PENERAPAN SANDI STRATIGRAFI INDONESIA DALAM PEMETAAN GEOLOGI GUNUNG API DI KULONPROGO
Abstrak
Dalam sandi
Stratigrafi Indonesia (SSI) 1973 yang dimutakhirkan tahun 1996 dan tahun 2023, dicantumkan mengenai konsep stratigrafi gunung api. Konsep ini memformulasikan kaidah stratigrafi dalam pemetaan batuan gunung api yang mencakup satuan batuan sebagai satuan paling kecil, gumuk, khuluk, bregada dan manggala sebagai satuan stratigrafi dengan hierarki yang semakin besar. Konsep ini dicoba diaplikasikan dalam pemetaan geologi gunung api Prakuarter di Pegunungan Kulonprogo. Hasilnya menunjukkan bahwa konsep ini dapat mengurai lebih jauh produk letusan yang selama ini dipetakan sebagai satu unit batuan. Pada peta geologi ditampilkan adanya tiga tubuh batolit yaitu Ijo, Gajah dan Menoreh[1]. Lokasi ketiganya berderet dari baratdaya ke timurlaut. Berdasarkan peta tersebut, maka diinterpretasikan bahwa ketiga tubuh batolit merupakan pusat letusan, sehingga disimpulkan bahwa terdapat tiga tubuh gunung api. Dalam konsep stratigrafi. maka ketiga tubuh gunung api tersebut memiliki status khuluk. Akan tetapi penelitian lebih lanjut [2,3] mengungkapkan adanya beberapa konduit, sehingga disimpulkan bahwa pada satu tubuh batolit terdapat beberapa pusat letusan. Dengan demikian maka statusnya berubah menjadi bregada. Berdasarkan hal tersebut maka Pegunungan Kulonprogo merupakan suatu manggala yang terdiri atas Bregada Gajah, Bregada Ijo dan Bregasa Menoreh.Bregada tersebut masing-masing diurai lebih lanjut menjadi Khuluk Bujel,
Khuluk Pencu, Khuluk Ijo, Khuluk Kukusan dan Khuluk Gupit. Dikombinasikan dengan analisis facies maka dapat dilakukan deliniasi yang memisahkan produk gunung api dalam beberapa satuan batuan berdasarkan sumber, deskripsi dan genesis.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Daftar Pustaka
van Bemmelen, R.W., 1949. 1970. The Geology of Indonesia. Martinus Nijhoff. The Hague. 732 h
Rahardjo, W., Sukandarrumidi dan Rosidi, H.M.D. 1977, 1995. Peta Geologi Lembar Yogyakarta, Jawa. Sekala 1:100.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. Bandung
Syafri, I, Budiadi, E. and Sudradjat, A. 2013. Geotectonic Configuration of Kulon Progo Area, Yogyakarta, Indonesia. Indonesian Journal of Geoscience, v. 8 n. 4, h 185-190
Marks, P. 1957. Stratigraphic Lexicon of Indonesia. Publikasi Keilmuan No. 31 – Seri Geologi. Pusat Djawatan Geologi Bandung. 233 h dengan lampiran peta
Geological Survey of Indonesia. 1961. Atlas Stratigraphic Lexicon of Indonesia. Publikasi Keilmuan No. 31 A - Seri Geologi. Djawatan Geologi Bandung. 135 h dengan lampiran
Komisi Sandi Stratigrafi Indonesia (IAGI).1973. Sandi Stratigrafi Indonesia. Ikatan Ahli Geologi Indonesia
Pambudi, S., Isnaniawardhani, V.,Winantris, Sudradjat A. 2017. Microfacies of Lower Jongrangan Formation at Brajan Section, Banjararum, Kulonprogo, Indonesia. The 2nd Joint Conference of Utsonomiya University and Universitas Padjadjaran. Nov 24, 2017.
Winarti, Sukiyah, E., Syafri, I, Nur, A.A. 2021. Kontak Formasi Nanggulan dan Andesit Tua di Gunung Mujil, Kulon Progo, Yogyakarta, Jurnal Kurvatek. v.6, n.1, h 117-124
Cas, R. A. F. & Wright, J. V. 1987. Volcanic Succession: Modern and Ancient. Allen & Unwin. London. 534 hal.
Wirakusumah, A.D. 2012. Gunung Api, Ilmu dan Aplikasinya. Edisi khusus Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 203 halaman. ISBN 978-979-551-031-4
Hartono, G.H. 2024. Teknik Pemetaan Gunung Api. ITNY Press. 63 h. ISBN 978-623-09-9810-2. Modifikasi. Sumber gambar busur: Darman, H & Sidi, F.(Ed.).2000. An outline of the Geology of Indonesia. IAGI. ISBN 979-8126-04-1
Hamilton W. 1979. Tectonics of Indonesian Region. US Geological Survey Professional Paper 1078
Katili, J A. 1975. Volcanism and Plate Tectonics in the Indonesian Island Arcs. Tectonophysics. h.165-188
Hall, R. 2002. Cenozoic Geological and Plate Tectonic Evolution of SE Asia and the SW Pacific. Computer-Based Reconstructions, Model and Animations. Journal of Asia Earth Sciences. 20 p 353-431. doi 10.1016/s1367-9120.11144/1354-079309-830
Soeria-Atmadja R., C. Maury, H. Belon, H. Pringgoprawiro, M. Polves, B. Priyadi. 1994. Tertiary Magmatic Belts in Java, Journal of Southeast Asian Earth Sciences. v. 9, n. 1/2 h. 13-27
Williams & McBirney. 1979. Volcanology. Freeman, Cooper & Co. San Francisco. 397 h
Hartono, G. H. 2010. Peran Paleovolkanisme dalam Tataan Produk Batuan Gunung Api Tersier di Gunung Gajahmungkur, Wonogiri, Jawa Tengah. Disertasi. Unpad. Bandung. 335 h. Tidak diterbitkan
DOI: https://doi.org/10.24198/bsc.v23i1.59526
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.