INISIASI PENGEMBANGAN POTENSI DESA WISATA PERTANIAN DI DESA PAJAGAN (SUMEDANG, JAWA BARAT)
Abstrak
Desa Pajagan merupakan desa dengan potensi pertanian yang tinggi. Wilayah perbukitan di Desa tersebut dapat dikembangkan menjadi sebuah Desa Wisata Pertanian karena memiliki suhu yang sejuk serta memiliki pemandangan yang bagus. Melihat potensi tersebut maka pada Pengabdian yang dilakukan di Desa Pajagan memfokuskan untuk pengembangan Desa menjadi wilayah wisata. Metode yang dilakukan pada kegiatan pengabdian ini adalah pelatihan dan pendampingan kegiatan. Langkah awal yang dilakukan adalah menganalisis kondisi tanah untuk melihat kesuburan tanah, kemudian melakukan pelatihan untuk pembuatan kompos sebagai pupuk potensial, dan memberikan bibit pohon buah sebagai inisiasi untuk menunjang pengembangan Desa Pajagan menjadi Desa Wisata pertanian. Untuk pemeliharaan tanaman buah-buahan dan mempermudah penyiraman dilakukan pemasangan instalasi irigasi tetes sehingga ketersediaan air untuk tanaman tetap terjaga terutama pada musim kemarau. Pengembangan potensi Desa Pajagan menjadi Desa Wisata Pertanian, khususnya tanaman buah, mendapatkan respons yang baik dari petani di Desa Pajagan.
Kata kunci: buah-buahan, desa wisata, pelatihan, pertanian.Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Aridiansari, R., Nurlaelih. E.E dan Wicaksono. K.P. (2015). Pengembangan Agrowisata di Desa Wisata Tulungrejo Kota Batu, Jawa Timur. Jurnal Produksi Tanaman, 3(5) 383 – 390.
Budiarti, T., dan Muflikhati. S.I. (2013). Pengembangan Agrowisata Berbasis Masyarakat pada Usahatani Terpadu guna Meningkatkan Kesejahteraan Petani dan Keberlanjutan Sistem Pertanian. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI). 18 (3) 200207.
Indriani, Y.H. (2007). Membuat Pupuk Organik Secara Singkat. Penebar Swadaya Jakarta.
Karmawati, E., dan Siswanto. (2016). Efektivitas Minyak Jarak Pagar dan Jamur Beauveria bassiana untuk Pengendalian Hama Helioptis spp. Pada Kakao. Jurnal Littri. 22(4) 189-196.
Nurisjah, S. (2001). Pengembangan Kawasan Wisata Agro (Agrotourism). Buletin Tanaman dan Lanskap Indonesia. 4(2):2023.
Rohimatun dan Laba. I.W. (2013). Efektivitas Insektisida Minyak Serai Wangi Dan Cengkeh Terhadap Hama Pengisap Buah Lada (Dasynus piperis China). Bul. Littro. 24(1) 26-34.
Roidah, I.S. (2013). Manfaat Penggunaan Pupuk Organik untuk Kesuburan Tanah. Jurnal Universitas Tulungagung Bonorowo. 1(1) 30-42.
Soewandita, H. (2008). Studi Kesuburan Tanah dan Analisis Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Tanaman Perkebunan di Kabupaten Bengkalis. Jurnal Sain Dan Teknologi Indonesia. 10(2) 128-133.
Suhartini, S., Suryadarma. P, dan Budiwat. B. (2017). Pemanfaatan Pestisida Nabati pada Pengendalian Hama Plutella xylostella Tanaman Sawi (Brassica juncea l.) Menuju Pertanian Ramah Lingkungan. 6(1) 36-43.
Susila, K.D. (2013). Studi Keharaan Tanaman dan Evaluasi Kesuburan Tanah di Lahan Pertanaman Jeruk Desa Cenggiling, Kecamatan Kuta Selatan. Agrotop. 3(2) 13-20.
Utami, S., dan Haneda. N.F. (2012). Bioaktivitas Ekstrak Umbi Gadung dan Minyak Nyamplung sebagai Pengendali Hama Ulat Kantong (Pteroma plagiophleps Hampson). 9(4) 209-218.
Yuniwati, M., Iskarima F., Padulemba A. (2012). Optimasi Kondisi Proses Pembautan Kompos dari Sampah Organic dengan Cara Fermentasi Menggunakan EM4. Jurnal teknologi. 5(2)172-181.
DOI: https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v12i3.43160
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.license.cc.by4.footer##
Jurnal Ini Terindeks di: