AKTIVITAS BERBAGAI TANAMAN SEBAGAI ANTIHIPERURISEMIA

KHOIRINA NUR SA'IDAH, Sri Adi Sumiwi

Abstrak


Abstrak

 

Gangguan metabolik merupakan gangguan peningkatan kadar asam urat (hiperurasemia) penyakit ini sudah sering dijumpai baik di negara Indonesia ataupun negara lainnya di benua Asia. Obat golongan xantin oksidase inhibitor seperti alopurinol dan febuxostat direkomendasikan sebagai lini pertama untuk pengobatan, tetapi perlu diperhatikan penggunaan xantin oksidase yang terus menerus dapat menyebabkan efek samping toksisitas pada gastrointestinal dan meningkatkan serangan akut gout pada awal terapi. Oleh karena itu, banyak penelitian yang melibatkan banyak tumbuhan herbal yang diharapkan memiliki aktivitas antihiperurisemia karena tanaman herbal memiliki resiko toksisitas dan efek samping yang lebih rendah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan jahe merah (Zingiber officinale var. Amarum), daun salam (Syzygium polyanthum), Herba Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth), Meniran (Phyllanthus niruri Linn.) , kayu secang (Caesalpinia sappan L.) , Ekstrak Rebung (Schizostachyum brachycladum Kurz ), Pakis tangkur (Polypodium feei), Naga Putih (Hylocereus undatus), (Mimosa pudica L. ), Daun Sirsak (Annona muricata L.), Sparattosperma leucanthum , Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.), Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.), Dioscorea tokoro makino, dan chatupatika memiliki aktivitas antihiperurisemia. Oleh karena itu, pada review ini akan dibahas aktivitas antihiperurisemia pada lima belas tanaman tersebut. Hasil yang didapatkan dari beberapa artikel yaitu beberapa tanaman tersebut berkhasiat sebagai antihyperurisemia melalui uji daya hambat xantin oksidase dan menurunkan kadar asam urat pada hewan uji. Sehingga memiliki potensi yang dapat dikembangkan sebagai obat untuk hyperurisemia.

Kata Kunci: Hiperurisemia, Xantin Oksidase, Tanaman Herbal

 

Abstract

Metabolic disorders that affect the increase in uric acid levels (hyperurasemia) are diseases that have often been found in both Indonesia and other countries in the Asian continent. Xanthine oxidase inhibitors such as allopurinol and febuxostat are recommended as a first line for treatment, but it should be noted that the continued use of xanthine oxidase can cause gastrointestinal toxicity side effects and increase acute attacks of gout at the beginning of therapy. Therefore, many people use medicinal plants as anti gout because they have relatively small side effects, are easy to obtain, and are relatively inexpensive compared to synthetic drugs. Based on the research, red ginger (Zingiber officinale var. Amarum), bay leaf (Syzygium polyanthum), Suruhan Herb (Peperomia pellucida (L.) Kunth), Meniran (Phyllanthus niruri Linn.) , secang wood (Caesalpinia sappan L.), Bamboo Shoot Extract ( Schizostachyum brachycladum Kurz), Pakis tangkur (Polypodium feei), White Dragon (Hylocereus undatus), (Mimosa pudica L.), Soursop leaf (Annona muricata L.), Sparattosperma leucanthum, Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.), Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.), Dioscorea tokoro makino, and chatupatika have antihyperuricemia activities. Therefore, this review will discuss the antihyperuricemia activity in these fifteen plants. The results obtained from several articles, namely some of these plants are efficacious as antihyperurisemia through the inhibitory test of xanthine oxidase and reduce uric acid levels in test animals. So that it has the potential that can be developed as a medicine for hyperurisemia.


Keywords: Hyperuricemia, Xanthine Oxidase, Herbal Plants


Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Azari RA. 2014.Journal Reading: Artritis Gout. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung;

Busso, N., So, A., 2010. Mechanisms of inflammation in gout. Arthritis Research & Therapy 12 (206), 1–8.

Cahyo, A. N., 2011, Ajaibnya Manggis Untuk Kesehatan dan Kecantikan, Penerbit Laksana, Jogjakarta

Choudhury, D., Sahu, J. K., & Sharma, G. D. (2012). Value addition to bamboo shoots: a review. Journal of Food Science and Technology, 49(4), 407-414.

DevinaIA,dkk. 2013. Mineral dalam buah naga(Hylocereus Undatus (Haw.) Britt. & Rose) sebagai penurun asam urat secara in-vitro. J Ilmiah Kesehatan.5:26-30.

Dufton J. 2011. The Pathophysiology and Pharmaceutical Treatment of Gout. Maryland: Pharmaceutical Education Consultants. Inc

Harmono, Andoko A., 2005. Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe, Penerbit Agromedia Pustaka

Herlina R., Murhananto, Endah J., Listyarini S.P., Pribadi S.T., 2004. Khasiat Dan Manfaat Jurnal Fitofarmaka Indonesia, Vol. 5 No.1 277 Jahe Merah si Rimpang Ajaib. Agromedia Pustaka. pp. 1-12.

Heinrich M., Subroto A., 2000. Gempur Penyakit dengan Minyak Herbal Papua. Agromedia Pustaka. Jakarta. pp. 5-8.

Juandy. Gout dan diet [internet]. Jakarta: Departemen Kesehatan’ 2017]. Tersedia dari: http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=184&Itemid=3 [diakses tanggal 7 Juni 2019]

Katzung B. G. 2001. Farmakologi Dasar dan Klinik. Ed. 8. Terjemahan oleh Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Salemba Medika. Jakarta. Hal 487 – 490

Katzung, B.G., Masters, S.B. & Trevor, A.J. 2012. Basic & Clinical Pharmacology, 12 Ed., New York: McGraw-Hill.

Manampiring AE, Bodhy W. 2011.Laporan Penelitian Itek dan Seni (Lembaga Penelitian): Prevalensi Hiperurisemia pada Remaja Obese di Kota Tomohon. Manado: Universitas Sam Ratulangi;

Mardiana, L., 2011, Ramuan dan Khasiat Kulit Manggis, Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta

Mazzali, M., Kanellis, J., Han, L., Feng, L., Yang, X.L., Chen, Q., Duk, H.K., Katherine, L., Gordon, W.S., Nakagawa, T., Hui Y.L., dan Richard J.J. (2001). Hyperuricemia Induces A Primary Renal Arteriolopathy in Rats By A Blood Pressure- independent Mechanism. Division of Nephrology, Baylor College of Medicine, Houston, Texas. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pub med/11997315. [Diakses tanggal 7 Juni 2019]

Pranoto, Mohammad A.B. (2013). Manfaat daun salam sebagai obat alami menurunkan asam urat:http://www.inagurasi.com/manfaat- daun-salam-sebagai-obat-alami- menurunkan-asam-urat.[Diakses pada 7 Juni, 2019]

Tan H.T., Rahardja K., 2002. Obat-Obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya. ed.5. PT. Elex Media Komputindo Gramedia. Jakarta.. Hal. 319, 321-322

Wardani, C.G.T. 2008. Potensi Ekstrak Tempuyung dan Meniran sebagai Antiasam urat: Aktivitas Inhibitor terhadap Xantin Oksidase. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor

Watanabe S., Tajima Y., Yamaguchi T., Fukui T., 2004. Potassium Bromate-Induced Hyperuricemia Stimulates Acute Kidney Damage Oxidative Stress. Journal of Health Science. 647-653




DOI: https://doi.org/10.24198/jf.v17i1.22100

DOI (PDF (English)): https://doi.org/10.24198/jf.v17i1.22100.g12511

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.




Sitasi manajer:   

 

 

Jurnal ini diindeks dalam:

 

 

View My Stats 

ISSN: 1693-1424

e-ISSN: 2716-3075

 

Farmaka by Universitas Padjadjaran is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

Copyright © 2013 Jurnal Farmaka - All Right Reserved