PEMANFAATAN SELASIH DAN SERAI SEBAGAI ANTINYAMUK DEMAM BERDARAH HERBAL DI DESA CINUNUK, KABUPATEN BANDUNG
Abstrak
Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang prevalensi tinggi dan dapat menimbulkan kematian. Pencegahan DBD dengan meningkatkan kebersihan lingkungan dan penggunaan anti nyamuk. Pengunaan anti nyamuk yang banyak digunakan adalah anti nyamuk sintetis. Penggunanan anti nyamuk sistetis yang tidak tepat bisa mnyebabkan gannguan kesehatan pada manusia. Warga Desa Cinunuk biasa menggunakan antinyamuk sintesis. Kondisi inilah yang menjadi gagasan penelitian pemanfaatan selasih dan serai sebagai antinyamuk herbal. Hasil yang diperoleh pada pengabdian ini menunjukkan perubahan pemahaman tentang bahaya pemakaian yang tidak tepat dari anti nyamuk sintetis, pemanfaatan tanaman untuk anti nyamuk dan cara pembuatan antinyamuk dengan tehnik pembuatan yang sederhana. Ditunjukkan dengan peningkatan nilai hasil post test dibanding dengan pre test. Nilai postest yang diperoleh adalah 100% diatas nilai diatas 75. Adanya kegiatan penyuluhan dan edukasi dari kader PKK telah memberikan perbaikan dalam pencegahan penyakit demam berdarah. Setelah kegiatan KKN-PPM ini berakhir, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Cinunuk mengenai pemanfaatan selasih dan serai sebagai antinyamuk herbal.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Aini, R., Widiastuti, R., & Nadhifa, N. A. (2016). Uji Aktifitas Formula Spay dari Minyak Atsiri Herba Kemangi (Ocimum Sanctum L) Sebagai Repellent Nyamuk Aedes aegypti. Jurnal Ilmiah Manuntung, 2(2), 189–197.
Amelia, L., & Ulfa, E. U. (2012). Pengembangan formula krim minyak sereh sebagai anti nyamuk topikal. Stomatognatic, 9(1), 9–15.
Budiasih, K. S. (2011). Pemanfaatan Beberapa Tanaman yang Berpotensi Sebagai Bahan Anti Nyamuk. Makalah Universitas Negeri Yogyakarta, 1–8.
Dahniar, A. (2011). Pengaruh Asap Obat Nyamuk Terhadap Kesehatan dan Struktur Histologi Sistem Pernafasan. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 11(1), 52–59.
Devi, S. (2013). Pengaruh Penggunaan Kulit Buah Duku Sebagai Anti Nyamuk Bakar. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 1–9.
Fillaeli, A. (2014). Bahaya yang terkandung di dalam obat anti nyamuk. Universitas Negeri Yogyakarta.
Kusumastuti, N. H. (2014). Penggunaan Insektisida Rumah Tangga Anti Nyamuk di Desa Pangandaran, Kabupaten Pangandaran. Widyariset, 17(3), 417–424.
Lestari, M. I. (n.d.). DEET , Bahan Aktif Repellent yang Efektif dan Aman Bagi Travellers. Fakultas Kedokteran Uninersitas Udayana, 1–11.
Palupi, D. (2015). Tanaman Pengusir Nyamuk. Universitas Jenderal Soedirman.
Putro, P., & Supriyatna, N. (2014). Perbandingan Daya Proteksi Losion Anti Nyamuk Dari Beberapa Jenis Minyak Atsiri Tanaman Pengusir Nyamuk. Baristand Industri Pontianak, 79–84.
Vinaliza, Wiyati, T., & Gozali, D. (2014). Pembuatan Dan Uji Aktivitas Sediaan Obat Nyamuk Elektrik dari Bunga Plumeria acuminate W.T ait. JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology, 3(2), 15–21.
Yunis, T., Wahyono, M., & Mw, O. (2016). Penggunaan Obat Nyamuk dan Pencegahan Demam Berdarah di DKI Jakarta dan Depok Use of Mosquito ’ s Insecticide and Dengue Prevention Activities at DKI Jakarta and Depok. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia, 1(1), 35–40.
DOI: https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v11i1.21132
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.license.cc.by4.footer##
Jurnal Ini Terindeks di: