PENGGUNAAN PROGESTERON INTRAVAGINAL DAN KOMBINASINYA DENGAN PGF2α SERTA ESTROGEN DALAM UPAYA MENIMBULKAN ESTRUS DAN KEBUNTINGAN PADA SAPI PERAH ANESTRUS
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas penggunaan progesteron intravaginal dan kombinasinya dengan PGF2á serta estrogen dalam upaya menimbulkan estrus dan kebuntingan sapi perah anestrus serta mencari metode mana yang paling efektif. Penelitian ini menggunakan empat puluh sapi FH dibagi kedalam empat kelompok perlakuan. Perlakuan terdiri dari (1) implan intravaginal progesteron selama tujuh hari, (2) implan intravaginal progesteron selama tujuh hari diikuti dengan injeksi intramuskular PGF2á pada hari keenam, (3) implan intravaginal progesteron selama tujuh hari diikuti dengan injeksi intrauterine PGF2á pada hari keenam, dan (4) kombinasi implan intravaginal progesteron dan estrogen selama tujuh hari diikuti injeksi PGF2á pada hari keenam. Estrus dideteksi tiga kali sehari selama tujuh hari berturut-turut setelah akhir perlakuan. Sapi yang menunjukkan estrus diinseminasi dua kali dengan interval 6-12 jam dimulai 10-12 jam setelah pertama kali ternak terlihat estrus. Diagnosa kebuntingan dilakukan dua bulan sesudah inseminasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 85% sapi memperlihatkan estrus. Sebanyak 18 dari 33 ekor sapi (54,51%) yang diinseminasi berhasil bunting. Disimpulkan bahwa penggunaan progesteron intravaginal secara sendiri maupun dalam kombinasinya dengan PGF2á serta estrogen, cukup efektif dalam menanggulangi masalah anestrus pada sapi perah sekaligus mensinkronisasi estrus dan ovulasi serta menghasilkan angka kebuntingan yang memadai; kombinasi progesteron dan estrogen intravaginal selama tujuh hari yang disusul dengan injeksi intramuskular PGF2á pada hari keenam dapat sekaligus mensinkronisasi estrus dan ovulasi serta menanggulangani berbagai kasus anestrus. Kata kunci: Progesteron intravaginal, anestrus, sapi perah
Teks Lengkap:
PDFRefbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
`