PENCEGAHAN PENULARAN ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT) DAN PERAWATANNYA PADA BALITA DIRUMAH DI KABUPATEN PANGANDARAN
Abstrak
Upaya Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit ISPA (P2ISPA) merupakan hal yang sangat penting karena penyakit ini mudah menular dan dapat menyebabkan kematian. Menurut WHO tahun 2012, sebesar 78% balita yang berkunjung ke pelayanan kesehatan adalah akibat ISPA. Hal-hal yang bisa terjadi antara lain perdarahan paru-paru, gagal napas akut (acute respiratory distress syndrome/ARDS), hingga kematian, sebelum hal ini terjadi maka diperlukan upaya pencegahan penularan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) dan Perawatannya pada Balita di Rumah. Tujuan dari Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan orang tua dan kader kesehatan tentang ISPA, mengidentifikasi kejadian ISPA dan mengidentifikasi target capaian imunisasi pentabio di kabupaten Pangandaran. Metoda yang digunakan dalam PKM ini adalah penyuluhan dan Focus Grouf Discustion(FGD) serta pengkajian data data tentang ISPA di Puskesmas Cikambulan Pangandaran, Data dianalisis dari pre dan post tes penyuluhan,serta hasil FGD di dapatkan beberapa masalah dan penyelesaiannya. Peserta penyuluhan sebanyak 41 orang terdiri dari petugas puskesmas, kader dan orang tua balita pasien anak dengan ISPA yang berkunjung ke poli MTBS Puskesmas Pangandaran. Hasil pelaksanaan PKM yang telah lakukan berdasarkan output PKM yaitu teridenfifikasi pengetahuan petugas kesehatan puskesmas, kader kesehatan, orangtua pasien balita tentang ISPA melalui hasil pre test rata rata 85,2 dan post test rata-rata 88,71. Hasil FGD dengan kader kesehatan dan petugas kesehatan Puskesmas Pangandaran didapatkan beberapa metode pencegahan dan perawatan balita dengan ISPA di rumah yaitu pengunaan tanaman obat tradisional digunakan secara turun temurun untuk mengatasi batuk pilek dan penurunan daya tahan tubuh, melakukan kebiasaan hidup sehat seperti selalu mencuci tangan setelah merawat pasien ISPA, mengunakan masker saat terkena ISPA serta mendeteksi gejala ISPA sejak dini. Adapun angka kejadian ISPA pada Balita terutama yang non pneumoni setiap bulannya berpariasi dari 40-87 kasus (10,2%-52,5%) rata-rata 63 kasus per bulan. sedangkan capaian imunisasi pentabio tercapai 80-90%. Simpulan dan saran; Berdasarkan hasil PKM tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kasus ISPA terutama non pneumoni masih tinggi sedangkan pengetahuan pencegahan penularan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) perawatannya pada balita dirumah di Kabupaten Pangandaran sudah cukup baik sehingga saran yang dapat diberikan adalah mempertahankan dengan terus memeliharan kesehatan dan selalu melakukan deteksi dini ISPA pada kader kesehatan dan orangtua balita dilakukan secara rutin.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Daftar Pustaka
Catiyas, E. 2012. Faktor-fakor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen Jawa Tengah tahun 2012. Universitas Indonesia.
Chen M-F, Wang R-H, Schneider JK, Tsai C-T, Jiang DD-S, Hung M-N, et al. Using the Health Belief Model to Understand Caregiver Factors Influencing Childhood Influenza Vaccinations. 2011. Journal of Community Health Nursing. 2011;28(1):29-40. PubMed
Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan pengembangan Kesehatan KemenKes RI.
Depkes RI. 2009. Panduan Manjemen Suplementasi Vitamin A. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
______. 2012. Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut.http://pppl.depkes.go.id/_asset/_download/FINAL%20DESIGN%20PEDOMAN%20PENGENDALIAN%20ISPA.pdf (diakses tanggal 10 Januari 2016 pukul 16.30)
_______. 2014. Profil Keseatan Indonesia tahun 2013. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2014.pdf (diakses tanggal 10 januari 2016)
_______. 2015. Rencana Strategis Kementrian Kesehatan tahun 2015-2019. http://www.depkes.go.id/resources/download/info-publik/Renstra-2015.pdf (diakses tanggal 10 Januari 2016 pukul 15.00)
Krishna, A. 2015. Mengenali Keluhan Anda. www.inforasimedika.com.
Kumar R, HashmiA, Soomro JA, Ghouri S. Knowledge attitude and practice about acute respiratory infection among the mothers of under-five year’s children attending civil hospital Miti Thaparkar Desert. 2007. Primary Health Care
Lawrence, R.A. 2005. Breastfeeding: a guide for the medical profession. Sixth Edition. St Louis: Mosby Inc.
Luby, S.P., and Halder, A.K. 2008. Associations among handwashing indicators, wealth, and Symptoms of childhood respiratory illness in urban Bangladesh. Tropical Medicine and International Health, 13(6), 835-44.
Octavia, D., Thongpat, S., & Khumsean, N. 2015. Factor related to maternal self-efficacy in providing home care for under-five childern with pneumonia in Jambi City Indonesia . J Health Res .
Oktaviana, M. N. 2015. Hubungan antara persepsi kerentanan individu, keseriusan penyakit, manfaat dan hambatan dengan penggunaan skrining Infeksi Visual Asam Asetat pada wanita usia subur. Magister Kesmas, Universitas Sebelas Maret .
Rudan I, Boschi-Pinto C, Biloglav Z, Mulholland K, Campbell H. 2008. Epidemiology and etiology of childhood pneumonia. Bull World Health Organ
Rustam, M. 2010. Hubungan pemberian asi eksklusif terhadap kejadian ISPA pada bayi usia 6-12 bulan di kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Universitas Indonesia.
Wong, L. Donna. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Vol. 1. Edisi 6. . Jakarta : EGC.
World Health Organization (WHO). 2007. Pencegahan dan pengendalian Infeksi saluran pernafasan Akut (ISPA) yang cenderung menjadi epidemic dan pandemic di fasilitasi pelayanan kesehatan. http://www.who.int/csr/resources/publications/WHO_CDS_EPR_2007_8BahasaI.pdf (diakses tanggal 10 Januari 2016 pukul 16.00)
DOI: https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v6i4.14853
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.license.cc.by4.footer##
Jurnal Ini Terindeks di: