Evaluasi Metode Penjualan dan Aspek CDOB Transportasi di Salah Satu PBF di Kabupaten Bekasi
Abstrak
Kegiatan distribusi dimulai dari pengadaan, pembelian, penyimpanan, hingga penyaluran kepada PBF lainnya ataupun fasilitas kesehatan lain seperti klinik, puskesmas, IFRS (Instalasi Farmasi Rumah Sakit), apotek, dan toko obat. Dalam melakukan pendistribusian obat, diperlukan sistem pembelian dan sistem penjualan agar tidak terjadi kekosongan barang dan stok barang yang ada dapat terdistribusi secara merata sesuai dengan permintaan. Selain itu, proses pendistribusian membutuhkan kendaraan sebagai moda transportasi. Pemilihan moda transportasi menjadi hal yang penting karena berhubungan dengan efisiensi pergerakan di wilayah PBF cabang. Transportasi merupakan salah satu aspek terpenting dalam menjaga kualitas obat selama pengiriman. Oleh karena itu, dilakukan evaluasi metode penjualan dan penerapan aspek Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) Transportasi di salah satu PBF di Kabupaten Bekasi. Penelitian ini dilakukan selama bulan Januari 2022 menggunakan metode observasional yang bersifat deskriptif dan evaluatif, serta metode wawancara. Hasil penelitian mengenai metode penjualan pada PBF X menunjukkan bahwa metode yang menghasilkan penjualan lebih tinggi adalah metode kanvas dengan persentase 88% dibandingkan dengan metode taking order, sedangkan untuk aspek CDOB Transportasi sudah terimplementasi sebesar 63%.
Kata Kunci: Distribusi, PBF, Cara Distribusi Obat yang Baik (CPOB), transportasi, kanvas, taking order
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Badurina, G., Majić, Z., dan Pavlin, S. 2012. Evaluation of Air Transportation Under Controlled Room Temperature for Pharmaceuticals. PROMET – Traffic & Transportation. Vol.23(2), 121–130. https://doi.org/10.7307/ptt.v23i2.139
BPOM RI. 2015. Petunjuk Pelaksanaan Cara Distribusi Obat yang Baik. Jakarta: BPOM RI.
BPOM RI. 2020. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 6 tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 9 tahun 2019 tentang Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik. Jakarta: BPOM RI
Cvetanovski, F., Kocev, N., Tonic-Ribarska, J., dan Trajkovic-Jolevska, S, 2020. Good Distribution Practice in preserving the integrity and safety of the supply chain of pharmaceuticals. Macedonian Pharmaceutical Bulletin. Vol.66(3), 193–194. https://doi.org/10.33320/maced.pharm.bull.2020.66.03.096
Hartini I.S. dan Marchaban. 2016. Evaluasi Pelaksanaan Cara Distribusi Obat Yang Baik Pada Apotek Di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Yogyakarta. Majalah Farmaseutik. Vol.12(1): 394-398.
Kemenkes RI. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan. PERMENKES RI No. 1148/MENKES/PER/VI/2011 Tentang Pedagang Besar Farmasi. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementerian Perhubungan RI. 2020. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 30 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Menteri Perhubungan Nomor PM 33 Tahun 2018 tentang Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor. Jakarta: Kementerian Perhubungan RI.
Kusmayadi, B. dan Vikaliana, R. 2021. Pendekatan Konsep Lean untuk Mengurangi Waste Transportasi dengan Optimasi Truk (Studi Kasus Di Perusahaan Distributor PT. XYZ). Jurnal Manajemen Logistik Vol.1(1):20-28.
Pemerintah Indonesia. 2009. Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian. Jakarta: Pemerintah Indonesia.
Pemerintah Indonesia. Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Jakarta: Pemerintah Indonesia.
Rianda, A., Oktafani, S.E., Akmal, I., Khairani, Z. dan Gilang, M. 2011. Sistem Rantai Pasok Produk Obat-Obatan. Jurnal Optimasi Sistem Industri. Vol.10(2):160-165.
Royan, F.M. 2014. Bisnis Model Kanvas Distributor. Indonesia: Gramedia Pustaka Utama.
Sheina, B., Umam, M.R., Solikhah. Penyimpanan Obat di Gudang Instalasi Farmasi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I. Kes Mas. Vol.4(1):1-75.
Shobah, N. 2011. Sistem Informasi Pembelian Penjualan dan Pendistribusian Obat pada Pedagang Besar Farmasi di Surabaya. (Skripsi Sarjana, STIKOM Surabaya, 2011). Diakses dari http://digilib.dinamika.ac.id/detil.php?id=1613
Sykes, C. 2018. Time and temperature-controlled transport: Supply chain challenges and solutions. P and T. Vol.43(3):154–157.
DOI: https://doi.org/10.24198/farmaka.v21i1.39479
DOI (PDF): https://doi.org/10.24198/farmaka.v21i1.39479.g19822
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Sitasi manajer:
Jurnal ini diindeks dalam:
Farmaka by Universitas Padjadjaran is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Copyright © 2013 Jurnal Farmaka - All Right Reserved