DETEKSI DINI TUBERKULOSIS SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DAN PENGOLAHAN HERBAL ANTITUBERKULOSIS BERBASIS RISET

Sri Agung Kusuma Kusuma

Abstrak


Penegakkan diagnosis tuberkulosis yang cepat dan akurat dapat dijadikan solusi permasalahan keterbatasan metode deteksi tuberkulosis yang mengakibatkan keterlambatan pengobatan tuberkulosis. Tujuan dari kegiatan penyuluhan ini adalah untuk mencegah penularan tuberkulosis melalui peningkatan pengetahuan masyarakat desa Cilayung Jatinangor tentang gejala tuberkulosis secara dini, memupuk kesadaran masyarakat untuk memutuskan rantai penularan melalui pemeriksaan dini dan pengobatan yang cepat dan tepat serta mengenalkan hasil riset berupa herbal anti tuberkulosis yang dapat diolah secara mandiri sebagai pengobatan alami. Kegiatan ini meliputi pengumpulan data informatif pengetahuan masyarakat tentang penyakit tuberkulosis melalui wawancara dan pre-test, dilanjutkan dengan kegiatan penyuluhan, post test, pengenalan herbal antituberkulosis dan teknik pengolahannya. Hasil yang diperoleh adalah didapatkan data tingkat pengetahuan masyarakat desa Cilayung tentang penyakit tuberkulosis dan pengenalan gejala tuberkulosis secara dini yaitu sebanyak 6.67% berpengetahuan baik, 23.3% berpengetahuan cukup, dan 70% berpengetahuan kurang. Jadi dapat disimpulkan bahwa setelah diadakan penyuluhan, tingkat pengetahuan warga meningkat menjadi 16,67% berpengetahuan baik, 56,67% berpengetahuan cukup, dan 26,67% berpengetahuan kurang. Pengenalan dan teknik pengolahan herbal antituberkulosis yaitu herba sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. F) Ness), herba pegagan (Centella asiatica), daun beluntas (Pluchea indica) dan rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) dalam bentuk sediaan minuman, berupa teh celup dan serbuk instan, dapat memberikan variasi bentuk herbal yang dikonsumsi, selain dengan teknik perebusan yang selama ini dilakukan masyarakat Cilayung.

Kata Kunci


Cilayung, tuberkulosis, deteksi, sambiloto, pegagan, kencur, beluntas

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Damma, J., Hallberg K., and Hellman B. (2009). Genotoxicity of plumbagin and its effects on catechol and NQNO-induced DNA damage in mouse lymphoma cells. Toxicol. In Vitro 23, 266–271.

Mardiah, W., Mediawati, A.S dan Setyorini, D. (2017). Pencegahan Penularan Infeksi Saluran Pernafasan Akut dan Perawatannya Pada Balita Di Rumah Di kabupaten Pangandaran. Dharmakarya. 6(3) 258-261.

Fauziyah, P.N., Sukandar, E.Y., dan Ayuningtyas, D.K. (2017). Combination Effect of Antituberculosis Drugs and Ethanolic Extract of Selected Medicinal Plants against Multi-Drug Resistant Mycobacterium tuberculosis Isolates. Sci. Pharm. 85(14) 2-9.

Morris, S., Bal, H., Suffys, G., Portillo-Gamez, P., Fairchok, L., and Rouse, M,D. (1995). Molecular Mechanisms of Multiple Drug Resistance in Clinical Isolates of Mycobacterium tuberculosis. J. Infect. Dis. 177, 954-960.

Kemenkes RI. (2015). Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019. Jakarta: Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan.

Murray, C.J.L., Styblo, K., and Rouillon, A. (1990). Tuberculosis in Developing Countries: Burden, Intervention and Cost. Bulletin of the International Union against Tuberculosis and Lung Disease. Dis. 65, 6–26.

Radji, M., Kurniati, M., and Kiranasari, A. (2015). Comparative Antimycobacterial Activity of Some Indonesian Medicinal Plants Against Multi-drug Resistant Mycobacterium tuberculosis. J App Pharm Sci. 5 (01) 19-22.

Retno, A.W. (2011). Patofisiologi, Diagnosis dan Klasifikasi Tuberkulosis.

Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Okupasi dan Keluarga. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

Romero, B., Rodríguez, S., Bezos, J., Díaz, R., Copano, M. F, et al. (2011). Humans As Source of Mycobacterium tuberculosis Infection In Cattle, Spain. Emerg Infect. Dis. 17, 2393–2395.

Todar, K. (2012). Mycobacterium tuberculosis and Tuberculosis, In: Todar’s Online Textbook of Bacteriology. Madison: Wisconsin.

World Health Organization. (2009). Planning The Development of Human Resources For Health For Implementation of The Stop TB Strategy. Geneva: World Health Organization.

Sulistiawati, Nuswantaro, D., and Atika. (2010). Enhancement of Tuberculosis Knowledge After Socialization On Tuberculosis And Infusum of Sambiloto (Andrographis paniculata) As Supporting Tuberculosis Treatment Among Participants in Tambak Sari Surabaya. Res Health System Bull. 13(3) 290-296.

Arya V. (2011). A Review On Anti-tubercular Plants. Int J Phar Tech Res. 3, 872-880.

McCarthy, E., Mahony, M.O. (2011). What’s in a name? Can mullein weed beat TB where modern drugs are failing? Evid-Based Complement and Altern Med.1-7

Kuswinarti, Sitorus., T dan Ruslan, A. (2014). Pemberdayaan Wanita Dengan Peningkatan Pengetahuan Tentang Obat, Pembudidayaan Tanaman Obat Dan Pembuatan Berbagai Sediaan Obat Herbal Untuk Penyakit-Penyakit Umum Di Masyarakat Di Desa Sadasari dan Haurseah Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka. Dharmakarya. 3(1) 26-27.

Umar, M.I., Asmawi M.Z., Sadikun, A., Altaf, R., and Iqbal, M.A. (2011). Phytochemistry and medicinal properties of Kaempferia galanga L. (Zingiberaceae) extracts. Afr. J. Pharm. Pharmacol. 5, 1638–1647.

Umar, M.I., Asmawi, M.Z., Sadikun, A., Majid, A.M., Al-Suede, F.S., Hassan, L.E., et al. (2014). Ethyl-p-methoxycinnamate Isolated From Kaempferia galanga Inhibits Inflammation By Suppressing Interleukin-1, Tumor Necrosis Factor-α, And Angiogenesis By Blocking Endothelial Functions. Clinics. 69, 134–144.

Askun, T. (2015). The Significance Of Flavonoids As A Potential Anti-tuberculosis Compounds. RRJPTS. 3, 1–12.

Copp, B.R. (2003). Antimycobacterial Natural Products. Nat Prod Rep. 20, 535–557.




DOI: https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v8i2.19484

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.license.cc.by4.footer##

Jurnal Ini Terindeks di: 


width=  width=    width= 

 <img src