KELIMPAHAN FORAMINIFERA BENTONIK KECIL DAERAH CISANGKAL, KECAMATAN LANGKAPLANCAR, KABUPATEN PANGANDARAN, PROVINSI JAWA BARAT

. Rumsih, Lia Jurnaliah, . Winantris

Abstrak


Daerah penelitian secara administratif berada di Kampung Cisangkal, Desa Bangunkarya,  Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Secara geografis terletak pada koordinat 108°30’41,61’’ BT dan 7°36’17,10’’ LS sampai 108°30’40,48’’ BT dan 7°36’19,78’’. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan foraminifera bentonik kecil di Kampung Cisangkal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengambilan data lapangan dengan metode acak pada 2 stasiun, kemudian preparasi foraminifera kecil, dan analisis kuantitatif dengan menghitung setiap individu dan genus dari semua sampel. Sampel yang digunakan sebanyak 9 sampel batuan. Berdasarkan hasil penelitian kelimpahan foraminifera bentonik kecil pada daerah penelitian terdiri dari 1.059 individu foraminifera bentonik kecil dengan 38 genus. Kelimpahan tertinggi berada pada sampel ST2-H1 dengan jumlah 266 individu dan 24 genus. Sedangkan kelimpahan terendah berada pada sampel ST1-H7 dengan jumlah 17 individu dan 5 genus. Adanya perbedaan keragaman genus dan jumlah individu menunjukkan terjadinya perubahan lingkungan. 

Kata Kunci: Foraminifera bentonik kecil, Cisangkal, Kelimpahan, keragaman.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aswad, S. M. N., & Jurnaliah, L. (2014). Keragaman foraminifera bentonik kecil resen pada core-01 di Perairan Jepara, Provinsi Jawa tengah. Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, 12(1).

Fauziely, L. (2008). Foraminifera sebagai Penciri Paleoenvironment Studi Kasus pada Lintasan Kali Bentur, Ngawean, Blora. Bulletin of Scientific Contribution, Vol. 6 No., 15–21.

Fauzielly, L., Jurnaliah, L., & Fitriani, R. (2018). Paleobatimetri Formasi Jatiluhur Berdasarkan Kumpulan Foraminifera Kecil Pada Lintasan Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. RISET Geologi dan Pertambangan, 28(2), 157-166.

Halbourn, A., Henderson, A. S., & Norman, M. (2013). Atlas of Benthic Foraminifera. In Natural History Museum Wiley-Blackwell (Vol. 83).

Jurnaliah, L., Winantris, & Fauzielly, L. (2017). Metode kuantitatif foraminifera kecil dalam penentuan lingkungan. Bulletin of Scientific Contribution, 15, 211–216.

Kiswiranti, D., & Tania, D. (2021). Variasi Komposisi Dinding Cangkang Fosil Foraminifera Bentonik untuk penentuan lingkungan pengendapan Daerah Sungai Oyo, Desa Beji, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Teknologi Technoscientia, 13 (2), 102-112.

Kusumawati, N., Jurnaliah, L., & Fauzielly, L. (2020). Biofasies Formasi Kalibeng Berdasarkan Foraminifera Bentonik Kecil Pada Lintasan Kali Dolog, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Padjadjaran Geoscience Journal, 4(6), 542–549.

Loeblich, A. R., & Tappan, H. (1994). Foraminifera of the Sahul shelf and Timor Sea.

Manuhuwa, B. A., Hartati, R., & Endrawati, H. (2021). Analisis P/b Rasio Foraminifera di Perairan Delta Wulan, Demak, Jawa Tengah. Journal of Marine Research, 10(1), 23-28.

Murray, J. W. (2006). Ecology and applications of benthic foraminifera. Cambridge university press.

Putra, P. S., & Nugroho, S. H. (2019). Distribusi Foraminifera Bentonik Hidup dalam Hubungannya dengan Sedimen Dasar Laut di Selat Sumba, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral, 20(1), 17-26.

Van Marle, L. J. (1988). Bathymetric distribution of benthic foraminifera on the Australian-Irian Jaya continental margin, eastern Indonesia. Marine Micropaleontology, 13(2), 97-152.




DOI: https://doi.org/10.24198/bsc.v22i1.50205

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.