PKM PEMETAAN POTENSI KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN BUDAYA DI DESA PASIRPANJANG UNTUK PENGEMBANGAN GEOWISATA GEOPARK CILETUH

Farhan Ali Akbar, Santi Dwi Pratiwi

Abstrak


Sektor pariwisata memegang peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, dengan Geopark Ciletuh Palabuhanratu UGG sebagai salah satu daya tarik utama. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memetakan potensi keanekaragaman hayati dan budaya di Desa Pasirpanjang, Sukabumi, sebagai dasar pengembangan desa wisata berbasis geowisata. Metode yang digunakan meliputi wawancara purposive dengan 25 responden, FGD, observasi lapangan, dan pemetaan spasial selama empat bulan. Hasil PKM menunjukkan potensi flora seperti kelapa (menempati 20% dari total luas lahan pertanian), padi (15,42%), umbi-umbian, dan anggur hutan, serta fauna seperti biawak. Potensi budaya yang terus dijaga dan dilestarikan yaitu kesenian Pencak Silat Macan Tutul Putra dan Sanggar Seni Gelar Asih, yang berkontribusi pada pelestarian warisan budaya lokal. Pembuatan produk kuliner berbasis sumber daya lokal, seperti Inter dan Gadung, menunjukkan integrasi inovasi modern dengan kearifan tradisional. Berdasarkan tingkat partisipasi masyarakat dan keberlanjutan kegiatan kebudayaan lokal, 14 titik lokasi potensi biodiversity dan cultural diversity dapat dipetakan sebagai kawasan wisata yang memiliki potensi tinggi.  Keanekaragaman hayati dan budaya di Desa Pasirpanjang yang berdekatan dalam radius 200 meter memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai desa wisata berbasis edukasi dan konservasi.

The tourism sector plays an important role in driving economic growth in West Java, with the Ciletuh Palabuhanratu UGG Geopark as one of the main destinations. This community service activity aims to mapping the potential of biodiversity and culture in Pasirpanjang Village, Sukabumi, as a basis for village development based on geotourism. The methods applied included purposive interviews with 25 respondents, FGD, field observations, and spatial mapping during four months. The PKM results showed potential flora such as coconut (occupying 20% of the total agricultural land area), rice (15.42%), tuber crops, and forest grapes, as well as fauna such as lizards. The cultural activities that continue to be maintained and preserved are the Pencak Silat Macan Tutul Putra art and Gelar Asih Art Studio, which contribute to the preservation of local cultural values The creation of culinary products based on local resources, such as Inter and Gadung, demonstrates the integration of modern innovation with traditional wisdom. Based on the level of community participation and the sustainability of local cultural activities, 14 potential biodiversity and cultural diversity locations can be mapped as tourism areas with high potential. The biodiversity and cultural diversity of Pasirpanjang Village within a 200 meter radius has great potential to be developed as an educational and conservation-based tourism village.


Kata Kunci


Biodiversity, Cultural Diversity, Geowisata, Desa Pasirpanjang, Sukabumi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Azman N., Sharina A., Ong PL, Salsela S., Ibrahim K. (2010). Public education in heritage conservation for geopark community. Procedia social and behavioral sciences, 7(c): 504-511.

Bauto, L. M. (2014). Perspektif agama dan kebudayaan dalam kehidupan masyarakat indonesia (Suatu tinjauan sosiologi agama). Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 23(2), 11–25.

Convention on Biological Diversity (CBD). (1992). Convention on Biological Diversity. United Nations.

Hidayat, T. (2023). Pemberdayaan Kelompok Sadar Wisata Melalui Pendampingan Sadar Wisata Dan Tata Kelola Kelembagaan Desa. Journal of Comprehensive Science (JCS), 2(6), 1864–1869.

Hindersah, H., Asyiawati, Y., Akliyah, L. S., & Ramadhan, T. A. (2017). Tantangan Pembangunan Pariwisata Inklusif Geopark Ciletuh, Desa Ciwaru Kabupaten Sukabumi–Provinsi Jawa Barat. Prosiding Seminar Nasional Perencanaan Pembangunan Inklusif Desa-Kota, 6(3), 125–134.

Humaedi, S., Nulhaqim, S. A., & Raharjo, S. T. (2021). Jaringan Sosial Dalam Pengelolaan Kawasan Geopark Ciletuh. Share: Social Work Journal, 11(1), 19–30.

Kusmana, C. (2015). Biological diversity (biodiversity) is a critical element of the green urban ecosystem. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 1(8), 1747–1755.

Lasabuda, R. (2013). Pembangunan wilayah pesisir dan lautan dalam perspektif Negara Kepulauan Republik Indonesia. Jurnal Ilmiah Platax, 1(2), 92–101.

Maulani, N. (2022). Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Inovasi Produk Olahan Singkong Berupa Pilus. ALMUJTAMAE: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(3), 269–275.

Muzambiq, S., Walid, H., Ganie, T. H., & Hermawan, H. (2021). The importance of public education and interpretation in conserving Toba Caldera Geoheritage. Geoheritage, 13(1), 3.

Nursyamsiah, S., & Qomaruddin. (2021). Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Inovasi Produk Olahan Ubi Improvement of Community Economy Through Innovation of Sweet Processed Products. ALMUJTAMAE: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(3), 165–172.

Prihantini, P. (2023). Bimbingan Teknis Penyusunan Kurikulum Muatan Lokal Berbasis Geopark kepada Tim Pengembang Kurikulum Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Nusantara, 4(3), 2990–2998.

Ramdhani, M. A. G., & Pratiwi, S. D. (2023). Pengembangan Potensi Geosite Pasirpanjang sebagai Objek Geowisata di Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 4(1), 147–154.

Yanuar, Y., Anna, Z., Rosana, M. F., Rizal, A., Sudrajat, A., & Zakaria, Z. (2018). Keberlanjutan Pengembangan Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhan Ratu Dalam Perspektif Infrastruktur Sustainable Development of Geopark National Ciletuh-Palabuhanratu in the Infrastructure Perspective. J. Sos. Ekon, 10(1), 64–76.




DOI: https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v13i4.54617

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.license.cc.by4.footer##

Jurnal Ini Terindeks di: 


width=  width=    width= 

 <img src