APLIKASI METODE RESISTIVITAS UNTUK IDENTIFIKASI LITOLOGI BAWAH PERMUKAAN SEBAGAI STUDI AWAL DALAM KEGIATAN EKSPLORASI ZONA MINERALISASI STUDI KASUS: DS. KUTAWARINGIN, KEC. KUTAWARINGIN, KAB. BANDUNG, JAWA BARAT

Cahya Nugraha, M. Haikal Fauzian A., Andi Agus Nur

Abstrak


Daerah Kutawaringin memiliki potensi zona mineralisasi emas yang sudah diketahui sejak ratusan tahun yang lalu. Aplikasi geolistrik menjadi salah satu teknologi yang digunakan dalam kegiatan eksplorasi awal, dengan harapan proses eksplorasi dapat berlangsung efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini, untuk mendapatkan gambaran litologi batuan di bawah permukaan melalui interpretasi nilai resistivitas batuan. Metode penelitian yakni dengan metode geolistrik-resistivitas dengan konfigurasi schlumberger. Pengukuran resistivitas dilakukan pada dua lokasi yakni lintasan geolistrik 1 di sekitar S. Cipetir dan lintasan geolistrik 2 di sekitar S. Ciherang, dengan menggunakan alat resistivitimeter Naniura NRD-300HF. Pada hasil pengukuran dan pengolahan data di lintasan geolistrik 1 tidak ditemukan indikasi zona mineralisasi. Sedangkan pada pada lintasan geolistrik 2 ditemukan indikasi zona mineralisasi berupa angka resisitivitas tinggi sekitar 1514,64 Ωm, yang mengindikasikan lava hasil aktivitas magmatisme. Selain itu, keberadaan mineral asosiasi emas yakni Pirit menjadi salah satu indikasi terdapatnya zona mineralisasi emas di daerah tersebut. Di sekitar kedua lokasi pengukuran ditemukan sejumlah mineral Kaolin yang merupakan ubahan dari mineral Plagioklas.

Kata Kunci: Kutawaringin, Zona Mineralisasi, Emas, Resistivitas.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Amsah, La Ode Muh. Yazid & Umar, Emi

Prasetyawati. 2020. Identifikasi Zona

Mineralisasi Emas Menggunakan

Metode Resistivitas dan Induksi

Polarisasi (IP) di Desa Lintidu

Kabupaten Buol. Jurnal Geocelebes

Vol. 4 N0. 2, Oktober, 144 – 149.

Apriyandi, Rezky, dkk., 2020. Aplikasi

Pengindraan Jauh (Remote Sensing)

untuk Identifikasi Zona Potensi

Cebakan Emas Epitermal di Desa

Kutawringin Kecamatan Kutawaringin

Jawa Barat. Prosiding Teknik

Pertambangan SPeSIA Unisba Vol. 6

No. 2, 835 – 843 ISSN: 2460-6499.

Koesoemadinata, R.P. dan Hartono, D. 1981.

Stratigrafi dan Sedimentasi Daerah

Bandung. Ikatan Ahli Geologi

Indonesia. Bandung. 23pp.

Railasha, Vergiane, dkk., 2015. Interpretasi

Lapisan Bawah Permukaan Tanah

Menggunakan Metode Geolistrik 2-D

(Mapping). FTEKNIK Volume 2 No. 2

Oktober, hal. 1 - 7, Universitas Riau.

Roy, E. 1984. Geotechnical Engineering

Investigation Manual. Mc Graw Hill.

New York.

Silitonga, P.H., 1973. Peta Geologi Lembar

Bandung, Djawa Skala 1:100.000.

Bandung: Direktorat Geologi.

Sulu, Sweenty Steria, dkk., 2015. Pemetaan

Akuifer Air Tanah di Wilayah Kampus

Unsrat Manado dengan Menggunakan

Metode Geolistrik Tahanan Jenis.

Jurnal Ilmiah Sains Vol. 15 No. 1 April

hal. 20-26.

Verma, Gianda. 2014. Skripsi: Zona Alterasi

Epitermal Sulfida Rendah Daerah

Kutawaringin Kab. Bandung Propinsi

Jawa Barat. Bandung: Fakultas Teknik

Geologi, Universitas Padjadjaran.

Wahyudiono, J, dkk., 2011. Kontrol Sesar

Terhadap Pola Sebaran Urat Kuarsa

dan Mineralisasi Emas Daerah

Kutawaringin, Jawa Barat. GeoResources JSDG Vol. 21 No. 3, Juni,

– 175.




DOI: https://doi.org/10.24198/bsc.v19i2.33791

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.