Struktur Komunitas Foraminifera Bentik Pada Sedimen Perairan Pantai Pangandaran, Jawa Barat
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur komunitas foraminifera bentik pada sedimen di Perairan Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah metode Survey, dengan enam stasiun penelitian dua, stasiun di Pantai Barat, dua stasiun di Pantai Timur dan dua stasiun di Cagar Alam. Enam sampel sedimen dari enam stasiun digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis struktur komunitas foraminifera bentik dalam kaitannya dengan kondisi lingkungan. Hasil analisis terdapat 3 sub ordo foraminifera bentik ditemukan pada penelitian ini, yaitu Rotaliina, Textulariina, dan Miliolina. Kelimpahan foraminifera bentik yaitu 1633 ind/gr yang terdiri atas 1246 ind/gr Rotaliina, 194 ind/gr Textulariina, dan 193 ind/gr Miliolina. Kelompok penciri di lokasi penelitian adalah sub ordo Rotaliina dengan genus penciri yaitu Calcarina dan Streblus yang mengindikasikan bahwa Pantai Pangandaran merupakan perairan dengan suhu normal dan memiliki kandungan nutrien yang tinggi. Pantai Barat dan Timur Pangandaran merupakan lokasi dengan kelimpahan genus yang sama, yaitu Streblus berkisar 101 dan 192 ind/gr, sedangkan Cagar Alam merupakan lokasi dengan kelimpahan genus Calcarina dan Pararotalia berkisar 293 dan 136 ind/gr.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Brower, J. E. dan Jerrold, H. Z. 1990. Field and Laboratory Methods for General Ecology Third Ed. United States of America: Brown Pubisher.
Clarke, K. dan R. M. Warwick. 2001. Change in Marine Communities. An Approach to Statistical Analysis and Interpretation 2nd Edition. United Kingdom: PRIMER-E, Plymouth.
Dhalyana,D dan S.Adiwibowo. 2013. Pengaruh Wisata Alam Pangandaran Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat. Jurnal Sosiologi Pedesaan, 1, (3), 82-99.
Fachrul, M. F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara.
Gustiantini, L., K, T. Dewi, dan E. Usman. 2008. Foraminifera di Perairan Sekitar Bakeuheni, Lampung. Jurnal Geologi Kelautan, 3,(1), 10-18.
Hidayat, M. 2011. Strategi Perencanaan dan pengembangan Objek Wisata (Studi Kasus Pantai Pangandaran). Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, 1,(1), 33.
Koesoemadinta, RP. 1985. Prinsip-prinsip Sedimentasi. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Moghddasi BS, Nabavi MB, Vosoughi G, Fatemi SMR, dan Jamili. 2009. Abundance and Distribution of Benthic Foraminifera in the Nothern Oman Sea (Irian Side) Continental Shelf Sediment. Research Journal of Enviromental Science, 3, (2), 210-217.
Murray, JW. 1991. Ecology and Paleoecology of Benthic Foraminifera. England: Longman Scientific and Technical.
Nazir, M. 2005. Metode penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nurruhwati I, Kaswadji R, Bengen DG, dan Isnaniawardhani V. 2012. Kelimpahan Foraminifera Bentik Pada Sedimen Permukaan di Perairan Teluk Jakarta. Jurnal Akuatika, 3, (1), 11-18.
Praptisih dan Cahyarini SY. 2012. Sedimen sebagai Arsip Perubahan Lingkungan. Jurnal Geologi Kelautan, 10, (1), 51-56.
Pringgoprawiro, H. dan R, Kapid. 2000. Foraminifera Pengenalan Mikrofosil dan Aplikasi Biostratrigrafi. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Puspasari R, Marsoedi, Sertimbul A, dan Suhartati. 2012. Kelimpahan Foraminifera Bentik pada Sedimen Permukaan Perairan Dangkal Pantai Timur Semenanjung Ujung Kulon, Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Jurnal Penelitian Perikanan, 1, (1), 1-9.
Rositasari R. 1997. Habitat Makro dan Mikro pada Foraminifera. Oseana, 22, (4), 31-42.
Sarah I. 2015. Analisis Dampak Perkembangan Peehotelan dan Pengaruh Limbahnya terhadap Lingkungan Pesisir Pantai Pangandaran. Bandung: ITB.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Wilhm, J. L. dan T, C. Doris. 1986. Biologycal Parameter for Water Quality Criteria. Oxford: Blackwell Science.
Sidiq A, Hadisusanto S, dan Dewi T. 2016. Foraminifera Bentonik Kaitannya dengan Kualitas Perairan di Wilayah Barat Daya Pulau Morotai, Maluku Utara. Jurnal Geologi Kelautan, 13-22.
Wijono S. 1991. Distribusi Foraminifera Bentonik di Daerah Perairan P. Papateo, Kepulauan Seribu, Laut Jawa. Media Teknik, 2 (13), 119-131.
Wilhm JL dan Doris TC. 1986. Biologycal Parameter for Water Quality Criteria. Oxford: Blackwell Science.
DOI: https://doi.org/10.24198/jaki.v4i2.23571
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-nd4.footer##
Jurnal Ini Terindeks di:
Penerbit:
Fakultas Ilmu Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung-Sumedang KM. 21 Jatinangor