PENGARUH BERBAGAI FAKTOR PRODUKSI TERHADAP HASIL TANGKAPAN JARING KEJER (BOTTOM GILLNET) DI PERAIRAN KABUPATEN CIREBON
Abstrak
Jaring kejer merupakan salah satu alat tangkap tradisional yang digunakan oleh nelayan skala kecil di Desa Gebang Mekar yang dioperasikan di Perairan Cirebon, berdasarkan kontruksinya digolongkan ke dalam jaring insang dasar (Bottom Gillnet). Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari perkembangan penangkapan jaring kejer dan menjelaskan pengaruh berbagai faktor produksi terhadap hasil tangkapan, khususnya ukuran kapal (GT), tenaga mesin, bahan bakar minyak, panjang jaring, lebar jaring dan tenaga kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah stratifiel random sampling. Produksi penangkapan menggunakan alat tangkap jaring kejer mengalami kenaikan sebesar 178.560 kg dari 616.320 kg tahun 2011 menjadi 794.880 kg tahun 2014. Pada tahun 2015 hasil produksi penangkapan menggunakan alat tangkap jaring kejer mengalami penurunan sebesar 144,000 kg dari 749,880 kg tahun 2014 menjadi 650,880 kg tahun 2015. Penurunan produksi ikan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu menurunnya jumlah nelayan yang melaut diakibatkan hasil tangkapannya mulai berkurang , jumlah trip yang tidak optimal karena musim yang tidak menentu, pengaruh dari alat tangkap lain yang tidak ramah lingkungan seperti garuk dan arad. Hasil perhitungan analisis berganda dengan menggunakan SPSS Versi 19 dengan persamaan regresi dari faktor produksi jaring kejer (bottom gillnet) adalah : Y = 1329,8 – 242,0X1 – 9,196X2 + 0,149X3 – 0,205X4+ 3,499X5 + 3,190X6 + 67,651X7. Faktor Produksi secara Parsial atau per Variable yang berpengaruh nyata terhadap hasil Produksi Penangkapan Jaring Kejer adalah : X3 (Bahan Bakar Minyak), X5 (Lebar Jaring), X6 ( Lamanya Operasi/Trip perhari ) dan X7 (Tenaga Kerja/Orang).
Kata kunci : Jaring kejer, faktor produksi, rajungan.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Devi, M, S., Gladston, Y., Xavier, K, A, M., Kamat, S., Chakraborty, S, K., Shenoy, L. 2017. Trend of gillnet fishery along the Maharashtra coast of India: A case study. Regional Studies in Marine Science. Vol. 10, 32-37. https://doi.org/10.1016/j.rsma.2017.01.001
Dinas Perikanan Dan Kelautan Kabupaten Cirebon. 2015. Laporan Tahunan Statistik Produksi Perikanan Tahun 2015.
Halim, A., Loneregan, N, L., Wiryawan, B., Fujita, R., Adhuri, D, S., Hordyk, A, R., Sondita, M, F, A. 2020. Transforming traditional management into contemporary territorial-based fisheries management rights for small-scale fisheries in Indonesia. Marine Policy. Vol. 116. https://doi.org/10.1016/j.marpol.2020.103923
Juliastuti, M. T., Mudzakir, A. K. dan Hapsari T. D. 2016. Analisis Faktor Produksi Alat Tangkap Jaring Insang (Gill Net) Terhadap Hasil Tangkapan Rajungan (Portunus Sp) di Desa Sukoharjo Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Journal of Resources Utilization Management and Technology. 4 (2): 40-48.
Li, J dan Li, Y. 2019. Influence measurement of rapid urbanization on agricultural production factors based on provincial panel data. Socio-Economic Planning Sciences. Vol. 67, 69-77. https://doi.org/10.1016/j.seps.2018.09.004
Salamah, K. R. A. 2007. Hubungan Produksi dan Faktor Produksi Unit Penangkapan Jaring Kejer di Gebang Mekar Kabupaten Cirebon. [Skripsi]. IPB. Bogor.
Setiawati, B. 2015. Analisis Faktor Produksi Hasil Tangkapan Ikan Kembung (Restrellinger sp) pada Alat Tangkap Drift Gill Net di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Journal of Resources Utilization Management and Technology. 4 (2): 40-48.
DOI: https://doi.org/10.24198/akuatek.v1i1.28227
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.license.cc.by-nc-nd4.footer##
Jurnal Ini Terindeks di:
Kontak Kami:
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung-Sumedang KM. 21 Jatinangor