Uji Ketahanan Klon Kentang Hasil Pesilangan Atlantic x Repita terhadap Penyakit Hawar Daun Phytophthora infestans
Abstrak
ABSTRACT
Resistance Test of Potato Clones Derived from Crossing of Atlantic x Repita to Late Blight (Phytophthora infestans)
Late blight, incited by Phytophthora infestans is the most destructive disease of potato. The management that is effective and environmentally-friendly is the use of resistant variety. The objective of this study was to test the resistance of the six potato clones (AR 04, AR 05, AR 06, AR 07, AR 08 and AR 09) derived from crossing var. Atlantic x var. Repita to late blight caused by P. infestans. Var. Atlantic, Repita and Granola were used as susceptible, resistant and susceptible but the most-grown variety, respectively. Field test was located in Ciwidey, one of the potato growing center where late blight is endemic since potatoes are continuously grown. The treatments were arranged in a randomized block design with 3 replicates. The result showed that clones AR 07 and AR 08 were more resistant than the other potato clones, but it still below the resistance level var. Repita. However, based on statistical test on the diseases development (AUDPC), clone AR 08 could be categorized as resistant, equal with of the resistance level of var. Repita.
Keywords: Potato clones, Rsistance, P. infestans
ABSTRAK
Penyakit hawar daun yang disebabkan Phytopthora infestans merupakan penyakit utama pada tanaman kentang. Pengendalian yang efektif dan ramah lingkungan adalah dengan penanaman varietas tahan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ketahanan 6 klon kentang (AR 4, AR5, AR6, AR7, AR 8, dan AR9) yang merupakan hasil persilangan antara var. Atlantic (produksi tinggi tetapi rentan) dengan var. Repita, sebagai tetua tahan terhadap penyakit hawar daun yang disebabkan oleh P. infestans. Varietas Atlantic, Repita dan Granola digunakan sebagai pembanding. Pengujian ketahanan dilakukan di Ciwidey, yang merupakan salah satu sentra produksi kentang di Jawa Barat dan endemik penyakit hawar daun. Perlakuan ditata menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klon AR 07 dan Klon AR 08 memiliki ketahanan yang lebih baik dibanding klon-klon kentang lainnya, namun tingkat ketahanannya masih di bawah cv Repita. Namun, berdasarkan uji statistik terhadap nilai perkembangan penyakit (AUDPC) klon AR 08 dapat dikategorikan tahan, sama dengan derajat tahan var. Repita.
Kata Kunci: Klon kentang, Ketahanan, P. infestans
Resistance Test of Potato Clones Derived from Crossing of Atlantic x Repita to Late Blight (Phytophthora infestans)
Late blight, incited by Phytophthora infestans is the most destructive disease of potato. The management that is effective and environmentally-friendly is the use of resistant variety. The objective of this study was to test the resistance of the six potato clones (AR 04, AR 05, AR 06, AR 07, AR 08 and AR 09) derived from crossing var. Atlantic x var. Repita to late blight caused by P. infestans. Var. Atlantic, Repita and Granola were used as susceptible, resistant and susceptible but the most-grown variety, respectively. Field test was located in Ciwidey, one of the potato growing center where late blight is endemic since potatoes are continuously grown. The treatments were arranged in a randomized block design with 3 replicates. The result showed that clones AR 07 and AR 08 were more resistant than the other potato clones, but it still below the resistance level var. Repita. However, based on statistical test on the diseases development (AUDPC), clone AR 08 could be categorized as resistant, equal with of the resistance level of var. Repita.
Keywords: Potato clones, Rsistance, P. infestans
ABSTRAK
Penyakit hawar daun yang disebabkan Phytopthora infestans merupakan penyakit utama pada tanaman kentang. Pengendalian yang efektif dan ramah lingkungan adalah dengan penanaman varietas tahan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ketahanan 6 klon kentang (AR 4, AR5, AR6, AR7, AR 8, dan AR9) yang merupakan hasil persilangan antara var. Atlantic (produksi tinggi tetapi rentan) dengan var. Repita, sebagai tetua tahan terhadap penyakit hawar daun yang disebabkan oleh P. infestans. Varietas Atlantic, Repita dan Granola digunakan sebagai pembanding. Pengujian ketahanan dilakukan di Ciwidey, yang merupakan salah satu sentra produksi kentang di Jawa Barat dan endemik penyakit hawar daun. Perlakuan ditata menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klon AR 07 dan Klon AR 08 memiliki ketahanan yang lebih baik dibanding klon-klon kentang lainnya, namun tingkat ketahanannya masih di bawah cv Repita. Namun, berdasarkan uji statistik terhadap nilai perkembangan penyakit (AUDPC) klon AR 08 dapat dikategorikan tahan, sama dengan derajat tahan var. Repita.
Kata Kunci: Klon kentang, Ketahanan, P. infestans
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.24198/agrikultura.v29i2.20806
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
Jurnal Agrikultura terdaftar dengan ISSN 0853-2885(cetak) dan ISSN 2685-3345 (online).
Telah terakreditasi selama lima tahun sebagai Jurnal Ilmiah berdasarkan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia SK No.105/E/KPT/2022 tanggal 07 April 2022 (Vol. 32 No. 3 Tahun 2021 hingga Vol. 37 No. 2 Tahun 2026) dan diindeks dalam SINTA 2
Jurnal Agrikultura © Copyright 2022. All Rights Reserved.
JURNAL INI TERINDEKS DI