REVIEW ARTIKEL : AKTIVITAS FARMAKOLOGI ANGKAK (BERAS MERAH FERMENTASI KAPANG MONASCUS PURPUREUS)
Abstrak
Sejak dahulu kala, manusia telah menggunakan berbagai keanekaragaman hayati untuk dijadikan obat-obatan dalam meringankan dan mengobati penyakit. Indonesia memiliki berbagai spesies tanaman, hewan, dan mikroorganisme yang mampu dikembangkan menjadi obat tradisional yang sangat bermanfaat. Salah satu obat tradisional yang sudah digunakan secara luas adalah angkak. Angkak merupakan makanan fermentasi asal China yang dibuat dengan mengkultivasi kapang Monascus purpureus (ragi merah) pada beras. Beberapa aktivitas farmakologi serta kandungan senyawa tersebut sudah dibuktikan melalui berbagai penelitian. Oleh sebab itu, ditulis review artikel ini untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kandungan metabolit sekunder pada angkak dengan aktivitas farmakologinya. Artikel dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari penelusuran melalui Google Scholar dan PubMed dengan kata kunci yang telah ditentukan dan sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kandungan metabolit sekunder pada angkak dengan aktivitas farmakologi yang diteliti. Senyawa yang terkandung memiliki perannya masing-masing terhadap aktivitas yang ditimbulkan.
Kata kunci: Aktivitas farmakologi, angkak, Monascus purpureus, monakolin K.
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.24198/farmaka.v20i2.34541
DOI (PDF): https://doi.org/10.24198/farmaka.v20i2.34541.g18185
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Sitasi manajer:
Jurnal ini diindeks dalam:
Farmaka by Universitas Padjadjaran is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Copyright © 2013 Jurnal Farmaka - All Right Reserved