ANOMALI IMBUHAN PADA HULU ZONA DEPOSISI SISTEM FLUVIAL CIKAPUNDUNG, JAWA BARAT

Zamzam A.J. Tanuwijaya, Hendarmawan Hendarmawan, Adjat Sudrajat, W. Kuntjoro

Abstrak


Abstrak

    Terdapat adanya indikasi kehilangan debit sungai Cikapundung yang bersifat alami pada segmen Maribaya-Gandok. Segmen ini secara umum bersifat effluent (air tanah mengisi air sungai), sehingga gejala imbuhan influent (air sungai mengisi air tanah)yang terjadi pada segmen ini merupakan suatu anomali. Gejala imbuhan terbesar diduga terjadi di daerah Gandok yang merupakan area hulu zona deposisi. Penelitian ini dilakukan untuk menguji dugaan tersebut. Dilakukan survey debit sungai dan identifikasi kondisi-kondisi geologi pada sepanjang segmen yang diteliti. Adapun pengujian secara statistik terkait pengaruh variabilitas debit sungai terhadap muka air tanah dilakukan melalui analisis deret waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses imbuhan terbesar memang terjadi di area yang telah diduga, yaitu pada segmen yang memiliki faktor gradien terendah dan berdensitas kelurusan tinggi. Proses imbuhan terjadi khususnya melalui zona kontak perlapisan antara formasi Cibeureum dan Cikapundung.


Kata kunci: zona deposisi, imbuhan, efluent, influent

Abstract

    There is an indication of the natural discharge loss of the Cikapundung river in the Maribaya-Gondok segment. Generally, the characteristic of this segment is effluent, so the influent process in this segment is an anomaly. It is suspected that the major recharge happened in the Gandok area which is an upper area of the deposition zone. This research examines this hypothesis. The process of surveying discharge and identifying the supporting geological conditions has done along the segment. While the statistical testing is used to measure the influence of discharge variability to the water table through time series analysis. The result of this study shows that the major recharge happens in the suspected area, which is in the segment that has the lowest gradient factor and high density lineaments. The process of recharge happens especially through the contact zone between the Cibeureum and the Cikapundung formation.

Keywords: deposition zone, recharge, effluent, influent


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Healy, R.W. 2010. Estimating Groundwater Recharge. Cambridge: Cambridge University Press.

Puradimaja, D.J. and R.F. Lubis, 2006. Hydrodynamic relationships between groundwater and river water: Cikapundung river stream, West Java, Indonesia. The Geological Society of London, IAEG-2006 Paper number 488.

Riyadi, D. 2013. Penyelidikan geologi lingkungan daerah resapan Bandung Utara, Provinsi Jawa Barat. Prosiding Kolokium Hasil Kegiatan Tahun 2012, Badan Geologi, 12 Desember.

Silitonga, P.H. 2003. Peta Geologi Bersistem Indonesia, Lembar Bandung, Skala 1:100.000. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Tanuwijaya, Z.A.J., 2015. Karakteristik Aliran dan Anomali Imbuhan pada Sistem Fluvial Cikapundung Utara, Bandung, Jawa Barat. Bandung: Disertasi Doktor, Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran. Tidak dipublikasi.

Tanuwijaya, Z.A.J., Hendarmawan, A. Sudradjat, dan W. Kuntjoro, 2016. Anomali imbuhan pada segmen zona transfer sistem fluvial Cikapundung, Jawa Barat. Bulletin of Scientific Contributions,


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.