REVIEW ARTIKEL : FENOMENA PANIC BUYING TERHADAP OBAT-OBATAN PADA MASA PANDEMI COVID-19
Abstrak
Penyakit Coronavirus 2019 atau disebut juga COVID-19 merupakan infeksi saluran pernapasan yang muncul pertama kali di Tiongkok, China pada bulan Desember 2019 yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Selama pendemi ini berlangsung, timbul suatu fenomena yang berdampak pada perilaku manusia yaitu fenomena panic buying. Pemicu timbulnya panic buying karena rasa takut masyarakat akan kelangkaan dan kekurangan sediaan obat yang dibutuhkan. Selain obat-obatan untuk mengobati COVID-19 terdapat obat-obatan lainnya yang juga mengalami kenaikan permintaan seperti obat antihipertensi, antidiabetes, obat pernapasan dan antidepressan. Tujuan review artikel ini yaitu untuk melihat dampak dari fenomena panic buying terhadap ketersediaan obat-obatan di pasaran dengan metode pencarian studi lieratur menggunakan sumber artikel ilmiah. Hasil yang didapatkan adalah akibat terjadinya fenomena panic buying, beberapa produk obat yang dapat mencegah dan mengobati COVID-19 seperti obat antibiotik, antivirus dan vitamin mengalami kekosongan karena lonjaknya permintaan masyarakat.
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.24198/farmaka.v19i4.34785
DOI (PDF): https://doi.org/10.24198/farmaka.v19i4.34785.g16843
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Sitasi manajer:
Jurnal ini diindeks dalam:
Farmaka by Universitas Padjadjaran is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Copyright © 2013 Jurnal Farmaka - All Right Reserved