EKSPLORASI DAN SOSIALISASI POTENSI PANGAN LOKAL UNTUK MENDUKUNG KESEHATAN MASYARAKAT DI DESA RANCAKALONG, KABUPATEN SUMEDANG
Abstrak
Seribu hari pertama kehidupan merupakan fase krusial dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia. Pada periode ini, seorang anak membutuhkan asupan gizi yang baik dan dalam jumlah cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tersebut secara optimal, sehingga tidak mengalami stunting. Stunting merujuk pada kondisi di mana seorang anak memiliki ukuran tinggi badan kurang dari rata-rata tinggi badan seusianya atau dengan kata lain pendek. Masalah stunting ini terkait dengan kondisi gizi dimulai dari masa pra-kehamilan seorang ibu hingga pasca melahirkan yang pada akhirnya merujuk pada aspek pangan bahkan ketahanan pangan keluarga. Oleh karena itu, perlu adanya eksplorasi potensi pangan lokal, dalam hal ini yang diproduksi masyarakat, sehingga dapat mendukung ketersediaan pangan keluarga serta mensosialisasikan informasi tersebut kepada masyarakat. Hasil eksplorasi menunjukkan bahwa Desa Rancakalong memiliki potensi sumber pangan yang melimpah, baik dari pertanian, peternakan, dan perikanan. Terdapat 59 spesies tanaman pangan yang terdiri dari dua spesies padi-padian, tiga spesies umbi-umbian, empat spesies kacang-kacangan, 21 spesies buah-buahan, 21 spesies sayur-sayuran, dan delapan spesies rempah-rempah, yang diperoleh dari hutan, sawah, ladang, kebun, serta pekarangan. Kondisi stunting yang masih terjadi, mungkin dikarenakan pola konsumsi pangan masyarakat yang belum beragam dan komposisi gizi yang belum seimbang yang berlangsung dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, penyadartahuan mengenai menu gizi seimbang dengan memberdayakan potensi pangan di desa dan pemantauan kondisi kesehatan balita dilakukan sebagai langkah awal perbaikan kondisi kesehatan masyarakat di masa yang akan datang.
The first thousand days of life is a crucial phase in human growth and development. A child needs good nutrition and in sufficient quantities to support optimal growth and development, so the stunting condition does not occur in this period. Stunting refers to a condition in which a child has a height that is less than the average or short height for their age. The stunting problem is related to nutritional conditions starting from the pre-pregnancy period of a mother until after giving birth which is corelated to food and even family food security. Therefore, it is necessary to explore the potential of local food, in this case, produced by the community, to support the availability of family food and disseminate this information to the community. Exploration results show that Rancakalong Village has abundant potential food sources, from agriculture, animal husbandry, and fisheries. There are 59 species of food crops consisting of 2 species of grains, 3 species of tubers, 4 species of legumes, 21 species of fruits, 21 species of vegetables, and 8 species of spices, which were obtained from forests, rice fields, fields, gardens, and yards. However, the condition of stunting that still occurs may be due to people's food consumption patterns that are not yet diverse and nutritional composition that has not been balanced for a long time. Thus, that awareness about a balanced nutritional menu by empowering food potential in the village and monitoring the health condition of children under five years are carried out as an initial step to improve public health conditions in the future.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Aridiyah, F. O., Rohmawati, N., & Ririanty, M.
(2015). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan. e-Jurnal Pustaka Kesehatan 3(1), 163-170.
Badan Pusat Statistik [BPS] Kabupaten
Sumedang. (2019a). Kecamatan Rancakalong Dalam Angka 2018. Sumedang: Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumedang.
Badan Pusat Statistik [BPS] Kabupaten
Sumedang. (2019b). Kabupaten Sumedang Dalam Angka 2019. Sumedang: Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumedang.
Bogin, B. (1999). Pattern of Human Growth. Ed
ke-2. Cambridge : Cambridge Univ Pr.
Departemen Kesehatan [Depkes]. (2018a). Cegah
Stunting dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh dan sanitasi 92), akses 31 Juli 2019, < http://www.depkes.go.id/article/view/18040700002/cegah-stunting-dengan-perbaikan-pola-makan-pola-asuh-dan-sanitasi-2-.html>
Departemen Kesehatan [Depkes]. (2018b).
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi: Ayo Cegah Stunting, akses 27 Maret 2018, < http://www.depkes.go.id/pdf.php?id=18070300001>
Data Administrasi Desa Rancakalong. (2019).
Tidak dipublikasikan.
Food and Agriculture Organization [FAO].
(2006). Food Security. Policy Brief, 2, 1-4.
Jayati, L., D., Madanijah, S., & Khomsan, A.
(2014). Pola Konsumsi Pangan, Kebiasaan Makan, Dan Densitas Gizi Pada Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar Jawa Barat. Panel Gizi Makan 37(1), 33-42.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia [Kepmenkes RI]. (2010). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1995/MENKES/SK/XII/2010 Tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
[Kemenkes RI]. (2013). Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
[Kemenkes RI]. (2018a). Buletin Jendala Data dan Informasi Kesehatan: Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Jakarta: Pusat data dan informasi Kemenkes RI.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
[Kemenkes RI]. (2018b). Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017. Jakarta. Kementerian Kesehatan.
Khomsan, A., Riyadi, H., & Marliyati, S. A.
(2013). Ketahanan Pangan dan Gizi serta Mekanisme Bertahan pada Masyarakat Tradisional Suku Ciptagelar di Jawa Barat. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI) 18(3), 186-193.
Malina, R. M., Bouchard C.B., & Oder B. (2004).
Growth, Maturation, and Physical Activity. 2nd ed. United States (USA): Human Kinetics.
Muhilal, Fasli, J, Hardinsyah. (1998). Angka
Kecukupan Gizi yang Dianjurkan. Widya Karya pangan Dan Gizi VI. LIPI. Jakarta.
Newing, H., Eagle, C.M., Puri, R.K., & Watson,
C.W. (2011). Conducting Research in Conservation: A Social Science Perspective. Routledge, London and New York.
Saputri, R., & Tumangger, J. (2019). Hulu-Hilir
Penanggulangan Stunting Di Indonesia. JPI: Journal of Political Issues, 1(1), 1-9.
Supariasa & Nyoman I. D. (2001). Penilaian
Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
DOI: https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v11i4.33850
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.license.cc.by4.footer##
Jurnal Ini Terindeks di: