Peran Apoteker Dalam Pharmaceutical Care; Konseling Terhadap Tingkat Pengetahuan Pasien TBC Rawat Inap Bagian Infection Center RSU dr Wahidin Sudirohusodo
Abstrak
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Alfid, Afandi,Tri. Efektifitas peer group support terhadap kualitas hidup klien TB paru dan penyakit kronik. Program ilmu keperawatan, Jember. 2016
Amiluddin,Zumla, dkk. Tuberculosis, New England. 2013
Antimicrob. Chemother. 2011. Hal 180.
Asih, yasmin, gede, niluh, Christiantie, effendi, Klien dengan gangguan sistem pernafasan, Jakarta. 2004
Depkes RI. Pedoman penaggulangan nasional TBC. Jakarta.2008. Hal 1,25.
Depkes RI. Standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit, Jakarta. 2016. Hal 3
Depkes RI.Pharmaceutical care untuk penyakit tuberkulosis. 2005 . Hal 25.
Devi, Darliana. Manajemen pasien tuberkulosis paru. Syiah kuala university. 2017. Hal 83.
Dileep,Tiwari,dkk. Vaccine development for tuberkulosis past, present and future challenges, The netherlands. 2011. 75.
Eka, Fitriani. Faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis paru, Semarang.2013. Hal 90.
Enti, Rikomah, Setya,. Farmasi klinik, Yogyakarta.2016. Hal 58, 45
Farandika, Reiza, Kurniawan. Rahasia terbaru kedahsyatan terapi enzim,
Fortun, J. Linezolid for the treatment of multidrug-resistant tuberculosis. J.
Hair, J.F, et. al. Multivariate Data Analysis with Reading 4rd Edition. New Jersey: Prentice Hall Internationa. 2010. Hal. 92.
Handayani Gemy Nastity. Disertasi pengaruh mutu pelayanan kefarmasian dan kompetensi petugas terhadap ketersedian obat, serta dampaknya pada kepuasan pasien dirumah sakit umum daerah (RSUD) labuang baji provensi sulawesi selatan.,Surabaya.2017.Hal 7.
Handayany,Gemy,Nastity. Pengaruh mutu pelayanan kefarmasian dan kompetensi petugas terhadap ketersediaan obat serta dampaknya kepada kepuasan pasien di rumah sakit umum daerah (RSUD) labuang baji provinsi sulawesi selatan. Surabaya.2017.Hal. 7.
Hepler, stard. Opportunities and responsibilities in pharmaceutical care, American journal of hospital pharmacy.1990
Husein, Surahman, E. Konsep dasar pelayanan kefarmasian berbasiskan pharmaceutical care. Widya Padjadjaran, Bandung.2011
Icksan, Aziza, G, dan Reny, Luhur, S. Radiologi toraks Tuberkulosis paru, Jakarta. 2001. Hal 4.
Idris Fachmi. Panduan praktis edukasi kesehatan, Jakarta.2014. Hal 4.
Irman, Somatri. Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem pernafasan¸ Jakarta.2007. Hal 15.
ISFI. informasi spesialis obat indonesia, , Jakarta.2000. Hal 23.
Jakarta : JRI. 2000. Hal 42.
Jakarta; Kementerian Kesehatan RI. 2011.Hal 6.
Jasaputra, Diana, K,Slamet, Santosa. Metodologi penelitian biomedis. Bandung. 2008.Hal 47.
John, Bernardo dan Rocarati. Tuberculisis (TB),AS.2012
Kemenkes RI. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 23 tahun 2005 Tentang Kesehatan, Jakarta. 2005. Hal 15-40.
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2009, Jakarta. 2010. Hal 4.
Kemenkes RI. Promosi kesehatan di daerah bermasalah kesehatan panduan bagi petugas kesehatan di puskesmas, Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes Republik Indonesia. Available at: http://www.depkes.go.id/resources/download/promosi-kesehatan/panduan-promkes-dbk.pdf. 2011. Hal 190.
Kemenkes RI. Standar pelayanan kefarmasian di apotik, Jakarta. 2004. Hal 3,8.
Kemenkes RI. Strategi Nasional Pengendalian TB di Indonesia 2010-2014.
Kemenkes RI. Strategi Nasional Pengendalian TB di Indonesia. Jakarta. 2014
Kusuma Dharma Kelana. Metode penelitian keperawatan, Jakarta. 2011. Hal 78.
Mappiare, Andi. pengantar konseling dan psikoterapi, Jakarta.2010. Hal 5.
Masrin. Tuberkulosis Paru. Jurnal Universitas Muhamadiyah Semarang.2008.Hal 5.
Nadesul, handrawan. Dari balik kamar prakter dokter tips praktis mengenali, mencegah dan mengatasi penyakit. Jakarta.2009
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. 2005
Niluh,Yasmin, Gede. Buku Kedokteran, Jakarta. 2004. Hal 83.
Nurhikmah, Siti. Hubungan antara karakteristik individu dan lingkungan dengan kejadian tuberkulosis di puskesmas bojongsari purbalingga, Purwekerto. 2016. Hal 19
Nurlita,Niviasari. Faktor faktor yang berhubungan dengan status kesembuhan penderita tuberkulosis paru, semarang. 2015. Hal 143.
Nursalam. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta. 2008. Hal 34.
PDPI. Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan tuberkulosis di indonesia, Jakarta. 2006. Hal 28-29.
Peraturan Daerah. Tarif layanan kesehatan pada badan layanan umum daerah rumah sakit umum daerah kota makassar.2016. Hal 4.
Permenkes RI. Standar pelayanan kefarmasian rumah sakit. Jakarta. 2016. Hal 2-5.
Prayitno. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: Fakultas Ilmu Pendidikan UNP. 2012. Hal 101.
Rancarati, Bernardo,John. Tuberculosis (TB). 2012
Rovert, J. P., et al. A Practical Guide to Pharmaceutical Care, American Pharmaceutical Association, Washington, D.C. 2003. Hal 93.
Shihab, M. Quraish. Tafsir Al – Mishbah. Jakarta: Lentera Hati. 2002. Hal 453,587.
Shubashini, Gnanasan. Pharmaceutical care for patiens tuberculosis and diabetes mellitus in malaysia, 2012
Singarimbun dan Effendi. Metode Penelitian Survay. Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia. 2011.Hal 124, 142,144.
Siswanto,dkk. Metodologi penelitian kesehatan dan kedokteran. Yogyakarta. 2015: Hal 15,217,310.
Soedarto. Penyakit- penyakit infeksi di indonesia. Surabaya.1996. Hal 52.
Sudjana. Metode dan teknik pembelajaran partisipatif, Bandung. 2001. Hal. 15.
Sugiono. Metodologi penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R&D, Bandung. 2008. Hal 142.
Sukandar. ISO Farmakoterapi, ISFI Penerbitan, Jakarta. 2007. Hal 918.
Suryanto, E. Tuberkulosis dan HIV. Dalam Jurnal Respirologi Indonesia.
Suyono,. Buku ajar penyakit dalam II FKUI, Jakarta. 2001. Hal 31.
Syarifuddin, M. 2013. Peranan Pharmaceutical Care dalam Meningkatkan Hasil Klinis dan Kualitas Hidup Pasien Penderita Diabetes Melitus. Jurnal Kefarmasian Indonesia, 3(2): 52-59.
Wibowo. Manajemen kinerja, Jakarta. 2012. Hal 52.
Word Health Organization (WHO). Global Tuberkulosis Report 2015. Switzerland. 2015
World Health Organization (WHO). About Cardiovascular diseases. Geneva. 2013. Hal 1,3.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.