PEMANFAATAN BUNGA MAWAR UNTUK KONSUMSI DI DESA CILELES KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG
Abstrak
Desa Cileles memiliki posisi yang tidak terlalu jauh dari pusat Kecamatan Jatinangor. Pada umumnya petani di Desa Cileles membudidayakan tanaman pangan dan palawija, sedangkan tanaman hortikultura jenis lainnya seperti bunga masih kurang. Padahal pada masa covid seperti sekarang ini produk makanan dari bunga cukup melesat disamping perannya sebagai tanaman hias. Salah satu solusi untuk memberdayaan lahan pekarangan yang ada oleh kelompok ibu-ibu PKK adalah mengenalkan bunga mawar ini untuk dikelola lebih baik lagi. Bunga mawar dipilih karena jenis bunga ini dapat dikonsumsi serta ada nilai tambah ekonomi jika diberdayakan terutama oleh kelompok ibu PKK. Di masa covid seperti ini, diharapkan kegiatan sosialisasi bunga-bungaan sebagai konsumsi dapt menjadi alternatif kegiatan bagi ibu ibu di Desa Cileles agar lebih produktif dan tentunya menghasilkan. Sosialisasi ini menggunakan metode penyuluhan secara daring dan praktek langsung pembuatan olahan makanan berbahan dasar bunga mawar.Melalui metode ini menunjukkan respons yang positif terlihat dariminat dan ketertarikan ibu PKK yang cukup tinggi. Melalui sosialisasi ini pengetahuan mengenai budidaya tanaman mawar meningkat, keinginan untuk membudidayakan cukup tinggi, serta antusiasme kelompok ibu PKK untuk membuat dan memasarkan produk olahan cukup tinggi.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Benvenuti, S., & Mazzoncini, M. (2021). The Biodiversity of Edible Flowers: Discovering New Tastes and New Health Benefits. Frontiers in Plant Science, 11(February), 1–14. https://doi.org/10.3389/fpls.2020.569499
Chen, N. H., & Wei, S. (2017). Factors influencing consumers’ attitudes towards the consumption of edible flowers. Food Quality and Preference, 56(A), 93–100.
Chena, G. L., Chena, S. G., Xiaob, Y., & Fu, N. L. (2018). Antioxidant capacities and total phenolic contents of 30 flowers. Industrial Crops and Products, 111(1), 430–445.
Haouala, F. (2013). Enhancing Seed Germination in Rose (Rosa rubiginosa L.). Medicinal & Aromatic Plants, 02(06), 2–5. https://doi.org/10.4172/2167-0412.1000139
Lu, B. Y., Li, M. Q., & Yin, R. (2016). Phytochemical content, health benefits, and toxicology of common edible flowers: a review (2000-2015). Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 56(1), 130-148.
Mikołajczak, N., Sobiechowska, D. A., & Tanska, M. (2020). Edible flowers as a ´ new source of natural antioxidants for oxidative protection of cold-pressed oils rich in omega-3 fatty acids. Food Res. Int. 134, 109216. https://doi.org/10.1016/j.foodres. 2020.109216
Pires, T. C. S. P., Dias, M. I., Barros, L., & Ferreira, I. C. F. R. (2017). Nutritional and chemical characterization of edible petals and corresponding infusions: Valorization as new food ingredients. Food Chemistry, 220(1), 337-343.
Prabawati, S. (2018). Bunga-bungaan dalam Makanan dan Minuman Fungsional. Retrieved from Hortikultura.litbang.pertanian.go.id
Rop, O., Mlcek, J., Jurikova, T., Neugebauerova, J., & Vabkova, J. (2012). Edible flowers – a new promising source of mineral elements in human nutrition. Molecules, 17(6), 6672-6683.
Sutarni, & Suryowinoto, M. (1997). Flora Eksotika Tanaman Hias Berbunga. Jakarta: Kanisius.
Winarno, F. G. (2004). Pengantar Teknologi Pangan. Jakarta: PT.Gramedia.
Windi. (2014). Daya Hambat Minyak Atsiri Mawar (Rosa damascena Mill) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. Universitas Hasanuddin: Makassar.
DOI: https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v11i2.33491
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.license.cc.by4.footer##
Jurnal Ini Terindeks di: