KUALITAS MIKROBIOLOGI SUSU KAMBING SEGAR DARI SEBUAH PETERNAKAN KAMBING PERAH SKALA KECIL DI DESA CIMALAKA, SUMEDANG
Abstrak
ABSTRAK. Susu kambing merupakan salah satu sumber susu yang dipercaya memiliki banyak manfaat oleh masyarakat. Dalam praktik penjualannya, sebagian besar peternak skala kecil di Indonesia tidak melakukan proses sterilisasi atau pasteurisasi susu. Adanya kepercayaan masyarakat bahwa susu kambing mentah lebih berkhasiat menjadi perhatian akan risiko penularan mikroba patogen. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kualitas mikrobiologi susu kambing mentah dari sebuah peternakan kambing perah di Desa Cimalaka serta memberikan penyuluhan dan survey kepada masyarakat dan peternak kambing perah di desa tersebut. Dari salah satu peternakan, didapatkan 6 ekor kambing perah peranakan Etawah. Setiap kambing dilakukan pemerahan susu sebanyak ±10ml. Sampel susu kemudian dinilai kualitas mikrobiologi berdasarkan hasil perhitungan angka lempeng total (ALT) serta identifikasi bakteri Staphylococcus koagulase positif dan bakteri koliform. Batas maksimal jumlah bakteri dalam ALT ditentukan berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 1788:2009. Dalam kegiatan penyuluhan terdapat 20 responden yang mengikuti survey, 14 di antaranya merupakan peternak kambing perah. Hasil pemeriksaan mikrobiologi menunjukkan seluruh sampel susu memenuhi kriteria SNI berdasarkan ALT. Pertumbuhan bakteri koliform tidak ditemukan pada seluruh sampel. Ditemukan cemaran Staphylococcus koagulase positif pada dua sampel dan cemaran bakteri enterik non-koliform pada dua sampel lainnya yang berpotensi sebagai patogen. Hasil survey menunjukkan sebagian besar responden terbiasa mengonsumsi susu mentah, dan praktik peternak dalam menjaga sanitasi kandang dan higienitas susu masih belum baik Temuan ini menunjukkan pentingnya peningkatan pengetahuan dan praktik peternak dalam manajemen hewan ternak dan susu segar. Praktik meminum susu kambing mentah perlu dihindari karena berisiko tinggi terkontaminasi mikroba patogen.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Artdita CA, Lestari FB, Fauzi A, Tanzila EPA. 2018. Klebsiella pneumoniae Isolated from Subclinical Mastitis Milk of Etawah Crossbreed Goat. Jurnal Sain Veteriner. 36 (2) 239-246.
Astuti DA, Sudarman A. 2012. Dairy Goats in Indonesia: Potential, Opportunities and Challenges. Proceedings of the 1st Asia Dairy Goat Conference.
Badan Standardisasi Nasional. Standar Nasional Indonesia (SNI) 7388:2009. Batas Maksimum Cemaran Mikroba dalam Pangan. Jakarta.
Haenlein GFW. 2004. Goat Milk in Human Nutrition. Small Rumin Res. 51 (2) 155–163.
Kateete DP, Kimani CN, Katabazi FA, et al. 2010. Identification of Staphylococcus aureus: DNase and Mannitol salt agar improve the efficiency of the tube coagulase test. Ann. Clin. Microb. 9 (23).
Merz A, Stephan R, Johler S. 2016. Staphylococcus aureus Isolates from Goat and Sheep Milk Seem to Be Closely Related and Differ from Isolates Detected from Bovine Milk. Front. Microbiol.7 (319).
Nurliyani, Suranindyah Y, Pretiwi P. 2015. Quality and Emulsion Stability of Milk from Ettawah Crossed Bred Goat During Frozen Storage. Procedia Food Sci. 3 142–149.
Permatasari RI. 2018. Higiene, Sanitasi dan Kualitas Bakteriologis Susu Sapi di Dusun Krajan, Desa Gendro, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 10 (4) 343-350.
Rainard P, Foucras G, Fitzgerald JR,Watts JL, Koop G, Middleton JR. 2018. Knowledge gaps and research priorities in Staphylococcus aureus mastitis control. Transbound Emerg Dis. 65 (Suppl. 1) 149–165.
Suguna, M., Rajeev Bhat, Wan Nadiah, W.A. 2012. Microbiological quality evaluation of goat milk collected from small scale dairy farms in Penang Island, Malaysia. Int. Food Res. J. 19 (3) 1241-1245
Taufik E, Hildebrandt G, Kleer JN, et al. 2011. Microbiological Quality of Raw Goat Milk in Bogor, Indonesia. Media Peternak. 34 (2) 105-111
Vasileiou NGC, Chatzopoulos DC, Sarrou S, et al. 2019. Role of Staphylococci in Mastitis in Sheep. J. Dairy Res. 86 254–266.
World Health Organization (WHO). Foodborne Disease Outbreaks: Guidelines for Investigation and Control. 2007. (https://www.who.int/foodsafety/publications/foodborne_disease/Section_6.pdf, diakses 4 Desember 2019)
DOI: https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v10i2.24991
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.license.cc.by4.footer##
Jurnal Ini Terindeks di: