BATUBARA FORMASI STEENKOOL DI DAERAH RANSIKI, PAPUA
Abstrak
Makalah ini menyajikan hasil penelitian terhadap salah satu endapan batubara yang belum banyak dikenal dalam literatur geologi Indonesia, yakni batubara Formasi Steenkool (akhir Miosen – Plistosen) yang ada di daerah Ransiki, Kepala Burung, Papua. Hasil penelitian lapangan menunjukkan bahwa batubara Formasi Steenkool dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yakni bright coal, banded bright coal, dan dull coal. Batubara tersebut umumnya berwarna hitam dengan gores coklat, dan keras. Belerang kadang-kadang ditemukan mengisi bidang pecah planar hingga conchoidal yang berkembang didalamnya. Lapisan-lapisan batubara Formasi Steenkool di daerah Ransiki memiliki ketebalan yang sangat bervariasi, mulai dari beberapa centimeter hingga hampir 3 m. Sebagian diantaranya mengandung parting serpih karbonan dengan ketebalan umumnya kurang dari 20 cm. Lapisan-lapisan batubara umumnya diapit oleh lapisan serpih karbonan, meskipun ada sebagian diantaranya yang dialasi atau ditutupi oleh lapisan batupasir halus. Hasil penelitian laboratorium terhadap 13 sampel terpilih mengindikasikan bahwa batubara Formasi Steenkool umumnya memiliki kelembapan rata-rata < 3% adb, kadar abu rata-rata < 5%, kadar volatil rata-rata > 40%, kandungan karbon tertambat rata-rata > 45%, dan kadar belerang rata-rata < 1% dengan nilai kalor > 5000 kal/g. Penelitian ini mengungkapkan hasil yang berbeda dengan laporan yang selama ini diterima mengenai batubara Formasi Steenkool. Pertama, hasil penelitian ini menujukkan bahwa hampir semua batubara Formasi Steenkool di daerah penelitian merupakan high-volatile subbituminous coal, bukan lignit sebagaimana dilaporkan selama ini. Kedua, batubara Formasi Steenkool memiliki kualitas yang cukup baik. Hal itu terlihat dari bukti fisik sebagaimana terlihat di lapangan dan dari hasil penelitian laboratorium yang menunjukkan bahwa semua sampel memiliki nilai kalor lebih dari 5000 kal/g. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa batubara Formasi Steenkool layak diteliti lebih lanjut dan seksama untuk mengetahui potensi endapan batubara di wilayah Kepala Burung, Papua, dan untuk mengkaji nilai ekonomis yang mungkin dimilikinya.
Kata kunci: Formasi Steenkool, Batubara, Papua
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Barnes, J., 1995, Basic Geological Mapping, Chichester: John Wiley & Sons.
Chevallier, B., dan M. L., Bordenave, 1986, Contribution of geochemistry to the exploration in the Bintuni area, Irian Jaya, Proceedings Indonesian Petroleum Association 15th Annual Convention, Vol. I, h. 439-460.
Collins, J. L., dan M. K. Qureshi, 1977, Reef Exploration in Bintuni Basin and Bomberai Trough, Irian Jaya, Proceedings Indonesian Petroleum Associations 6th Annual Convention, Vol. II, h. 43-67.
Compton, R. R., 1962, Manual of Field Geology, 2nd ed. New York: John Wiley & Sons.
Compton, R. R., 1985, Geology in the Field, New York: John Wiley & Sons.
Hill, K. C., N. Hoffman, P. Lunt, dan R. Paul, 2001, Structure and hydrocarbons in the Sereba Block, "Bird's Neck", West Papua, Proceedings Indonesian Petroleum Association 28th Annual Convention, Vol. I, h. 227-248.
Hobson, D. M., A. Adnan, dan L. Samuel, 1997, The relationship between Late Tertiary basins, thrust belts and major transcurrent faults in Irian Jaya: Implications for petroleum systems throughout New Guinea, Proceedings of the Conference on Petroleum Systems of SE Asia and Australia, Jakarta: Indonesian Petroleum Association, h. 261-284.
