PENDAMPINGAN AJAR TANAM MEDIA TANPA TANAH MENGGUNAKAN SUBSTRAT ORGANIK DI KAMPUNG LIMAN BENAWI, LAMPUNG TENGAH

Sevira Nur Azmi, Elfita Nova Yunior, Yogi Aprio, Vidyanti Kurniasih, Indah Ayu Lestari, Elly Lestari Rustiati

Abstrak


Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu wilayah agraris di Indonesia yang memiliki potensi besar dalam pengembangan pertanian. Namun, terbatasnya lahan pertanian yang subur dan fluktuasi iklim yang semakin tidak terduga menjadi kendala yang perlu diatasi. Kami berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat setempat dalam menerapkan metode pertanian yang inovatif dan berkelanjutan. Metode pertanian inovatif seperti budidaya tanaman dengan media tanpa tanah menggunakan substrat organik kompos, sekam, dan arang sekam menawarkan solusi yang menjanjikan bagi pengembang agrowisata dan sistem pertanian berkelanjutan. Budidaya dengan media tanpa tanah atau soilless culture system adalah sistem budidaya tanaman yang tidak mengandalkan tanah sebagai media pertumbuhan. Sebaliknya, tanaman ditanam dalam substrat seperti kompos, sekam, dan arang sekam yang diperkaya dengan nutrisi yang diperlukan. Pendampingan yang dilakukan kepada masyarakat terdiri atas penyuluhan budidaya tanpa tanah, perangkaian alat tanam tanpa tanah, penyemaian bibit dan pindah tanam, pemantauan dan pemeliharaan, pemanenan, dan pelatihan pengolahan hasil panen. Kegiatan ini dilakukan selama kurang lebih empat bulan di Kampung Liman Benawi, Kabupaten Lampung tengah yang bertujuan untuk meningkatkan semangat tanam masyarakat Kampung Liman Benawi dengan inovasi menggunakan metode soilless culture system. Di awal kegiatan dilakukan pretest dan posttest kepada masyarakat sebagai parameter pemahaman masyarakat terhadap metode tanam tanpa tanah. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan serta keterampilan masyarakat melalui analisis hasil pretest dan posttest. Masyarakat dapat menerapkan metode ini dengan baik sehingga mendapatkan hasil panen yang dapat dimanfaatkan menjadi olahan pickle atau jus mentimun.

Central Lampung Regency is one of the agricultural regions in Indonesia that has great potential in agricultural development. However, limited fertile agricultural land and increasingly unpredictable climate fluctuations are obstacles that need to be overcome. We strive to improve the knowledge and skills of the local community in applying innovative and sustainable agricultural methods. Innovative farming methods such as soilless plant cultivation using organic substrates of compost, husk and husk charcoal offer promising solutions for agritourism developers and sustainable farming systems. Soilless culture system is a plant cultivation system that does not rely on soil as a growth medium. Instead, plants are grown in substrates such as compost, husks, and husk charcoal that are enriched with the necessary nutrients. The assistance provided to the community consisted of counseling on soil-less cultivation, assembling soil-less planting tools, seedling sowing & transplanting, monitoring & maintenance, harvesting, and training on harvest processing. This activity was carried out for approximately four months in Liman Benawi Village, Central Lampung Regency which aims to increase the enthusiasm for planting in the Liman Benawi Village community with innovations using the soilless culture system method. At the beginning of the activity, a pretest and posttest were conducted to the community as a parameter for the community's understanding of the soil-less planting method. The results of this activity showed an increase in community knowledge and skills through the analysis of pretest and posttest results. The community can apply this method well so as to get crops that can be utilized into processed pickle or cucumber juice.


Kata Kunci


budidaya; soilless culture system; agrowisata; mentimun; liman benawi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Agustin, V., dan Gunawan, S. (2019). Uji Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Mentimun (Cucumis sativus). Tarumanagara Medical Journal. 1 (3) 662-667.

Aji, I. F. T., & Widyawati, N. (2019). Pengaruh beberapa Jenis Media Tanam terhadap Produksi Bunga Petunia grandiflora (Petunia grandiflora Juss.) dalam Sistem Soilless Culture. Agrosains: Jurnal Penelitian Agronomi, 21(2), 25-28.

Amin, A.R. (2015). Mengenal Budidaya Mentimun Melalui Pemanfaatan Media Informasi. JUPITER. 14 (1) 66-71.

Dewi, E. Y., Yuliani, E., & Rahman, B. (2022). Analisis Peran Sektor Pertanian terhadap Pertumbuhan Perekonomian Wilayah. Jurnal Kajian Ruang, 2(2), 229-248.

Efendi, E. (2016). Implementasi sistem pertanian berkelanjutan dalam mendukung produksi pertanian. Warta Dharmawangsa, (47).

Kurniasih, V., Yunior, E.N., Azmi, S.N., Lestari, I.A., Aprio, Y., Rustiati, E.L. (2023). Inisiasi Ajar Tanam Berbasis Soilless Culture System di Kampung Liman Benawi, Lampung Tengah. Jurnal Mitrawarga. 2 (1) 5-10.

Mamonto, R., Rombang, J. A., & Lasut, M. T. (2018). Pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan semai Aquilaria malaccensis Lamk. di persemaian. In Cocos (Vol. 10, No. 3).

Masturi, H., Hasanawi, A., & Hasanawi, A. (2021). Sinergi dalam Pertanian Indonesia untuk Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(10), 2085-2094.

Nasrulloh, M. F., Rozak, M., Arifah, A. H., Fitriani, R., Umardiyah, F., & Muhibuddin, A. (2022). Pelatihan Bertani Hidroponik dengan Memanfaatkan Lahan Pekarangan untuk Meningkatkan Kreativitas dan Ekonomi. Jumat Pertanian: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 54-58.

Srilaba, N., Purba, J. H., & Arsana, I. K. N. (2018). Pengaruh lama perendaman dan konsentrasi atonik terhadap perkecambahan benih jati (Tectona grandis L.). Agro Bali: Agricultural Journal, 1(2), 108-119.




DOI: https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v13i3.50504

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.license.cc.by4.footer##

Jurnal Ini Terindeks di: 


width=  width=    width= 

 <img src