Peran Apoteker dalam Pengobatan Wasir

Indraswari Pitaloka

Abstrak

Wasir atau  ambeien merupakan istilah populer dari penyakit hemorrhoid, atau dalam bahasa kedokteran disebut piles. Wasir didefinisikan sebagai gejala pembengkakan dan perpindahan bantalan hemorrhoid normal. Gejala hemoroid yang paling umum adalah perdarahan rektum yang terkait dengan gerakan usus, dan benjolan pada luar anus. Pembengkakan bantalan hemorrhoi dan hiperplasia pembuluh darah memainkan peran penting dalam perkembangan wasir, dan bisa menjadi target potensial untuk perawatan medis. Wasir dapat diobati dan dicegah dengan terapi non-farmakologi seperti memakan makanan tinggi serat, banyak minum air putih, tidak menunda-nunda BAB, dan juga dapat diobati dengan salep pereda nyeri yang dijual secara bebas di apotek, maupun dengan resep dokter. Sebagai penderita wasir, terkadang sulit mengetahui sejauh mana wasir dapat diobati dengan pengobatan sederhana di rumah, ataukah sudah harus mendapatkan perawatan dari dokter maupun tindakan operatif lebih lanjut. Oleh karena itu artikel ini menguraikan penyebab wasir yang harus dihindari, tingkat keparahan wasir untuk menilai seberapa parah wasir yang diderita, dan tindakan yang sesuai, sampai pola makan yang disarankan untuk penderita wasir.

Kata kunci: Wasir, Pola Makan, Terapi-Non Farmakologi, Terapi Farmakologi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Coello P, Alonso, Mills E, Heels-Ansdell D, López-Yarto M, Zhou Q, Johanson JF, Guyatt G. Fiber for the treatment of hemorrhoids complications: a systematic review and meta-analysis. Am J Gastroenterol. 2006;101:181–188. [PubMed]

Dahl WJ, Stewart ML. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: health implications of dietary fiber. J Acad Nutr Diet. 2015;115(11):1861-1870. PMID 26514720 www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26514720.

Grodner M, Escott-Stump S, Dorner S. Carbohydrates. In: Grodner M, Escott-Stump S, Dorner S, eds. Nutritional Foundations and Clinical Applications. 6th ed. Philadelphia, PA: Elsevier Mosby; 2016:chap 5.

Harvard Health Publishing. 2013. Hemorrhoids and what to do about them. Tersedia online di https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/hemorrhoids_and_what_to_do_about_them [diakses pada 15 november 2018].

Lohsiriwat, Varut. 2012. Hemorrhoids: from basic pathophysiology to clinical management. World journal of gastroenterology, 18(17), 2009-2017.

National Institute of Diabetes, Digestive and Kidney Disease. 2018. Hemorrhoids. Tersedia online di: https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/hemorrhoids/symptoms-causes [diakses pada 15 november 2018].

Thomas Barret. 2015. Hemorrhoids no more. USA: Living Plus Healthy Publishing.

Wax, Emily. 2016. High Fiber Foods. Tersedia online di https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000193.htm [diakses pada 15 november 2018].

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.