JENIS LONGSORAN BERDASARKAN BIDANG DISKONTINUITAS PADA TAMBANG TERBUKA BATUBARA PT. PAMAPERSADA NUSANTARA DISTRIK ASMI, KALIMANTAN TENGAH
Abstrak
Kehadiran struktur geologi pada lereng tambang terbuka merupakan kerugian yang dapat menjadikan lereng tidak stabil atau rentan longsor. Analisis kinematik untuk lereng tambang terbuka merupakan salah satu aspek yang penting terhadap pengaruh struktur geologi dalam meminimalisir terjadinya tanah longsor. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi tipe longsoran pada lereng penelitian. Metode yang dilakukan yaitu dengan pengumpulan data sekunder, observasi lapangan, dan analisis kinematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lereng daerah penelitian disusun oleh material batuan sedimen berupa batupasir, batulempung, batulanau, batulempung karbonan, dan batubara. Struktur geologi yang berkembang berupa kekar dan dua buah sesar normal yang berdekatan serta memiliki strike/dip 317°E/74° dan N 296°E/35°. Akibat dari perbedaan nilai strike/dip tersebut menyebabkan sesar normal saling berpotongan yang dapat menjadi penyebab longsoran. Dengan demikian, lereng daerah penelitian memiliki potensi tipe longsoran baji sehingga perlu dipertimbangkan dalam proses penambangan selanjutnya.
Kata kunci : analisis kinematik, kestabilan Lereng, struktur geologi
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Allan, G.T., Turangan, A., Rondonuwu, S.G. 2017. Analisis Kestabilan Lereng Metode Morgenstern-Price (Studi Kasus : Diamond Hill Citraland). TEKNO Vol.15/No.67/April 2017 ISSN : 0215-9617.
Anonim. 2019. Geotechnical Invetigation : Inpit Dump Sector 1 dan 2. Bandung : PT. Tectonica Mitra Utama.
Anonim. 2018. Keputusan Menteri ESDM RI Nomor 1827 K/ 30/ MEM/ 2018. Menteri ESDM RI.
Anonim. 2012. Analisis Geoteknik Dan Hidrogeologi Fma Dan Periferal Di Blok Mamput PT. Asmin Bara Bronang. Bandung : PT. Geoace Engineering Service Design Consultants.
Anwar, H.Z., Kesumadhama, S. 1991. Konstruksi Jalan di daerah Pegunungan Tropis. Makalah Ikatan Ahli Geologi Indonesia, PIT ke-20, Desember 1991, hal. 471 - 481.
Arif Irwandy. 2016. Geoteknik Tambang. Gramedia Pustaka Utama.
Bowles, J.E. 1989. Physical and geotechnical properties of soils 2. New York : McGraw-Hill Book Company, hal 576.
Deere D. U. 1968. Geological Consideration, Rock Mechanics in Engineering Practice. New York : Wiley.
Dikau, R., Brunsden, D., Schortt, L., Ibsen, M.L. 1997. Landslide Recognition, Identification Movement and Causes. John Wiley & Sons, England.
Hirnawan, R.F. 1994. Peran Faktor-faktor Penentu Zona Berpotensi Longsor di dalam Mandala Geologi dan Lingkungan Fisiknya Jawa Barat. Majalah Ilmiah Universitas Padjadjaran, No. 2, Vol. 12, hal. 32-42.
Hoek, E., Bray, J.W. 1981. Rock Slope Engineering, 3rd edition. London: The Institution of Mining and Metallurgy. 356 hal.
Hoek, E., Carranza, T.C.T., Corkum, B. 2002. Hoek-Brown Failure Criterion-2002 Edition. Rocscience.
Hoek, E., Karzulovic, A. 2000. Rock Mass Properties for Surface Mines.
Hoek, E. 2012. Blast Damage Factor D. Technical note for RocNews.
Hoek, E., Carter, T.G., Diederichs, M.S. 2013. The 47th US Rock Mechanics / Geomechanics Symposium Quantification of the Geological Strength Index Chart. USA : San Francisco.
Irsyam, M., Faizal, L., Hilman, D.N. 2017. Peta Sumber dan Bahaya Gempa 2017. Pusat Studi Gempa Nasional, Pusat Litbang Perumahan dan Pemukiman.
Marinos, P., Hoek, E. 2000. GSI – A geologically friendly tool for rock mass strength estimation. Proc. GeoEng2000 Conference, Melbourne.
Metcalfe, I., 1996. Pre-Cretaceous evolution of S.E. Asian terranes. In: Hall, R., Blundell, D. (Eds.). Tectonic evolution of Southeast Asia. Geological Society of London Special Publication 106, pp. 97-122.
Noor Djauhari. 2009. Pengantar Geologi (Edisi Pertama). Universitas Pakuan : Teknik Geologi.
Noor Djauhari. 2012. Pengantar Geologi (Edisi Kedua). Universitas Pakuan : Teknik Geologi.
Pangular, D., 1985. Petunjuk Penyelidikan & Penanggulangan Gerakan Tanah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengairan, Balitbang Departemen Pekerjaan Umum, 233 hal.
Read, J., Stacey, P. 2009. Guidlines for Open Pit Slope Design. Csiro Publishing.
Satyana, A.H., Idris, R., 1996. Chronology and intensity of the Baritouplifts, S.E. Kalimantan: a geochemical constraint and windows ofopportunity (poster). Proceedings of the Indonesian PetroleumAssociation, 25th Annual Convention, Jakarta, p. 207.
Soetrisno, Supriatna, S., Rustandi, E., Sanyoto, P., Hasan, K. 1994. Peta Geologi Lembar Buntok, Kalimantan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Supriatna, S., Sudrajat, A., Abidin, H.Z. 1995. Peta Geologi Lembar Muaratewe, Kalimantan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Wyllie, D.C., Mah, C.W. 2004. Rock Slope Engineering Civil and Mining 4th edition: New York, Spon Press.
Zakaria, Z. 2009. Analisis Kestabilan Lereng. Bandung
DOI: https://doi.org/10.24198/bsc.v18i2.27598
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.