Inovasi Teknologi Pengendalian Rayap Tanah Perkebunan Kelapa Sawit: Kajian Pemanfaatan Nematoda Patogen Serangga di Kalimantan Barat
Abstrak
Kalimantan Barat memiliki potensi besar dalam budidaya kelapa sawit, namun petani sering menghadapi tantangan akibat serangan hama, terutama rayap. Kondisi lahan gambut dan iklim setempat memengaruhi biota lokal. Penggunaan nematoda patogen serangga (NPS) sebagai agens pengendalian hayati muncul sebagai solusi inovatif untuk mengatasi infestasi rayap dan meningkatkan produksi secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi, mengidentifikasi, mengisolasi, dan menguji patogenisitas NPS indigenous dari perkebunan kelapa sawit terhadap rayap tanah (Captotermes curvignathus). Nematoda patogen serangga dikoleksi dari rhizosfer tanaman kelapa sawit di Kalimantan Barat. Isolasi, identifikasi dan uji patogenesitas NPS terhadap hama rayap tanah dilakukan di Laboratorium Fakultas Pertanian, Sains dan Teknologi Universitas Panca Bhakti Pontianak, sedangkan analisis tanah dilakukan di Laboratorium Fisika dan Konservasi Tanah Universitas Tanjungpura Pontianak. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juni hingga Oktober 2024. Penentuan lokasi pengambilan sampel tanah menggunakan teknik stratified sampling dan isolasi NPS dari tanah rhizosfer kelapa sawit menggunakan metode baiting menggunakan larva Tenebrio molitor. Uji patogenesitas NPS terhadap hama rayap tanah menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) nonfaktorial dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan. Hasil eksplorasi menemukan NPS dengan kepadatan populasi bervariasi. Tingkat mortalitas larva T. molitor tertinggi ditemukan di tanah gambut Kabupaten Kubu Raya. Nematoda yang diidentifikasi adalah Steinernema sp., dengan bakteri simbion Xenorabdhus sp. Uji patogenisitas menunjukkan nematoda Steinernema sp. dari Kubu Raya efektif melawan rayap, dengan mortalitas 97,5% pada dosis 400 JI-3/ml. Hasil tersebut hampir setara dengan insektisida fipronil konsentrasi 2 ml/l yang mencapai 100% mortalitas dalam waktu kurang dari 12 jam setelah aplikasi. Gejala infeksi pada rayap ditandai dengan perubahan warna tubuh, pembengkakan abdomen, dan hancurnya tubuh.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.24198/agrikultura.v35i3.59007
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
Jurnal Agrikultura terdaftar dengan ISSN 0853-2885(cetak) dan ISSN 2685-3345 (online).
Telah terakreditasi selama lima tahun sebagai Jurnal Ilmiah berdasarkan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia SK No.105/E/KPT/2022 tanggal 07 April 2022 (Vol. 32 No. 3 Tahun 2021 hingga Vol. 37 No. 2 Tahun 2026) dan diindeks dalam SINTA 2
Jurnal Agrikultura © Copyright 2022. All Rights Reserved.
JURNAL INI TERINDEKS DI