseluruhan, harga gula, minyak goreng, dan keberadaan Toko Sigap tidak signifikan memengaruhi inflasi di Kota Samarinda. Namun, secara parsial, harga minyak goreng memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap inflasi.
Kata kunci: Beras, gula, harga, inflasi, minyak goreng.
Abstract
The agricultural sector contributes to Gross Domestic Product (GDP), including the food crop subsector that produces rice. Level of consumption of rice is quite high, followed by several other additional foodstuffs such as sugar and cooking oil, so that all classified as essential goods (bapokting). The government aims to stabilize prices and supply through initiatives like the Ready-to-Guard Price and Supply Store (Sigap) at Segiri Market. The research aims to analyze the price developments of essential goods, inflation and the influence of important essential goods prices on inflation. The research was conducted from October to December 2024 in Samarinda City. Monthly data from April 2022 to September 2024 was obtained from the National Strategic Food Price Information Center and Statistics of Samarinda Municipality to be using descriptive methods and multiple linear regression. The prices for rice ranged from Rp12.450/kg to Rp17.300/kg, sugar from Rp14.750/kg to Rp18.600/kg, and cooking oil from Rp19.200/L to Rp30.500/L. The highest inflation in Samarinda reached 1.05%, while deflation was recorded at -0.2%, influenced by low inflation effects from the previous year and market operations. Overall, the prices of sugar and cooking oil and the presence of Toko Sigap, did not significantly affect inflation in Samarinda. However, cooking oil prices partially had a positive and significant impact on inflation.
Keywords: Cooking oil, inflation, price, rice, sugar.
Teks Lengkap:
Hal. 164-177Referensi
Aziza, N. & Kurniawati, N. (2023). Metodologi Penelitian 1: Deskriptif Kuantitatif. Hal: 165-166. Bandung: CV. Media Sains Indonesia.
Bahtiar, R. & Raswatie, F.D. (2022). Analisis Fluktuasi Harga Pangan di Kota Bogor. Indonesian Journal of Agricultural, Resource and Environmental Economics, 1(2): 70-81.
BPS. (2022). Indeks Harga Konsumen Kota Samarinda Tahun 2022. Samarinda.
BPS. (2023). Indeks Harga Konsumen Kota Samarinda 2023. Samarinda.
BPS. (2024). Berita Resmi Statistik. Indonesia.
DPPKUKM KALTIM. (2024). Laporan Akhir Kajian Pembentukan Food Station Provinsi Kalimantan Timur. Samarinda.
Hafied, N., Mardiyati, S. & Fattah, M. A. (2022). Pengaruh Fluktuasi Harga Komoditas Pangan Strategis Terhadap Inflasi di Kota Makassar. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 6(4): 1520-1529.
Helbawanti, O., Saputro, W. A. & Ulfa, A. N. (2021). Pengaruh Harga Bahan Pangan Terhadap Inflasi Di Indonesia. Agrisaintifika, 5(2): 108-115.
Hena, E. & Engelbertha, E. E. (2022). Pengaruh Harga Emas dan Minyak Goreng Terhadap inflasi di Indonesia. Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Research, 6(3): 648.
Indrasari, M. (2019). Pemasaran dan Kepuasan Pelanggan. Hal: 36-40. Surabaya: Unitomo Press.
Kusumawardhani, R., Rizqiena, Z.D., & Astuti, S. P. (2022). Ekonometrika Suatu Pengantar. Hal: 27-49. Yogyakarta.
Lubis, A. Z., Nahulae, L. L., Anggraini, N. M., Adawiyah, R., & Suhairi. (2024). Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penetapan Harga. Jurnal Masharif al-Syariah, 9(1): 26.
Nurfira. (2021). Pengaruh Perubahan Harga Komoditi Pangan Terhadap Inflasi di Kota Parepare.
Perppu Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja. 2022.
Safrida, Sofyan, Taufani, A. (2020). Dampak Impor Gula Terhadap Produksi Tebu dan Harga Gula Domestik di Indonesia. Agricore, 5(1): 47.
Suparmono. (2018). Pengantar Ekonomi Makro. Hal: 158-162. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
DOI: https://doi.org/10.24198/agricore.v10i1.62091
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##