Peningkatan Nutrisi Tanaman Serealia Menggunakan Actinobacteria Endofit
Abstrak
ABSTRACT
Nutrient Enhancement In Cereal Crops Using Actinobacterial Endophytes
Wheat high demand without sufficient production and Actinobacterial endophytes usage limitation in
Indonesia motivated this research. The aim was to determine Actinobacterial endophytes effect on nutrient
enhancement in wheat (Triticum aestivum L.). It was hypothesized that they can enhance wheat nutrient.
The experiment stages were: 1) Pot-Trial I, confirming nutrient enhancement using Actinobacteria in 6 soil
types; 2) Pot-Trial II, screening Actinobacteria strains; and 3) Field-Trial. The results showed that
Actinobacteria effects varied for different nutrients and site based differences. In Pot-Trial I, different soil
types significantly affected the manganese and zinc content (P=0.00 and P=0.01), but not inoculation of
Actinobacteria nor the combination of them. Field Trials showed the same trends. Combination between
those treatments significantly affected manganese content (P=0.045). Nutrient analysis on xylem sap in Pot
Trials 2 only showed the value differences since there was insufficient collected volume to be statistically
analyzed. Zinc and iron contents were the highest in Actinobacteria EUM165 treatment and the highest
manganese content in Actinobacteria EN16. In conclusion, wheat nutrient content is affected by
Actinobacteria and different soil types but there was insufficient evidence to generally conclude that it can
be enhanced. They have their own effects and affected each other in enhancing nutrient content.
Keywords: Nutreint, wheat, endophytic Actinobacteria
ABSTRAK
Tingginya permintaan gandum tidak disertai produksi yang cukup, serta terbatasnya pemanfaatan
Actinobacteria endofit di Indonesia, melatarbelakangi penelitian ini. Tujuannya untuk mengetahui
pengaruh penambahan Actinobacteria endofit terhadap nutrisi gandum (Triticum aestivum L.). Diduga,
penambahan Actinobacteria endofit dapat meningkatkan kandungan nutrisinya. Tahapan penelitian
meliputi: 1) Uji-Pot I, mengonfirmasi peningkatan nutrisi gandum menggunakan Actinobacteria pada 6 jenis
tanah; 2) Uji-Pot II, menguji berbagai strain Actinobacteria terhadap peningkatan nutrisi gandum; serta 3)
Uji Lapangan. Hasilnya menunjukkan bahwa Actinobacteria meningkatkan nutrisi gandum secara berbeda
tergantung nutrisi yang diuji serta jenis tanah yang digunakan. Pada Uji-Pot I, jenis tanah berpengaruh
nyata terhadap kandungan mangan dan seng (P=0.00 dan P=0.01), tapi pemberian Actinobacteria maupun
kombinasi keduanya tidak. Uji Lapangan menunjukkan hasil yang sama. Kombinasi kedua perlakuan
meningkatkan kandungan mangan secara signifikan (P=0.045). Analisis cairan xilem dari Uji-Pot II
menunjukkan perbedaan hasil tanpa uji statistik karena terbatasnya cairan yang dikumpulkan. Kandungan
tertinggi seng dan zat besi ditunjukkan oleh perlakuan Actinobacteria EUM165 dan mangan yang lebih
tinggi oleh Actinobacteria EN16. Disimpulkan bahwa kandungan nutrisi tanaman gandum dapat
dipengaruhi oleh pemberian Actinobacteria endofit serta perbedaan jenis tanah, namun tidak cukup bukti
untuk menyimpulkannya secara umum. Baik jenis tanah maupun Actinobacteria endofit memiliki pengaruh
sendiri serta saling mempengaruhi terhadap kandungan nutrisi tanaman gandum.
Kata kunci: Nutrisi, gandum, actinobacteria endofit
Nutrient Enhancement In Cereal Crops Using Actinobacterial Endophytes
Wheat high demand without sufficient production and Actinobacterial endophytes usage limitation in
Indonesia motivated this research. The aim was to determine Actinobacterial endophytes effect on nutrient
enhancement in wheat (Triticum aestivum L.). It was hypothesized that they can enhance wheat nutrient.
