BIOSTRATIGRAFI FORMASI TELISA BERDASARKAN PERSEBARAN FORAMINIFERA DI DAERAH MUAROPAITI, KECAMATAN KAPUR IX, KABUPATEN LIMA PULUH KOTA, SUMATERA BARAT
Abstrak
Pendekatan analisis paleontologi dapat digunakan dalam menentukan umur relatif suatu batuan dengan melihat distribusi dan acuan umur fosil foraminifera yang terdapat pada batuan. Oleh karena itu, metode ini digunakan sebagai acuan dalam penelitian biostratigrafi yang membahas mengenai penentuan umur batuan dengan menggunakan fosil yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini dilakukan di Desa Muaropaiti, Sumatera Barat yang secara regional terletak pada Cekungan Sumatera Tengah. Observasi lapangan telah dilakukan dalam rangka perekaman data geologi permukaan serta data paleontologi berupa foraminifera yang di dapatkan dari hasil preparasi sampel batuan. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk menentukan umur relatif dan lingkungan batimetri pada Formasi Telisa melalui analisis biostratigrafi. Metode yang digunakan berupa analisis biostratigrafi dengan melihat umur dan batimetri pada fosil foraminifera planktonik dan bentonik serta analisis struktur sedimen yang terdapat pada daerah telitian. Studi ini mengungkapkan bahwa umur relatif pada Formasi Telisa berdasarkan analisis foraminifera planktonik adalah Middle Miocene (N8-N10). Lingkungan batimetri berdasarkan foraminifera bentonik didapatkan pada area Transisi-Neritik Tepi (15m – 90m). Hal ini menunjukan bahwa Formasi Telisa terendapkan pada kala Miosen Tengah dimana terjadinya transgresi (kenaikan muka air laut) yang mengendapkan litologi batuan sedimen dengan ukuran butir halus seperti batulempung, batuserpih, dan batulanau yang bersifat karbonatan.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Blow, W. H. , and Postuma. J. A., 1969, Range Chart, Late Miosen to Recent Planktonic Foraminifera Biostratigraphy. Proceeding of the first.
Boersma A., 1998, Introduction to Marine Micropaleontology. University of Oxford: England
Bubík, M. et all, 2024, The integrated biostratigraphy and palaeoenvironments across the Jurassic–Cretaceous boundary in the Dedina section (eastern Serbian Carpathians), Cretaceous Research, 158.https://doi.org/10.1016/j.cretres.2023.105817
Budi R Permana, 2016, The Origin of Oil in The Telisa Formation, Suban Baru Field, and The Next Exploration Path, https://www.researchgate.net/publication/377968598.
Coccioni, R., & Silva, I. P., 2015, Revised upper Albian-Maastrichtian planktonic foraminiferal biostratigraphy and magneto-stratigraphy of the classical tethyan gubbio section (Italy), Newsletters on Stratigraphy, 48(1), 47–90. https://doi.org/10.1127/nos/2015/0055
De Coster, G. L., 1974, The Geology of Central and South Sumatera Basin. 3rd Annual Covention Proceedings, Jakarta.
H. L. Tipsword et all, 1966, Interpretation of Depositional Environment in Gulf Coast Petroleum Exploration from Paleoecology and Related Stratigraphy: Foraminiferal Paleoecology and Paleoenvironmental Reconstruction of Oligocene Middle Frio in Chambers County, Texas.
Heidrick, T. L., & Aulia, K. (1993). A Structural And Tectonic Model Of The Coastal Plains Block, Central Sumatra Basin, Indonesia, 22nd Annual Covention Proceedings, Jakarta.
Hibatullah, K. N. , & Rochmana Y. Z., 2024, Stratigraphic Analysis and Depositional History of Kubang Area, Cianjur Regency, West Java, Jurnal Geosains Dan Remote Sensing. https://doi.org/10.23960/jgrs.ft.unila.189
Isnaniawardhani, V., 2021, Korelasi Biostratigrafi Foraminifera Plankton dan Nannoplankton Tersier Indonesia Bagian Timur (Studi Kasus: Pulau Sumba), Bulletin of Scientific Contribution GEOLOGY. http://jurnal.unpad.ac.id/bsc
Lucas, S. G., 2021, Biostratigraphy. In Encyclopedia of Geology: Volume 1-6, Second Edition (Vol. 3, pp. 89–95), Elsevier. https://doi.org/10.1016/B978-0-08-102908-4.00076-X.
Marcelle K. BouDagher-Fadel., 2015, Biostratigraphic And Geological Significance Of Planktonic Foraminifera, UCL Press: University Collage London.
Mayasari E. D, 2022, Geologi dan Analisis Mikrofasies dalam Penentuan Lingkungan Pengendapan Batugamping Formasi Kalipucang Daerah Urug, Kecamatan Jatirawas, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, https://Ejurnal.Itats.Ac.Id/Semitan.
Meninta, K. et all, 2015, Shale Gas Potential in Telisa Formation, Central Sumatera Basin as a Review to Fulfill Future Energy Demand, KnE Energy, 2(2), 111. https://doi.org/10.18502/ken.v2i2.365
Petrizzo, M. R. et all, 2021, Exploring the paleoceanographic changes registered by planktonic foraminifera across the Cenomanian-Turonian boundary interval and Oceanic Anoxic Event 2 at southern high latitudes in the Mentelle Basin (SE Indian Ocean). Global and Planetary Change, 206. https://doi.org/10.1016/j.gloplacha.2021.103595
Prayitno, B., & Ningrum, N. S., 2017, Development of Funginite on Muaraenim and Lower Members of Telisa Formations at Central Sumatra Basin – Indonesia, Journal of Geoscience, Engineering, Environment, and Technology, 2(2), 149. https://doi.org/10.24273/jgeet.2017.2.2.342
Pringgoprawiro H., 2000, Foraminifera; Pengenalan Mikrofosil dan Aplikasi Biostratigrafi. Institut Teknologi Bandung.
Ruggiero, M. A. et all, 2015, A higher level classification of all living organisms, PLoS ONE, 10(4). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0119248
Sdilla, P. et all, 2018, Biostratigraphy Analysis in Determining The Age and Depositional Environment at Telisa Formation, Desa Tabing Kampar, Riau, Conference Proceedings CelSciTech-UMRI, 3.
DOI: https://doi.org/10.24198/bsc.v22i2.56104
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.