PENGUJIAN PEMALSUAN BAKSO DENGAN DAGING BABI MELALUI PENDEKATAN ENSIMATIS DAN MOLEKULER PADA UKM DI KAWASAN PENDIDIKAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG
Abstrak
Penggunaan daging babi dalam pembuatan bakso mulai marak seiring dengan melambungnya harga daging sapi di pasaran. Tidak menutup kemungkinan hal tersebut dapat terjadi di sekitar kawasan pendidikan Jatinangor. Untuk itu identifikasi pemalsuan dengan pendekatan molekuler melalui uji ELISA dan Analisis DNA RT-PCR (Reverse Transcript-Polymerase Chain Reaction) perlu
dilakukan demi terciptanya kepastian dan jaminan atas keamanan produk yang dikonsumsi. Sejumlah pelaku UKM olahan daging (bakso) diidentifikasi dan produk yang dijual diuji terhadap pemalsuan daging yang tidak halal (daging babi) melalui ELISA (The enzyme-linked immunosorbent assay) Test dan Analsis DNA RT-PCR. Hasil identifikasi pelaku UKM olahan daging (bakso)
menunjukkan terdapat 42 pedagang yang terdiri dari 21 pedagang mie bakso di sekitar Jatinangor, 10 pedagang bakso di Pasar Tanjungsari, 1 pedagang bakso di Pasar Cibeusi dan 10 pedagang di Pasar Cileunyi. Hasil pengujian terhadap 21 sampel bakso asal pedagang mie bakso di Jatinangor dengan menggunakan ELISA menunjukkan tidak ada pemalsuan daging babi pada seluruh sample bakso yang diuji. Sementara itu, hasil pengujian terhadap 48 sampel bakso yang berasal dari 3 pasar (Cileunyi, Cibeusi dan Tanjungsari) menunjukkan hal yang sama tidak ada pemalsuan daging babi pada sample bakso yang diuji.
Kata kunci: bakso, pemalsuan, ELISA, RT-PCR
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v3i2.8350
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.license.cc.by4.footer##
Jurnal Ini Terindeks di: