PARTISIPASI MASYARAKAT PESISIR DALAM PENGELOLAAN EKOSISTEM HUTAN MANGROVE BERKELANJUTAN DI KABUPATEN INDRAMAYU
Abstrak
Penelitian mengenai aspek sosial budaya masyarakat dalam pengelolaan ekosistem hutan mangrove ini bertujuan untuk menganalisis persepsi dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian ekosistem hutan mangrove yang ada di wilayah pesisir Indramayu karena akar masalah kerusakan ekosistem hutan mangrove berawal dari perilaku manusia itu sendiri dalam memanfaatkan sumberdaya alam yang ada. Metode penelitian secara umum yang digunakan adalah metode studi kasus. Variabel yang diteliti meliputi persepsi dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian ekosistem hutan mangrove. Pengukuran derajat persepsi dan partisipasi diukur menggunakan metode skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi responden terhadap 10 kriteria pengelolaan hutan mangrove, 7 kriteria diantaranya, yaitu kerusakan wilayah pesisir karena faktor alam, kerusakan wilayah pesisir lebih karena perbuatan manusia, kerusakan hutan mangrove karena abrasi dan kepentingan ekonomi. Mangrove memiliki manfaat penting bagi lingkungan pesisir, pengelolan hutan mangrove tanggung jawab bersama, perusahaan lokal berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan, dan pemda sudah menjalankan tugas pengelolaan lingkungan dengan baik; menunjukkan nilai skala Likert berada pada rentang positif. Sementara itu, untuk 3 kriteria lainnya, yaitu mangrove memiliki manfaat penting bagi kegiatan tambak, penegakan hukum lingkungan dinilai sudah cukup memadai, dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan meningkat; responden memiliki persepsi negatif terhadap kriteria tersebut. Indeks partisipasi masyarakat berada pada rentang 0,50 – 0,60. Nilai rata-rata CRI sebesar 2.48 yang berada pada rentang cukup bertanggung jawab terhadap upaya pelestarian lingkungannya.
Kata kunci: csr, partisipasi, persepsi, indeks, dan sosial budaya
Teks Lengkap:
PDFRefbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
http://jurnal.unpad.ac.id/akuatika/