Inisiasi budidaya padi hitam untuk produksi produk pangan eksklusif di desa Cileles kecamatan Jatinangor kabupaten Sumedang

Fiky Yulianto Wicaksono, Yudithia Maxiselly, Aep Wawan Irwan, Tati Nurmala

Abstrak


Desa Cileles berada di wilayah Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Desa Cileles memiliki wilayah seluas 320 Ha, dengan fungsi tata guna lahan untuk lahan pertanian sebesar 55% dan sisanya merupakan lahan pemukiman dan fasilitas umum. Sebagian besar profesi penduduk desa Cileles adalah petani dan buruh tani. Permasalahan pertanian yang ada di desa Cileles adalah petani hanya membudidayakan tanaman yang tidak memiliki nilai ekonomi tinggi. Salah satu solusi untuk memecahkan masalah ketiadaan produk bernilai ekonomi tinggi namun masih bisa dikonsumsi sehari-hari adalah dengan mengenalkan budidaya padi/beras hitam. Padi hitam merupakan padi lokal yang mengandung pigmen antosianin yang paling baik sehingga termasuk ke dalam pangan fungsional. Beras hitam juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pengenalan tanaman padi hitam dan teknologi budidayanya di Desa Cileles memiliki tujuan mensosialisasikan tanaman padi hitam di masyarakat agar masyarakat tertarik mengembangkannya. Sosialisasi ini menggunakan metode penyuluhan dan pembuatan demplot partisipatif pada para petani. Keberhasilan metode Pengabdian kepada Masyarakat yang dijalankan dapat diketahui dari kuesioner yang dibagikan pada peserta penyuluhan. Penyuluhan budidaya dan pascapanen padi hitam yang baik disertai pembuatan petak demonstrasi menimbulkan respons yang baik dari petani. Hal ini dapat dilihat dari pengetahuan petani terhadap padi hitam yang meningkat, keinginan masyarakat yang tinggi untuk membudidayakan padi hitam, serta masyarakat antusias untuk memasarkan sendiri produk padi hitam.
Kata kunci: Jatinangor, Padi hitam, Pangan fungsional

Kata Kunci


Jatinangor, Padi hitam, Pangan fungsional

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Bunch, R. 2001. Dua Tongkol Jagung: Pedoman Pengembangan Pertanian Berpangkal pada Rakyat. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Budiarto, Eko. 2001. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Darwanto, D. H. 2005. Ketahanan pangan berbasis produksi dan kesejahteraan petani. Ilmu Pertanian. Vol. 12 (2): 152 – 164.

Hasanuddin, T. 2005. Adopsi inovasi dalam kegiatan usahatani pada beberapa spesifik sosiobudaya petani di Propinsi Lampung. Jurnal Agrijati. Vol 1 (1).

Kushwaha, U. K..2016. Black Rice. In Black Rice, Hlm. 21–48. Switzerland: Springer International Publishing. Available online at https://doi.org/10.1007/978-3-319-30153-2 (diakses 20 Mei 2017)

Musyafak, A. dan T.M. Ibrahim. 2005. Strategi percepatan adopsi dan difusi inovasi pertanian mendukung prima tani. J. Anal. Kebij. Pert. Vol. 3 (1) : 20 – 37

Purwanto, E. 2010. Manfaat beras hitam. Available online at https://uns.ac.id/id/uns-update/ini-dia-berbagai-manfaat-beras-hitam.html (diakses 20 Mei 2017)

Stefani, E. 2016. Strategi pengembangan usaha beras hitam pada asosiasi tani organik sawangan di Kabupaten Magelang. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor

Suardi, D., dan Ridwan, I. 2009. Beras hitam, pangan berkhasiat yang belum populer. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 31(2) : 9–10.

Susilowati, S. H. 2016. Fenomena penuaan petani dan berkurangnya tenaga kerja muda serta implikasinya bagi kebijakan pembangunan pertanian. Forum Penelitian Agro Ekonomi. Vol. 34 (1): 35 – 55

Wicaksono, F.Y., Y. Maxiselly, T. Nurmala, P. U. Suherman, A. Fauzan, dan A. M. Nurdin. Respons masyarakat terhadap pengenalan tanaman gandum dan produk-produknya di desa Arjasari kecamatan Arjasari kabupaten Bandung. Dharmakarya. Vol. 7 (1): 32 – 37.




DOI: https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v7i3.19459

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.license.cc.by4.footer##

Jurnal Ini Terindeks di: 


width=  width=    width= 

 <img src