Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Swamedikasi Terhadap Mutu Pelayanan Kefarmasian di Apotek (Kelurahan Mojolangu Kecamatan Lowokwaru Kota Malang)

Liza Pristianty, Hefti Ari Fransiska, Mutiara Titani

Abstrak

Swamedikasi  merupakan upaya penanganan penyakit ringan yang sering terjadi di masyarakat dan menjadi solusi untuk meningkatkan keterjangkauan pengobatan. Hal ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi kesalahan pengobatan. Apoteker di apotek diharapkan dapat membantu masyarakat melakukan swamedikasi  untuk meningkatkan kualitas pelayanan di apotek dan mendukung kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan pasien swamedikasi terhadap mutu pelayanan kefarmasian di apotek wilayah Mojolangu, Malang.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan jumlah sampel 100 responden. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dan instrumen yang digunakan kuesioner  dengan skala likert. Terhadap kuesioner  terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Dan data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode Servqual and Importance Performance Analysis (IPA). Hasil analisis metode servqual diperoleh skor negatif (-) pada semua indikator pertanyaan,  berarti responden tidak puas dengan pelayanan apotek di Mojolangu, Malang. Sedangkan pada analisis dengan Importance Performance Analysis (IPA) diperoleh rata-rata total (X ) pada variabel realita adalah 4,10 dan pada variabel ekspektasi 4,55. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa responden tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh apotek di Mojolangu, Malang. Pelayanan yang perlu diprioritaskan untuk ditingkatkan adalah kemampuan apoteker memberikan informasi tentang obat.

Kata Kunci

apotek; kualitas pelayanan; swamedikasi; tingkat kepuasan pasien

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

Depkes RI. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: DepKes RI; 2009a.

Depkes RI. Standar pelayanan kefarmasian di apotek. In Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Issue 35, pp. 1–33). Jakarta: DepKes RI; 2014

Depkes RI. Pekerjaan Kefarmasian: Peraturan Menteri RI, 51, 1–12. Jakarta: DepKes RI; 2009b.

Ruiz M. Risks of self-medication practices. Current Drug Safety. 2010;5(4):1–22.

Alghanim SA, Self-medication practice among patients in a public health care system. Eastern Mediterranean Health Journal La Revue de Santé de la Méditerranée orientale (EMHJ). 2011;17(5):409-416.

Biro Pusat Statistik. 2019. Nomor Katalog: 1101001, Nomor Publikasi: 03220.1911, ISSN/ISBN: 0126-2912

Depkes RI. Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. In Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Issue 35, pp. 1–33). Jakarta: DepKes RI; 2014.

Ihsan S, Rezkya P, Akib NI. kefarmasian oleh apoteker pengelola apotek di apotek-apotek kota Kendari. Medula. 2014;2(1):119–125.

Kotler, Philip, Keller KL. Manajemen pemasaran (Edisi ke-13). Jakarta: Erlangga; 2009.

Kartajaya H. Hermawan Kartajaya on marketing Mix. Bandung: Mizan; 2006.

Putri DR. Pengaruh kualitas pelayanan kefarmasian terhadap kepuasan, kepercayaan, & loyalitas konsumen apotek. Indonesian Journal for Health Sciences. 2017;1(1):23–29.

Parasuraman A, Berry LL, Zeithaml VA. SERVQUAL: A multiple-item scale for measuring consumer perceptions of service quality. Journal of Retailing. 1988;64(1):12–40.

Supranto J. Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan untuk menaikkan pangsa pasar, cetakan keempat, Jakarta: Penerbit PT Rineka Cipta; 2011.

Kuntoro H. Metode sampling dan penentuan besar sampel. Surabaya: Pustaka Melati; 2008.

Notoatmodjo S. Metodologi penelitian kesehatan, PR. Jakarta: PT. Rineka Cipta; 2010

Harahap NA, Khairunnisa K, Tanuwijaya J. Tingkat pengetahuan pasien dan rasionalitas swamedikasi di tiga apotek kota Panyabungan. Jurnal Sains Farmasi & Klinis. 2017;3(2):186.

PAHO. Drug classification: prescription and OTC drugs. Washington, D.C.: PAHO; 2004.

Nugraha R, Ambar H, Adianto H. Usulan peningkatan kualitas pelayanan jasa pada bengkel “X” berdasarkan hasil matrix importance-performance analysis (studi kasus di bengkel AHASS PD. Sumber Motor Karawang). Jurnal Online Institut Teknologi Nasional. 2014;1(3):221–231.

Putri DR. Pengaruh kualitas pelayanan kefarmasian terhadap kepuasan, kepercayaan, & loyalitas konsumen apotek. Indonesian Journal for Health Sciences. 2017;1(1):23–29.

Nugraha R, Ambar H, Adianto H. Usulan peningkatan kualitas pelayanan jasa pada bengkel “X” berdasarkan hasil matrix importance-performance analysis (studi kasus di bengkel AHASS PD. Sumber Motor Karawang). Jurnal Online Institut Teknologi Nasional. 2014;1(3):221–231.

Hakim MAL, Putro BL, Wahyudin A. Sisten Pengukur Kualitas Layanan Pendidikan Menggunakan Educational Quality. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. 2014;7(9):1689–1699.

Dewi SK, Putri ARC, Winarko BAD. Peningkatan Kualitas Jasa Fasilitas Kesehatan dengan Integrasi Metode IPA dan KANO. Jurnal Sistem Dan Manajemen Industri. 2018;2(2);67–76.

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.