BUDAYA CAROK DALAM PERSPEKTIF LANSKAP ALAM PULAU MADURA: KAJIAN EKOLOGI SEJARAH

Mohammad Refi Omar Ar Razy, Umar Faruk

Abstrak


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lanskap alam pulau Madura yang melatarbelakangi lahirnya budaya Carok disana. Budaya ini sangat identik dengan perilaku saling membunuh antara satu pihak dengan pihak yang lainnya dengan menggunakan senjata tajam (celurit). Masyarakat Madura mengenal 2 cara dalam carok, yakni Nyelep (sembunyi-sembunyi) dan Ngongghai (secara terang-terangan). Beberapa penelitian sebelumnya melihat carok sebagai institusionalisasi keekrasan dalam masyarakat Madura yang sangat kuat dengan faktor-faktor struktur, kondisi sosial-ekonomi, agama dan pendidikan. Namun, kajian kali ini lebih melihat Carok dalam konteks lanskap alam Madura yang jika ditinjau bukan merupakan lanskap alam yang subur sehingga dapat menghasilkan budaya Carok. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Dari penelitian ini akan diketahui kondisi lanskap alam di pulau Madura, Carok sebagai Budaya Madura, dan Carok dewasa ini (Analisis Motif)


Kata Kunci


Budaya Carok; Madura; Ekologi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Algemeen Administratif Verslag der Residentie Madura. (1868).

Ankersmit, F. R. (1987). Refleksi Tentang Sejarah: Pendapat-Pendapat Modern Tentang Filsafat Sejarah. PT Gramedia.

Bie, H. C. H. D. (1901). Landbouw der Inlandsche Bevolking op Java. G. Kolff & Co.

Boomgard, P., & van Zenden, J. L. (1991). Food Crops and Arable Land, Java 1815-1942. In Changing Economy in Indonesia (Vol. 10). Royal Tropical Institute.

Crosby, A. W. (2004). Ecological Imperialism: The Biological Expansion of Europe, 900-1900. Cambridge University Press.

de Jonge, H. (1978). De Juragans en Bandols. In Madura II (Abdurrachman, pp. 193–210). Proyek Penelitian Madura Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam Rangka Kerjasama Indonesia-Belanda.

de Jonge, H. (1989). Madura Dalam Empat Zaman: Pedagang, Perkembangan Ekonomi dan Islam (Suatu Studi Antropologi Ekonomi. PT Gramedia.

de Jonge, H. (1993). Gewelddadige Eigenrichting op Madura. H. Slaats. In H. Slaats, Liber Amicorum Moh. Kosnoe. Airlangga University Press.

de Jonge, H. (2012). Garam, Kekerasan dan Aduan Sapi: Esai-Esai Tentang Orang Madura dan Kebudayaan Madura. LKiS.

Droste, F. A. (1928). Verslag Omtrent den Inlandschen Handel in de Residentie Madoera. Bladje Voor Het Volksredietwezen, 9(1), 198–220.

Febrianto, D. (2020). Pabrik Garam di Desa Krampon Sampang Madura 1903-1975. Pustaka Indis.

Geertz, C. (1963). Agricultural Involution: The Process of Ecological Change in Indonesia. University of California Press.

Hageman, J. (1858). Bijdrage tot de Kennis van de Residentie Madura. Brill.

Handayani, E., & Misbah, F. (2019). Carok di Persimpangan Hukum Positif. Crepido, 1(1), 23–31.

Hatib, A. (1977). Pengalaman di Madura dan Penggunaan Hasil Penelitian Untuk Pembangunan Madura. In Madura I (Abdurrachman, pp. 43–45). Proyek Penelitian Madura Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam Rangka Kerjasama Indonesia-Belanda.

Kuntowijoyo. (1994). Metodologi Sejarah. Tiara Wacana.

Kuntowijoyo. (2002). Perubahan Sosial Dalam Masyarakat Agraris Madura 1850-1940. Mata Bangsa.

Lubis, N. H. (2020). Metode Sejarah. Satya Historika.

Ma’arif, S. (2015). The History of Madura: Sejarah Panjang Madura dari Kerajaan, Kolonialisme Sampai Kemerdekaan. Araska.

Mr. 121/1907 Besluit Residen Madura. (1907).

Munandir. (1977). Segi Sosial Budaya Pendidikan Madura (Tinjauan Umum Rencana Penelitian). In Madura I (Abdurrachman, pp. 151–164). Proyek Penelitian Madura Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam Rangka Kerjasama Indonesia-Belanda.

Ockers, W. H. (1930). Memorie van Overgave Betreffende de Residentie Oost-Madoera.

Razy, M. R. O. A., & Dienaputra, R. D. (2023). Dinamika konflik panembahan dan residen: Kebijakan sistem irigasi dan implikasinya terhadap masyarakat Madura (1850-1907). AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA, 13(1), 33. https://doi.org/10.25273/ajsp.v13i1.12614

Razy, M. R. O. A., & Mahzuni, D. (2021). Sosial Ekonomi Masyarakat Madura Abad 19-20: Sebuah Kajian Ekologi Sejarah. Siginjai: Jurnal Sejarah, 1(2), 65–79. https://online-journal.unja.ac.id/siginjai/article/view/16241

Razy, M. R. O. A., & Mahzuni, D. (2022). Sapi Dalam Sosial-Budaya Masyarakat Madura Abad 19-20. Siginjai: Jurnal Sejarah, 2(1), 13–27. https://online-journal.unja.ac.id/siginjai/article/view/18618

Renier, G. J. (1997). Metode dan Manfaat Ilmu Sejarah. Pustaka Pelajar.

Rifai, M. A. (1993). Lintasan Sejarah Madura. Yayasan Lebur Legga.

Rokhyanto, & Marsuki. (2015). SIKAP MASYARAKAT MADURA TERHADAP TRADISI CAROK: Studi Fenomenologi Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Madura. El Harakah, 17(1), 71–83.

Sangadji, B. M. R., Fardhana, M. G., & Pratama, S. (2021). Menilik Budaya Carok Pada Masyarakat Madura Dalam Sistem Hukum Adat Di Indonesia (Tracing The Carok Culture Of The Madurese Community In The Customary Law System In Indonesia). Rewang Rencang: Jurnal Hukum Lex Generalis, 2(3), 236–248.

Satori, D., & Komariah, A. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Alfabeta.

Sjamsuddin, H. (2012). Metodologi Sejarah. Ombak.

Smith, G. (1989). Pentingnya Sapi Dalam Masyarakat Madura. In Agama, Kebudayaan, dan Ekonomi: Studi-Studi Interdisipliner Tentang Masyarakat Madura (Huub de Jonge). Rajawali Press.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif, kuantitatif, dan R&D. Alfabeta.

Syafii, I. (2021). Sejarah Garam Madura: Rivalitas Pengankutan Garam Madura 1912-1981. LIPI Press.

Uhlenbeck, E. M. (2012). A Critical Survey of Studies on the Languages of Java and Madura. Springer Netherlands.

Wiyata, A. L. (2006). Carok: Konflik Kekerasan dan Harga Diri Orang Madura. LKiS.

Wiyata, A. L. (2013). Mencari Madura. Bidikphronesis Publishing.

Zainalfattah. (1951). Sedjarah Tjaranja Pemerintahan di Daerah-Daerah di Kepulauan Madura Dengan Hubungannja.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.