Evaluasi Kesesuaian Lahan Budidaya Ikan Baronang pada Ekosistem Padang Lamun di Pantai Barat Sulawesi Selatan
Abstrak
Pantai Barat Propinsi Sulawesi Selatan memiliki potensi yang cukup besar yang ditandai dengan panjang garis pantainya kurang lebih sebesar 155 Km, namun selama ini pemanfaatan wilayah perairan dangkalnya masih sangat terbatas dan belum optimal kuhususnya pada ekosistem padang lamun. Hal ini disebabkan karena terbatasnya data dan informasi tentang kegiatan pemanfaatan yang berpotensi dikembangkan pada ekosistem tersebut. Salah satu diantaranya adalah budidaya ikan baronang. Oleh karena itu diperlukan data dan informasi tentang lokasi yang sesuai untuk kegiatan budidaya ikan baronang dalam rangka memanfaatkan lokasi tersebut secara optimal dan berkelanjutan. Secara umum penelitian bertujuan untuk memberikan mata pencaharian alternative bagi nelayan dan pembudidaya ikan. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian lahan budidaya ikan baronang pada ekosistem padang lamun di Pantai Barat Sulawesi Selatan. Metode yang digunakan adalah pendekatan Teknologi Penginderaan Jauh Satelit dan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk memetakan potensi pemanfaatan ekosistem padang lamun untuk budidaya ikan baronang. Berdasarkan hasil evaluasi kesesuaian lahan budidaya ikan baronang di Pantai Barat Sulawesi Selatan bahwa luas lokasi yang sesuai di Kabupaten Maros (0 Ha), Pangkep (76,58 Ha), Barru (635,76 Ha) dan Kota Pare-Pare (180,93 Ha).
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Al-Bader DA, Shuail DA, Al-Hasan R, Suleman P. 2014. Intertidal seagrass Halodule uninervis : Factor controlling its density, biomass and shoot length. Kuwait Journal Science (41): 171-192.
[LIPI] Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia, 2014. Panduan Monitoring Padang Lamun
Danun, Arsem. 2013. Teknik Pembenihan Ikan Baronang. (online) http://arsemdanun.blogspot.com. Diakses pada tanggal 10 Desember 2015.
Gosari, B.A.J dan Haris, A., 2012. Studi Kerapatan dan Penutupan Jenis Lamun Di Kepulauan Spermonde. Torani, 22(3) : 156-162. ISSN: 0853-4489156. UNHAS. Makassar.
Hartati R, Djunaedi A, Hariyadi, Mujiono. 2012. Struktur komunitas padang lamun di Perairan Pulau Kumbang, Kepulauan Karimunjawa. Ilmu Kelautan 17 (4) :217 – 225
Kordi, M.G.H. 2011. Ekosistem Lamun (Seagrass); Fungsi, potensi dan Pengelolaan. Rineka Cipta. Jakarta.
Latuconsina. H, Rappe. R. A, Nessa. M. N. 2011. Asosiasi Ikan Baronang (Siganus Canaliculatus Park, 1797) Pada Ekosistem Padang Lamun Perairan Teluk Ambon Dalam. Jurnal. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Darussalam, Ambon dan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin, Makassar.
Munasinghe, M., 1992. Environmental Economics and Sustainable Development. World Bank Environment Paper No. 3. The World Bank. Washington
Munasinghe, M., 2003. Interaction between climate change and sustainable.
Purwadhi, H.S., 1994. Sistem Informasi Geografis (SIG). Jakarta : Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. LAPAN.
Rauf, A., 2012. CARRYING CAPACITY Basis Pengelolaan Terpadu Pulau-Pulau Kecil. Pijar Press (Rayhan Intermedia Group). Makassar.
Rifai, Umar., Hendarto, N., Gani, A. 2014. Pembesaran Ikan Baronang di Karamba Jaring Apung. (online) http://um4rbbl.blogspot.com. Diakses pada tanggal 10 Desember 2015
Yuniardi. 2011. Ikan Baronang (Siganus sp). (online) http://yuniardi.blogspot.com. Diakses pada tanggal 10 Desember 2015.
DOI: https://doi.org/10.24198/jaki.v2i1.23413
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-nd4.footer##
Jurnal Ini Terindeks di:
Penerbit:
Fakultas Ilmu Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung-Sumedang KM. 21 Jatinangor