The experiment stages were: 1) Pot-Trial I, confirming nutrient enhancement using Actinobacteria in 6 soil
types; 2) Pot-Trial II, screening Actinobacteria strains; and 3) Field-Trial. The results showed that
Actinobacteria effects varied for different nutrients and site based differences. In Pot-Trial I, different soil
types significantly affected the manganese and zinc content (P=0.00 and P=0.01), but not inoculation of
Actinobacteria nor the combination of them. Field Trials showed the same trends. Combination between
those treatments significantly affected manganese content (P=0.045). Nutrient analysis on xylem sap in Pot
Trials 2 only showed the value differences since there was insufficient collected volume to be statistically
analyzed. Zinc and iron contents were the highest in Actinobacteria EUM165 treatment and the highest
manganese content in Actinobacteria EN16. In conclusion, wheat nutrient content is affected by
Actinobacteria and different soil types but there was insufficient evidence to generally conclude that it can
be enhanced. They have their own effects and affected each other in enhancing nutrient content.
Keywords: Nutreint, wheat, endophytic Actinobacteria
ABSTRAK
Tingginya permintaan gandum tidak disertai produksi yang cukup, serta terbatasnya pemanfaatan
Actinobacteria endofit di Indonesia, melatarbelakangi penelitian ini. Tujuannya untuk mengetahui
pengaruh penambahan Actinobacteria endofit terhadap nutrisi gandum (Triticum aestivum L.). Diduga,
penambahan Actinobacteria endofit dapat meningkatkan kandungan nutrisinya. Tahapan penelitian
meliputi: 1) Uji-Pot I, mengonfirmasi peningkatan nutrisi gandum menggunakan Actinobacteria pada 6 jenis
tanah; 2) Uji-Pot II, menguji berbagai strain Actinobacteria terhadap peningkatan nutrisi gandum; serta 3)
Uji Lapangan. Hasilnya menunjukkan bahwa Actinobacteria meningkatkan nutrisi gandum secara berbeda
tergantung nutrisi yang diuji serta jenis tanah yang digunakan. Pada Uji-Pot I, jenis tanah berpengaruh
nyata terhadap kandungan mangan dan seng (P=0.00 dan P=0.01), tapi pemberian Actinobacteria maupun
kombinasi keduanya tidak. Uji Lapangan menunjukkan hasil yang sama. Kombinasi kedua perlakuan
meningkatkan kandungan mangan secara signifikan (P=0.045). Analisis cairan xilem dari Uji-Pot II
menunjukkan perbedaan hasil tanpa uji statistik karena terbatasnya cairan yang dikumpulkan. Kandungan
tertinggi seng dan zat besi ditunjukkan oleh perlakuan Actinobacteria EUM165 dan mangan yang lebih
tinggi oleh Actinobacteria EN16. Disimpulkan bahwa kandungan nutrisi tanaman gandum dapat
dipengaruhi oleh pemberian Actinobacteria endofit serta perbedaan jenis tanah, namun tidak cukup bukti
untuk menyimpulkannya secara umum. Baik jenis tanah maupun Actinobacteria endofit memiliki pengaruh
sendiri serta saling mempengaruhi terhadap kandungan nutrisi tanaman gandum.
Kata kunci: Nutrisi, gandum, actinobacteria endofit
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.24198/agrikultura.v26i1.8461
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
Jurnal Agrikultura terdaftar dengan ISSN 0853-2885(cetak) dan ISSN 2685-3345 (online).
Telah terakreditasi selama lima tahun sebagai Jurnal Ilmiah berdasarkan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia SK No.105/E/KPT/2022 tanggal 07 April 2022 (Vol. 32 No. 3 Tahun 2021 hingga Vol. 37 No. 2 Tahun 2026) dan diindeks dalam SINTA 2
Jurnal Agrikultura © Copyright 2022. All Rights Reserved.
JURNAL INI TERINDEKS DI