Analisis Ekonomi Keterkaitan Ekosistem Lamun dan Sumberdaya Ikan Di Kawasan Konservasi Padang Lamun Pulau Bintan

Yudi Wahyudin

Abstrak


Ekosistem lamun tidak banyak dikenal luas masyarakat, padahal menyimpan banyak manfaat bagi kesejahteraan manusia, baik secara ekologi, sosial maupun ekonomi.  Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis ekonomi keterkaitan ekosistem dan sumberdaya ikan.  Penelitian dilakukan di tiga desa (Berakit, Malang Rapat dan Teluk Bakau) yang berbatasan langsung dengan Kawasan Konservasi Padang Lamun Kabupaten Bintan.  Analisis ekonomi keterkaitan ekosistem lamun dan sumberdaya ikan dilakukan dengan menggunakan pendekatan koefisien daya dukung lamun. Hasil menunjukkan bahwa ekosistem lamun menyediakan layanan jasa habitat dan produksi ikan.  Setiap pertambahan luas satu satuan hektar ekosistem lamun dapat meningkatkan ketersediaan sumberdaya ikan sebanyak 9049,3 kg atau setara nilai habitat sebesar Rp. 166.963.204,72 per hektar per tahun.  Nilai ekonomi keterkaitan ekosistem lamun dan sumberdaya ikan mencapai sebesar Rp. 97.764.000 per hektar, artinya bahwa nilai kerugian ekonomi akibat kehilangan satu satuan hektar ekosistem lamun dalam kapasitasnya sebagai penyedia produksi ikan mencapai sebesar Rp. 97.764.000 per tahun.  Kedua nilai ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan kebijakan dalam pengukuran potensi aset sumberdaya ikan dan pengukuran potensi kerugian habitat akibat kehilangan ekosistem lamun.

Kata Kunci


Ekosistem Lamun; Sumberdaya Ikan; Ekonomi Perikanan Lamun; Pulau Bintan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Adrianto L, Kusumastanto T, Pratomo A, Dhewani N, & Wahyudin Y. (2014). Valuasi Keterkaitan Sistem Sosial Ekologi Ekosistem Lamun dan Perikanan di Kabupaten Bintan. Laporan Ilmiah. Kerjasama Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University.

Barbier EB. (2003). Habitat-fishery linkages and mangrove loss in Thailand. Contemporary Economic Policy, 21(1):59-77.

Costanza R, d’Arge R, de Groot R, Farber S, Grasso M, Hannon B, Limburg K, Naeem S, O’Neill RV, Paruelo J, Raskin RG, Suttonkk P & van den Belt M. (1997). The value of the world’s ecosystem services and natural capital. NATURE, Vol 387 : 253-260.

Costanza, R, de Groot R, Sutton P, van der Ploeg S, Anderson SJ, Kubiszewski I, Farber

S & Turner RK. (2014). Changes in the global value of ecosystem services. Global Environmental Change, 26 (2014) : 152–158.

de la Torre-Castro M, di Carlo G & Jiddawi N. (2014). Seagrass Importance for a Small-Scale Fishery in the Tropics: The Need for Seascape Management. Marine Polution Buletin, 83:398-347.

de la Torre-Castro M. (2006). Humans and Seagrass in East Africa - A Socialecological System Approach. Stockholm: Department of Systems Ecology, Stockholm University.

McArthur L & Boland J. (2006). The Economic Contribution of Seagrass to Secondary Production in South Australia. Ecological Modeling, 196 : 163-176.

[PKSPL IPB] Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor. (2018). Kajian Valuasi Ekonomi Sumberdaya Pesisir dan Laut Akibat Tumpahan Minyak di Kabupaten Bintan. Laporan. Kerjasama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, IPB University.

Wahyudin Y, Kusumastanto T, Adrianto L, & Wardiatno Y. (2018). A Social-Ecological System of Recreational Fishing in the Seagrass Meadow Conservation Area on the East Coast of Bintan Island, Indonesia. Ecological Economics, 148 : 22–35.

Wahyudin Y. (2017). Kajian Keterkaitan Sistem Sosial-Ekologi Lamun dalam Meningkatkan Nilai Ekonomi Sumberdaya Ikan di Wilayah Pesisir Timur Pulau Bintan. Disertasi. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Wahyudin Y, Kusumastanto T, Adrianto L & Wardiatno Y. (2016). Jasa Ekosistem Lamun untuk Kesejahteraan Manusia. Omni-Akuatika, 12(3): 29-46.

Wahyudin Y. (2005). Alokasi Optimum Sumberdaya Perikanan di Perairan Teluk Palabuhanratu. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Walters W & Hillborn R. (1976). Adaptive control of fishing systems. Journal of the Fishery Research Board, 33 : 145-159.




DOI: https://doi.org/10.24198/jaki.v7i2.35874

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-nd4.footer##

Jurnal Ini Terindeks di:


 width= width= width= width= width= width= width= width= width=


 

Penerbit:

Fakultas Ilmu Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Jl. Raya Bandung-Sumedang KM. 21 Jatinangor