Formulasi Sabun Antibakteri Fraksi N-Heksan Daun Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) Terhadap Staphylococcus aureus
Abstrak
Bakteri merupakan uniseluler, pada umumnya tidak berklorofil, dan mempunyai ukuran yang sangat kecil dimana hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop. Tujuan penelitian untuk mengetahui ekstrak fraksi n-heksan daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) dengan konsentrasi 2% dapat diformulasikan menjadi sediaan sabun mandi padat yang stabil menurut SNI 06-3532-2016 dan sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dimulai dengan pembuatan ekstrak fraksi n-heksan dari daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa), dilanjutkan dengan memformulasikan ekstrak menjadi bentuk sabun padat yang terbagi atas 3 konsentrasi yaitu 2%, 4%, dan 6%. Sediaan sabun padat kemudian diuji karakteristik fisik sediaan dan aktivitas antibakterinya terhadap Staphylococcus aureus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak fraksi n-heksan daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) dapat diformulasikan ke dalam bentuk sabun padat yang stabil menurut SNI 06-3532-2016 dan ekstrak fraksi n-heksan daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) dengan konsentrasi 2% mempunyai aktivitas sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan hambat sebesar 9,91 mm, konsentrasi 4% sebesar 9,95 mm, dan konsentrasi 6% sebesar 10,6 mm, dimana pada penelitian ini digunakan pembanding dengan kontrol negatif dan pada kontrol positif menggunakan sabun asepso yang mempunyai daya hambat sebesar 18,51 mm.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah formula sabun mandi padat dengan penambahan ekstrak fraksi n-heksan sebanyak 2% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dalam kategori sedang, konsentrasi 6% mampu menghambat dalam kategori kuat namun tidak menunjukkan daya hambat yang signifikan antar kelompok F1, F2, dan F3.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Glen K, Rimar K. Health behavior and health education; theory research and practice. A Wiley Company; 2008.
Setyoningrum, Elisabeth N M. Optimasi formula sabun transparan dengan fase minyak virgin coconut oil dan surfaktan cocoamidopropyl betaine: Aplikasi desain faktorial. Skripsi, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma; 2010.
Hambali E, Suryani, Rival M. Membuat sabun transparan. Penebar Plus. 2005.
Barel A, Payr M, Maibach H. Handbook of cosmetic science and technology. Informa Healthcare USA; 2009.
Hamid A, Hazrulrizawati, Mutazah S, Yusoff M. Rhodomyrtus tomentosa; A Phytocemical and Pharmacology. Asian J Pharm Clin Res; 2017.
Anggraini D, Kusuma E. Uji potensi fraksi etil asetat kulit buah apel hijau (Pyrus malus L.) terhadap penurunan kadar kolesterol secara invitro. Cendekia eksakta 4.2019.
Hambali E. Membuat sabun transparan untuk gift dan kecantikan. Penerbit Penebar Swadaya; 2006.
Indonesia SN. Standar mutu sabun mandi padat, SNI 3532-2016. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta; 2016.
Leny, Fransiska E, Nababan H, Hafiz I, Iskandar B. Formulation and Characteristic Test of Solid Soap From Ethanol Extract of Papaya Seeds (Carica papaya L.). Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar, 2021; 16(2): 238-244.
Iskandar B, Tartilla R, Lukman A, Leny, Surboyo MDC. Uji Aktivitas Anti-aging Mikroemulsi Minyak Nilam (Pogostemon cablin Benth.). Majalah Farmasetika, 2022; 7(1): 52-64. https://doi.org/10.24198/mfarmasetika.v7i1.36464
Wahyuni S. Formulasi dan uji ktivitas antibakteri sabun padat transparan ekstrak lengkuas (Alpinia Galanga (L.) Willd.) dan ekstrak kulit batang banyuru (Pterospermum Celebicum Miq.) terhadap bakteri gram positif dan gram negatif. Makassar:Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin Makassar; 2018.
Leny, Iskandar B, Silalahi AA. Formulasi Dan Pengujian Stabilitas Sediaan Mikroemulsi Ekstrak Etanol Kulit Nanas (Ananas Comosus L.) Dalam Menghambat Bakteri Staphylococcus epidermidis. Majalah Farmasi Dan Farmakologi, 2021; 25(3): 103-108. https://doi.org/10.20956/mff.v25i3.17911
Iskandar B, Dian ZP, Renovita F, Leny. Formulasi dan evaluasi gel Lidah buaya (Aloe vera Linn) sebagai pelembab kulit dengan penggunaan carbopol sebagai gelling agent. Health Sciences and Pharmacy Journal, 2021; 5(1): 1-8.
Badan Standarisasi Nasional. Sabun mandi padat. Badan-badan Standarisasi Nasional; 2016.
Leny et al. Formulasi dan Uji Efektivitas Sediaan Body scrub Labu Kuning (Curcubita moschata). Majalah Farmasetika, 2021;6(4): 375-385 doi: https://doi.org/10.24198/mfarmasetika.v6i4.35776.
Iskandar B, Sidabutar SE, Leny. Formulasi dan Evaluasi Lotion Ekstrak Alpukat (Persea americana) sebagai Pelembab Kulit. Jurnal Islamic Pharmacy, 2021; 6(2): 36-45.
Leny, Hanum SF, Wati SNE, Sundari L. Formulasi dan uji aktivitas antibakteri sediaan spray mikroemulsi ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap Staphylococcus epidermidis. Health Sciences and Pharmacy Journal, 2020; 4(2): 60-65.
Iskandar B, Lukman A, Elfitri O, Safri, Surboyo MDC. Formulation And Test Of Anti-Aging Activity Aloe Vera (Aloe vera Linn.). Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 2021; 19(2): 154-165. https://doi.org/10.35814/jifi.v19i2.907
Yuliana E. Pengaruh konsentrasi minyak sereh wangi (Cymbopogon nardus L.) dalam sabun padat jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap kualitas sabun dan aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus. Jember: Universitas Jember; 2019.
Putri, Reanza M, Diana V, Fitri K. Perbandingan uji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol bunga, daun dan akar tumbuhan rosella (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Dunia Farmasi, 2019; 131–143.
Murti I, Putra I, Suputri N, Wijayanti N, Yustiantara P. Optimasi konsentrasi olive oil tehadap stabilitas fisik sediaan sabun cair. Jurnal Farmasi Udayana, 2017; 6:15–17.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.