Interpretasi Bawah Permukaan Zona Kerentanan Longsor Daerah Cipelah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Dipole-Dipole
Abstrak
Gerakan tanah (longsoran) adalah suatu perpindahan material pembentuk lereng yang berupa batuan dan tanah, bergerak kearah bawah hingga keluar dari lereng. Penelitian terletak di Daerah Cipelah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang mengalami longsor. Lokasi longsor tersebut merupakan area bahu jalan raya yang memiliki retakan dan amblesan. Oleh karenanya dilakukan evaluasi untuk mengidentifikasi tingkat kerentanan terhadap longsor dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi dipole-dipole. Data yang diperoleh pada penelitian berupa data resistivitas semu untuk menentukan litologi bawah permukaan. Pengambilan data pada saat akuisisi data lapangan dilakukan pada 4 lintasan. Lintasan pertama dengan panjang 160 meter diduga memiliki litologi berupa breksi, tuff lapili dan andesit. Kemudian lintasan kedua dengan panjang 160 meter diduga memiliki litologi berupa andesit dan tuff lapili yang diindikasikan memiliki bidang gelincir. Lintasan ketiga dengan panjang 120 meter diduga memiliki litologi berupa tuff lapili. Untuk lintasan keempat dengan panjang 120 meter memiliki litologi yang didominasi oleh breksi dan andesit. Digunakan software Res2dinv untuk menujukkan nilai resistivitas pada setiap lintasan, sehingga menujukkan perbedaan warna untuk menampilkan penggambaran perubahan resistivitas pada setiap satuan batuan. Hasil penelitian menujukkan teridentifikasinya letak bidang gelincir pada lintasan kedua. Lapisan yang diduga debagai bidang gelincir mempunyai kontras nilai resistivitas yang tinggi dan memiliki potensi jenis longsor berupa jatuhan. Untuk menduga potensi arah longsoran dilakukan penggabungan masing-masing lintasan sehingga dapat diinterpretasikan penyebab longsor bawah permukannya.
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.24198/bsc.v20i2.40879
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.