Sediaan Farmasi yang Mengandung Mineral untuk Veterinary Sapi

Ega Megawati, Nasrul Wathoni

Abstrak

Mineral merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas dari hewan ternak dimana 3-5% dari tubuh hewan ternak pada umumnya terdiri dari zat-zat mineral. Beberapa penyakit pada hewan ternak telah diketahui dipicu oleh adanya defisiensi mineral. Dalam Artikel ini akan dibahas apa saja gangguan atau penyakit yang mungkin terjadi akibat defesiensi penyakit pada hewan ternak Sapi dan bagaimana fungsi mineral itu sendiri, serta tinjauan mengenai sediaan-sediaan Farmasi. Hasil yang didapatkan adalah mineral akan mempengaruhi fungsiologi dari tubuh sapi sehingga mengakibatkan beberapa gangguan dan  ditinjau dari 5 sediaan Farmasi yang telah ditemukan secara efektif dapat meningkatkan status mineral dengan bentuk sediaan oral maupun injeksi.

Kata kunci: Sapi, Mineral, Defisensi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Arthington J. D., P. Moriel, P. G. M. A. Martins, G. C. Lamb, dan L. J. Havenga, 2014. Effects of Trace Mineral Injections on Measures of Performance and Trace Mineral Status of Pre- and Postweaned Beef Calves. Journal of Animal Science, Vol. 92(6) : 2630–2640.

Anderson, D. E. dan Rings M. 2009. Current Veterinary Therapy dalam Food Animal Practice St. Louis. MO : Saunders Elsevier.

Arifin Zainal, 2007. Pentingnya Mineral Tembaga (Cu) Dalam Tubuh Hewan Dalam Hubungannya Dengan Penyakit. Wartazoa Vol. 17 No. 02 : 93-99.

Arifin Zainal. 2008. Beberapa Unsur Mineral Esensial Mikro Dalam Sistem Biologi dan Metode Analisisnya. J. Litbang Pertanian, Vol. 27(3) : 99-105.

Cahyadi Putu Putra, Ni Ketut Suwiti, Ida Bagus Komang Ardana. 2016. Suplementasi Mineral Pada Pakan Sapi Bali Terhadap Diferensial Leukosit Di Empat Tipe Lahan. Buletin Veteriner Udayan Vol. 8 No. 1 : 8-16.

Darmono. 2007. Penyakit Defisiensi Mineral Pada Ternak Ruminansia dan Upaya Pencegahannya. J. Litbang Pertanian, Vol. 26 (3) : 104-108.

Duchateau, L. and Janssens, G. P. J., 2013. Mineral Deficiency Status of Ranging Zebu (Bos Indicus) Cattle Around The Gilgel Gibe Catchment, Ethiopia. Trop Anim Health Prod Vol. 45:1139–1147.

Devi G, Sharman MC, Dimri U, Shekhar P, dan Deepa PM. 2014. Micromineral Status Of Soil, Fodders and Cattle From Idukki and Ernakulam Districts of Kerala State, India and Their Interrelation. Int. Journal of Advanced Research, Vol. 2(7): 11-15.

Dian Ni Komang Sri Sujani, Wayan Piraksa, dan Ni Ketut Suwiti, 2014. Profil Mineral Magnesium dan Tembaga Serum Darah Sapi Bali yang Dipelihara di Lahan Tegalan. Buletin Veteriner Udayana Vol. 6 No. 2 : 119-123.

Dwipartha Putu Satya, I Nyoman Suarsana, dan Ni Ketut Suwiti. 2014. Profil Mineral Kalium (K) Dan Kobalt (Co) pada Serum Sapi Bali yang Dipelihara Di Lahan Perkebunan. Buletin Veteriner Udayana Vol. 6 No. 2 : 125-128.

Elhashmi Y. Hilal, Mohamed A. E. Elkhairey, dan Ayman O. A. Osman, 2016. The Role of Zinc, Manganse and Copper in Rumen Metabolism and Immune Function. Open Journal of Animal Sciences Vol. 6 : 304-324.

Hefnawy, A.E.G. dan Tórtora-Pérez, J.L. 2010. The importance of selenium and the effects of its deficiency in animal health. Small Rumin. Res. Vol 89 : 185–192.

Herdt, T.H. and Hoff, B., 2011. The Use of Blood Analysis to Evaluate Trace Mineral Status in Ruminant Livestock. Food Animal Practice Vol. 27 : 255–283.

Kurnia Frans, M. Suhardiman, L. Stephani, dan T. Purwadaria, 2012. Peranan Nano-Mineral Sebagai Bahan Imbuhan Pakan Untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas Produk Ternak. Wartazoa Vol. 22 No. 4 : 187-192.

Lawton, S., 2013. Mineral Supplements for Beef Cattle. Diakses online di http://www.caes.uga.edu/publications/pubDetail.cfm?pk _ID=7650 [Diakses pada 20 Juni 2019].

Lean, I. J., De Garis, P. J., McNeil, D. M. and Block, E., 2006. Hypocalcaemia in Dairy Cows: Metaanalysis and Dietary Cation Anion Difference Theory Revisited. J. Dairy Sci., Vol 89: 669-684.

Liyanan, Elis Septianingrum dan Bram Kusbiantoro, 2015. Kandungan Unsur Mineral Seng (Zn), Bioavailabilitas dan Biofortifikasinya Dalam Beras. Jurnal Sungkai Vol. 3 No. 2 : 65-73.

Mehdi, Y.; Hornick, J.L.; Istasse, L.; dan Dufrasne, I., 2013. Selenium In The Environment, Metabolism and Involvement in Body Functions. Molecules Vol. 18 : 3292–3311.

Nururrozi Alfarisa, Mulya Fitranda, Soedarmanto Indarjulianto dan Yanuartono. 2016. Bovine Ephemeral Fever pada ternak sapi potong di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 27 (1): 101 – 106.

Ogren, G., 2013. Phosphorus to Horses and Cows. Uppsala : Department of Animal Nutrition and Management Swedish University of Agricultural Science.

Sattler, N. dan Fecteau, G., 2014. Hypokalemia Syndrome in Cattle. Veterinary Clinics of North America: Food Animal Practice Vol. 30(2): 351-357.

Soetan KO, Olaiya CO, dan Oyewole OE. 2010. The importance of mineral elements for humans, domestic animals and plans. African J. of Food Sci, Vol. 4(5) : 200 -222.

Timothy AR, John DL, Brian IM, Jesse PG, Ronald LH. 2011. Prevalence of Subclinical Hypocalcemia in Dairy Herds. The Veterinary Journal Vol. 188 : 122 – 124.

Widhyari SD., 2012. Peran dan Dampak Defisiensi Zinc (Zn) Terhadap Sistem Tanggap Kebal. Wartazoa, Vol. 22(3) : 141-148.

Yasothai, R. 2014. Importance Of Minerals On Reproduction In Dairy Cattle. International Journal of Science, Environment and Technology Vol. 3 No 6: 2051 – 2057.

Yanuartono, Alfarisa Nururrozi, Soedarmanto, Indarjulianto, dan Hary Purnamaningsih. 2016. Peran Makromineral pada Reproduksi Ruminansia. Jurnal Sain Veteriner, Vol 34(2) : 155-165.

Żarczyńska K., A. Snarska, L. Rytel, P. Sobiech, 2018. Effect of A Single Dose Parenteral Selenium Supplement Administered to Pregnant Dairy Cows on Selenium and Iron Concentrations and Immune Status of Calves. Polish Journal of Veterinary Sciences Vol. 21 No. 2 : 401–403.

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.