Formulasi Dan Uji Stabilitas Gel Tabir Surya Mengandung Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight.) Walp.) Dan Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa Oleifera L.)

Vira Herawati, Evi Nurul Hidayati, Sardjiman Sardjiman

Abstrak

Formulasi tabir surya saat ini masih banyak menggunakan formulasi bahan sintetis berbahaya dan sejauh ini, belum ada sediaan tabir surya berbahan alami dengan kombinasi daun salam (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp.) dan kelor (Moringa oleifera L.) yang beredar dipasaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah gel tabir surya dapat dikatakan stabil pada saat penyimpanan dengan suhu yang berbeda-beda dan untuk melihat apakah setelah sediaan dibuat dan disimpan dalam jangka waktu yang lama masih memiliki sifat dan fisik yang sama dan memenuhi parameter kriteria yang telah ditetapkan. Pada penelitian ini, kedua ekstrak diformulasikan dalam bentuk gel tabir surya, kemudian dievaluasi stabilitas sediaan. Konsentrasi ekstrak daun salam yang digunakan dalam sediaan gel tabir surya yaitu 1% dan ekstrak daun kelor yaitu 2%. Nilai carbopol 940 yang paling baik yaitu pada formula 2 dengan konsentrasi carbopol 1% karena memiliki mutu fisik yang baik dan memenuhi persyaratan mutu fisik sediaan gel. Sediaan gel dari ekstrak etanol daun salam dan daun kelor memiliki mutu fisik dan stabilitas yang baik. Hasil flavonoid total esktrak etanol daun salam dan daun kelor berturut-turut sebesar 2,25 ± 2,16 dan 1,88 ± 1,90 %.

Kata Kunci

Daun Kelor, Daun Salam, Flavonoid, Gel, Stabilitas

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Herbie, Tandi. (2015). Kitab Tanaman Berkhasiat Obat-226 Tumbuhan Obat untuk Penyembuhan Penyakit dan Kebugaran Tubuh. Yogyakarta : Octopus.

Evendi, A. (2017). Uji dan Antibakteri Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum) Terhadap Bakteri Salmonella typhi dan Escherichia coli secara In Vitro. Mahakam Medical Laboratory Technology. Journal.2 (1):1-9.

Silalahi, M. (2017). Syzygium polyanthum (Wight) Walp. (Botani, Metabolit Sekunder dan Pemanfaatan). Jurnal Dinamika Pendidikan, 10(1).187–202.

Agung, Ramdhan T., Muflihani Y. (2016). Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera L ) di Bali. Indonesia Medicus Veterinus Oktober, vol. 5. no. 5. pp. 464-473.

Leone A, Alberto S, Alberto B, et al. 2015. Cultivation, Genetic, Ethnopharmacology of Moringa oleifera Leaves : An Overview. International Journal of Molecular Sciences, 10, pp. 12791 – 12835.

Angling N.U., Wahida H., Handa M. (2021). Formulasi Sediaan Lotion Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) dan Penentuan Nilai SPF Secara in Vitro. Pharmaceutical Journal Of Indonesia. 6(2): 77-83.

Priani, E. S., F. Darusman, dan H. Humanisya. (2014). “Formulasi Sediaan Emulgel Antioksidan Mengandung Ekstrak Kulit Batang Kayu Manis (Cinnamomum burmanii Ness Ex. Bl.)”. Prosiding SnaPP2014 Sains Teknologi dan Kesehatan. Universitas Islam Bandung 4(1): 103-110.

Su’ad Mohamed Ahmed. (2018). “Karakterisasi Fisik Sediaan Krim Anti AcneDari Kombinasi Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domesticate Val) dan Minyak Jintan Hitam (Nigella sativa)”. (Disertasi, Uin Maulana Malik Ibrahim Malang): 38.

Sudjono TA, Honniasih M, Pratimasari, YR. (2012). Pengaruh konsentrasi gelling agent karbomer 934 dan HPMC pada formulasi gel lendir bekicot (Achatina fulica) terhadap kecepatan penyembuhan luka bakar pada punggung kelinci. PHarmacon PHarmaceutical Journal of Indonesia, 13(1):6-11.

Wathoni N, Soebagio B, Rachim AM. (2015). Formulasi gel antioksidan kitosan dengan menggunakan basis Aqupec 505 HV. Jurnal Farmasi 8(4):14-26.

Parwanto, M.L.E., Mahyunis., Senjaya, H., Edy, H.J., Syamsurizal. (2022). Fractionation and Characterization of Proteins in Lumbricus rubellus Powders. International Journal of Pharmceutical and Clinical Reserch 8 (1): 15-21

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Farmakope Herbal Indonesia, Edisi II. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Nurahmanto, V. A. Rosyidi, Ayuningtias, D. D. R., D. (2017). Optimasi Komposisi Polietilen Glikol dan Lesitin sebagai Kombinasi Surfaktan pada Sediaan Nanoemulsi Kafein (Optimization of Polyethylene Glycol and Lecithin Composition as Surfactant Combination in the Caffeine Nanoemulsion). e-Jurnal Pustaka Kesehatan. 5 (1): 65-72.

Hariningsih, Y. 2019. Pengaruh Variasi Konsentrasi Na-CMC Terhadap Stabilitas Fisik Gel Ekstrak Pelepah Pisang Ambon (Musa paradisiaca L.). Politeknik Harapan Bersama Tegal 8(2):46–51.

Basset, J., Denney,R.C., Jeffery,G.H., dan Mendham,J. (2013). Buku Ajar Vogel:Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik Terjemahan A. Hadyana Pudjaatmaka dan L. Setiono, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Anwar dan Saifuddin (2014). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Irianto, I. D. K., Purwanto, P., & Mardan, M. T. (2020). Aktivitas Antibakteri dan Uji Sifat Fisik Sediaan Gel Dekokta Sirih Hijau (Piper betle L.) Sebagai Alternatif Pengobatan Mastitis Sapi. Majalah Farmaseutik, 16(2), 202.

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.