Pengetahuan Profesi Tenaga Kefarmasian Terhadap Terapi dan Rawat Luka Pasien Kanker
Abstrak
Penderita kanker dengan modalitas terapi kanker dapat mengalami efek samping obat dan luka kanker. Penyelesaian permasalahan dan peningkatan faktor keselamatan pasien terkait penggunaan obat, serta kualitas hidup yang membaik dipengaruhi oleh kerjasama antara tenaga kesehatan, salah satunya tenaga kesehatan farmasi. Pengetahuan tenaga kefarmasian terkait pengobatan dan perawatan yang diberikan pada pasien kanker sangat dibutuhkan untuk menunjang praktek kolaborasi. Tingkat pengetahuan tenaga kefarmasian penting diketahui untuk upaya penguatan sistem pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan tenaga kesehatan farmasi terhadap terapi dan rawat luka pasien kanker. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, non-random sampling dengan metode accidental sampling. Penelitian dilakukan pada bulan November 2020, pengumpulan data menggunakan survei online. Total 99 orang tenaga kefarmasian yang terdiri dari apoteker dan tenaga teknis kefarmasian mengisi kuesioner tersebut. Selanjutnya dilakukan penilaian pengetahuan pada setiap butir pertanyaan. Sejumlah 71,72% tenaga kefarmasian memiliki pengetahuan yang baik terhadap hal umum terkait terapi dan rawat luka kanker. Lebih dari sembilan puluh persen tenaga kefarmasian dapat menjawab dengan tepat terkait tujuan terapi kanker, penanggulangan efek samping obat, dan keadaan yang diperhatikan saat perawatan luka. Apoteker memiliki pengetahuan yang baik sebesar 74,39% dan tenaga teknis kefarmasian sebesar 58,82%. Tenaga kefarmasian memiliki pengetahuan yang baik terkait perihal dasar terapi kanker dan rawat luka pasien kanker. Apoteker memiliki pengetahuan yang baik terutama perihal efek samping obat dibandingkan tenaga teknis kefarmasian.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat KK. Potret Sehat Indonesia dari Riskesdas 2018. 2018 [cited 2020 Jan 24]. Available from: https://www.depkes.go.id/article/view/18110200003/potret-sehat-indonesia-dari-riskesdas-2018.html
Neal AJ, Hoskin PJ. Cllinical Oncology Basic Principles and Practice. Fourth edi. United Kingdom: CRC Press; 2009. 142–151 p.
Wahlang JB, Laishram PD, Brahma DK, Sarkar C. Adverse drug reactions due to cancer chemotherapy in a tertiary care teaching hospital. Therapeutic Advances in Drug Safety. 2017;8(2):61–6.
Young T. Caring for patients with malignant and end-of-life wounds. Wounds UK. 2017. p. 20–8.
Brien CO. Malignant wounds Managing odour. Canadan Family Physician. 2012;58:272–4.
Rosen MA, Diazgranados D, Dietz AS, Benishek LE, Thompson D, Weaver SJ. Teamwork in Healthcare. Teamwork in Healthcare. 2020;73(4):433–50.
Tanaka K, Hori A, Tachi T, Osawa T, Nagaya K, Makino T, et al. Impact of pharmacist counseling on reducing instances of adverse events that can affect the quality of life of chemotherapy outpatients with breast Cancer. Journal of Pharmaceutical Health Care and Sciences. 2018;4(1):1–14.
Abduelkarem A, Dada M, Sharif S. The provision of wound management services by community pharmacists in Dubai, United Arab Emirates. Jordan Journal of Pharmaceutical Sciences. 2012;5(3):194–202.
Woo KY, Sibbald RG. Local Wound Care for Malignant and Palliative Wounds. Advance in Skin & Wound Care. 2010;23(September):417–28.
Al-Worafi YM, Kassab YW, Alseragi WM, Almutairi MS, Ahmed A, Ming LC, et al. Pharmacovigilance and adverse drug reaction reporting: A perspective of community pharmacists and pharmacy technicians in Sana’a, Yemen. Therapeutics and Clinical Risk Management. 2017;13:1175–81.
Hussain R, Hassali MA, Hashmi F, Akram T. Exploring healthcare professionals’ knowledge, attitude, and practices towards pharmacovigilance: a cross-sectional survey. Journal of Pharmaceutical Policy and Practice. 2021;14(1):1–13.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.