Koesoemadinata, R. P., 1977, Tertiary carbonate sedimentation in Irian Jaya with special reference to the northern part of the Bintuni Basin, Proceedings Indonesian Petroleum Association Carbonate Seminar, h. 79-92.
Kottlowski, F. E., 1965, Measuring Stratigraphic Sections, New York: Holt, Rinehart, and Winston.
Lahee, F. H., 1952, Field Geology, 5th ed. New York: McGraw-Hill.
Low, J. W., 1957, Geologic Field Methods, New York: Harper & Brothers.
McClay, K., 1987, Geologic Field Methods, Chichester: John Wiley & Sons.
O'Sullivan, P. B., K. C. Hill, I. Saefuddin, dan R. D. Kendrick, 1995, Mesozoic and Cenozoic thermal history of sedimentary rocks in the Bintuni Basin, Irian Jaya, Indonesia, Proceedings Indonesian Petroleum Association 24th Annual Convention, Vol. I, h. 235-248.
Perkins, T. W., dan A. R. Livsey, 1993, Geology of the Jurassic gas discoveries in Bintuni Bay, western Irian Jaya, Proceedings Indonesian Petroleum Association 22nd Annual Convention, Vol. I, h. 793-830.
Pieters, P. E., C. J. Pigram, D. S. Trail, D. B. Dow, N. Ratman, dan R. Sukamto, 1983, The stratigraphy of western Irian Jaya, Proceedings Indonesian Petroleum Association 12th Annual Convention, Vol. I, h. 229-261.
Pieters, P. E., A. Sufni Hakim, dan S. Atmawinata, 1990, Geologi Lembar Ransiki, Irian Jaya, Skala 1 : 250.000, Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Pigram, C. J., dan H. Panggabean, 1981, Pretertiary geology of western Irian Jaya and Misool island: Implications for the tectonic development of eastern Indonesia, Proceedings Indonesian Petroleum Association 10th Annual Convention, h. 385-399.
Pigram, C. J., G. P. Robinson, dan S. L. Tobing, 1982, Late Cenozoic origin of the Bintuni Basin and adjacent Lengguru Fold Belt, Irian Jaya, Proceedings Indonesian Petroleum Association 11th Annual Convention, Vol. I, h. 109-126.
Satyana, A. H., L. P. Marpaung, M. E. M. Purwaningsih, dan M. K. Utama, 2007, Regional gas geochemistry of Indonesia: Genetic characterization and habitat of natural gases, Proceedings Indonesian Petroleum Association 31st Annual Convention, Paper IPA07-G-050, 31 h.
Sutriyono, E., P. B. O'Sullivan, dan K. C. Hill, 1997, Thermochrology and tectonics of the Bird's Head region, Irian Jaya: Apatite fission track constraints, Dalam: J. V. C. Howes dan R. A. Noble (ed.) Proceedings of the Conference on Petroleum Systems of SE Asia and Australia, Jakarta: Indonesian Petroleum Association, h. 285-299.
Thomas, L., 1992, Handbook of Practical Coal Geology, New York: John Wiley & Sons.
Visser, W. A., dan J. J. Hermes, 1962, Geological results of the exploration for oil in Netherlands NewGuinea, Koninklijk Nederlands Geologisch Mijnbouwkundig Genootschap Verhandelingen, Geologisch Serie, deel XX. 265 h.
Ward, C., 1984, Coal Geology and Technology, Oxford: Blackwell.
Wood, G. H., Jr., T. M. Kehn, M. D. Carter, dan W. C. Culbertson, 1983, Coal Resource Classification System of the U.S. Geological Survey. United States Geological Survey Circular 891. 65 p.
DOI: https://doi.org/10.24198/bsc.v16i3.19008
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.