AKTIVITAS HIPOGLIKEMIK EKSTRAK KULIT BATANG MATOA (Pometia pinnata J.R. Forster & J.G. Forster) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR DENGAN METODE TOLERANSI SUKROSA

Devi Rahmawati, Ellin Febrina, Ami Tjitraresmi

Abstrak


Diabetes melitus merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah (hiperglikemia) karena tidak terdapatnya insulin dalam tubuh, terjadi penurunan sekresinya, dan/atau fungsi insulin tersebut terganggu. Matoa (Pometia pinnata J.R.Forster & J.G. Forster) merupakan tanaman yang telah dimanfaatkan oleh Bangsa Asia sebagai salah satu tanaman obat tradisional. Kulit batang matoa juga merupakan salah satu tanaman yang digunakan oleh masyarakat di Tobelo dalam mengobati diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit batang matoa memiliki aktivitas dalam menghambat enzim α-glukosidase, yang berperan dalam memecah mono/disakarida menjadi glukosa. Berdasarkan uraian tersebut, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui aktivitas hipoglikemik dari ekstrak kulit batang matoa secara in vivo pada tikus putih jantan galur Wistar dengan metode toleransi sukrosa. Penelitian dilakukan melalui tahap pengumpulan dan determinasi tanaman, penyiapan simplisia, ekstraksi, penapisan fitokimia, pengujian parameter ekstrak serta pengujian aktivitas hipoglikemik dengan metode toleransi sukrosa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dengan taraf kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan pemberian ekstrak etanol kulit batang matoa dengan dosis 150 mg/200g BB, 300 mg/200g BB, serta 600 mg/200g BB tidak memberikan perbedaan kadar glukosa darah yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Namun, pada kelompok uji 2, pada menit ke-120, terdapat perbedaan kadar glukosa darah yang signifikan dari perlakuan yang diberikan dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif.

Kata Kunci


Pometia pinnata J.R. Forster & J.G. Forster, Matoa, Hipoglikemik, Ekstrak

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


American Diabetes Association. 2003. Expert committee clinical practice guidlines for the prevention and management of diabetes. Diabetes. 27(Suppl) : S1-S152.

American Diabetes Association. 2010. Diagnosis and classification of diabetes melitus. Diabetes Care. 33(Suppl 1) : S62-S69.

Campbell, L.K., J.R. White, and R.K. Campbell. 1996. Acarbose : its role in treatment of diabetes mellitus. The Annals of Pharmacotherapy. 30(11) : 1255-1262.

Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Dirjen POM : Jakarta.

Febriani, D., D. Mulyanti, E. Rismawati. 2015. Karakterisasi simplisia dan ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata Linn). Prosiding Penelotian SpeSIA Unisba 2015. ISSN 2460-6472 : 475-480.

Farnsworth, N.R. 1966. Biological and phytochemical screening of plants. Journal of Pharmaceitical Sciences 55(3) : 225-276.

Gin, H., dan V. Rigalleau. 2000. Post-prandial hyperglycemia and diabetes. Diabetes and Metabolism. 26(4) : 165-172.

Guo, L.P., T.F. Jiang, Z.H. Lv, Y.H. Wang. 2010. Screening α-glucosidase inhibitors from traditional Chinese drugs by capillary electrophoresis with electrophoretically mediated microanalysis. Journal of Pharmaceutical and Biomedical Analysis. 53(5) : 1250-1253.

Jarret, R.J. and H.J. Graver. 1968. Changes in oral glucose tolerance during the menstrual cycle. British Medical Journal. 2(5604) : 528-529.

Mataputun, S.P., J.A. Rorong, dan J. Pontoh. 2013. Aktivitas inhibitor α-glukosidase ekstrak kulit batang matoa (Pometia pinnata Spp.) sebagai agen antihiperglikemik. Jurnal MIPA Unsrat Online. 2(2) : 119-123.

McCue, P., Y.I. Kwon, and K. Shetty. 2005. Anti-diabetic and anti-hypertensive potential of sprouted and solid-state bioprecesses soybean. Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition. 14(2) : 145-152.

National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Database. Sucrose. Tersedia di https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/5988 [diakses pada 12 Desember 2015].

Saxena, A., dan N.K. Vikram. 2004. Role of slected Indian plants in management of type 2 diabetes : a review. Journal of Alternative and Complementary Medicine. 10(2) : 369-378.

Subramanian, R., M.Z. Asmawi, and A. Sadikun. 2008. In vitro α-glucosidase and α-amylase enzyme inhibitory effects of Andrographis paniculata extract and andrographolide. Acta Biochimica Polonica. 55(2) : 391-398.

Tjay, T.H., dan K. Rahardja. 2007. Obat-Obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan Efek-efek Samping. Edisi VI. Jakarta : Elex Media Komputindo. 695, 702-703, 708.

Ye, F., Z. Shen, and M. Xie. 2002. Alpha-glucosidase inhibition from a Chinese medical herb (Ramulus mori) in normal and diabetic rats and mice. Phytomedicine. 9(2) : 161-166.




DOI: https://doi.org/10.24198/jf.v14i2.9060

DOI (PDF): https://doi.org/10.24198/jf.v14i2.9060.g4172

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.




Sitasi manajer:   

 

 

Jurnal ini diindeks dalam:

 

 

View My Stats 

ISSN: 1693-1424

e-ISSN: 2716-3075

 

Farmaka by Universitas Padjadjaran is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

Copyright © 2013 Jurnal Farmaka - All Right Reserved